Tips Memilih Caleg di Pemilu 2014

Pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 mendatang, umat Katolik akan dihadapkan pada pilihan ratusan caleg di kertas suara DPD, DPR, DPRD I dan DPRD II. Kalau tidak mengenal dengan baik para caleg itu, bisa jadi kita tidak cerdas memilih dan asal-asalan. Atau sebaliknya, karena hanya mengenal 1-2 caleg yang tetangga/tokoh Gereja, maka itu saja yang  kita pilih padahal peluang terpilihnya tipis atau justru tidak mampu menjadi legislator.

Karena itu kita perlu memilih dengan cerdas. Pilih caleg yang benar-benar peduli pada rakyat kecil,  jujur, cinta damai, anti korupsi, anti kekerasan,  tanpa harus terpengaruh identitas caleg (kesamaan agama, suku, daerah, dll). Untuk itu kita perlu memahami sistem pemilu dan memilih caleg yang tepat.

Berikut tips sederhana untuk memilih :

A. 3 Tips Memilih DPR, DPRD I dan DPRD II

  1. Pahami Tugas DPR/DPRD. Pahami dulu bahwa anggota DPR RI akan mempengaruhi secara nasional dengan tugas membuat Undang-undang, menyetujui APBN , dll. Sedangkan DPRD I akan berpengaruh di propinsi dan DPRD II akan berpengaruh di kota/kabupaten (Perda, APBD dll). Pilihan Anda bisa bervariasi, misalnya DPR partai A, DPRD I partai B dan DPRD II partai C.
  2. Pilih Dulu Partai. Sistem parlemen kita membuat peran partai lebih dominan daripada anggota DPR. Anggota DPR yang kritis dan baik, tetapi berbeda haluan partai, dapat dihentikan atau di-PAW-kan (pergantian antar waktu). Maka pilihlah partai yang sesuai pandangan politik Anda, baru cari caleg yang relatif baik. Untuk memilih partai mohon dipertimbangkan 3 hal berikut :
    • Pilih Partai Kebangsaan. Sesuai dengan Surat Gembala KWI, 2014 tentang Pemilu , dalam situasi bangsa yang terancam disintegrasi maupun konflik horizontal, maka memilih partai yang mempunyai visi kebangsaan menjadi sangat relevan. Dari 12 partai yang ada, pilihan dapat dijatuhkan pada : PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, Nasdem, PKPI.
    • Pilih Partai yang Berpeluang Lolos Parliamentary Threshold atau PT (khusus DPR RI). Untuk pemilihan DPR RI, partai – partai yang jumlah pemilihnya di bawah angka 3,5% dari total pemilih nasional, maka suaranya hangus dan calegnya tidak bisa masuk DPR RI, walau suara di dapil tinggi. Karena itu penting kita mencermati survei-survei yang ada, partai-partai mana yang punya peluang besar lolos PT. Dari beberapa survei, 4 partai yang diperkirakan mendapat suara di atas 5% adalah PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra. Sementara partai menengah (3,5 – 5 %) yang aman menurut beberapa survei : Hanura, PKB, PPP,. Sedangkan beberapa survei untuk PKS, PAN, Nasdem masih naik turun di kisaran angka 3,5% . Bisa lolos, bisa tidak, tergantung kampanye mereka. Dan untuk PKPI dan PBB diperkirakan sulit lolos PT. (catatan : ini diambil dari tren beberapa survei LSI, SSS, Kompas , dll)
    •  Pilih Partai yang punya pendukung kuat di dapil. Parlementary Threshold tidak berlaku untuk penghitungan suara DPRD I dan DPRD II. Namun pada penghitungan suara, putaran pertama adalah membagi kursi pada partai yang jumlah suaranya memenuhi BPP (bilangan pembagi pemilih). Partai yang suaranya di bawah BPP, baru akan diikutsertakan pada penghitungan kedua, jika masih ada kursi sisa. Maka penting kita memilih partai yang mempunyai basis pendukung kuat di dapil masing-masing., agar pilihan kita tidak hangus.
  3. Pilih Caleg yang Punya Rekam Jejak Baik . Bila sudah memilih partai yang tepat, baru  pilih calegnya. Memilih caleg, jelas kriterianya adalah yang mempunyai rekam jejak baik, anti korupsi, jujur, cinta damai, mempunyai visi kerakyatan dll.

Namun bagaimana bila kita tidak mengenal semua caleg dari partai tersebut? Tips mudah, pilih saja Caleg Muka Baru yang biasanya berada di nomer urut 3 sampai 7 . Karena nomer 1 biasanya incumbent /politisi lama atau pengusaha yang kuat bayar donasi ke partai. Nomer 2 , pada umumnya masih muka lama. Baru pada nomer 3 biasanya perempuan dan caleg baru. Caleg–caleg  muka baru dan keuangan tidak kuat, biasanya ditempatkan di nomer 3 sampai 7. Mengapa Caleg Muka Baru lebih menjanjikan? Karena umumnya mereka masih mempunyai idealisme di politik. Dan kalaupun punya niatan busuk untuk korupsi, masih belum trampil dan takut-takut. Beda dengan Caleg Muka Lama, mereka sudah trampil mensiasati sistem. Ini pilihan terbaik di antara yang terburuk.

Contoh Simulasi Penghitungan Suara DPR, DPRD I dan DPRD II :

Dapil X diikuti 12 partai dan ada 5 kursi DPR yang diperebutkan.

  1. Setelah dihitung PT, maka ada 4 partai yang tidak lolos PT , maka otomatis suara 4 partai itu hangus/tidak dihitung.
  2. Penghitungan putaran pertama. 8 partai yang lolos PT, maka dihitung total jumlah pemilihnya. Bila ada partai yang jumlah suaranya di bawah BPP, maka tidak diikutsertakan dalam penghitungan pertama. Misal: hanya ada 3 partai yang suaranya di atas BPP, maka hanya 3 partai itu berbagi 5 kursi DPR RI.
  3. Penghitungan putaran kedua. Bila suara dibagi habis, masih sisa 1 kursi, maka baru diadakan penghitungan putaran kedua dengan melibatkan 8 partai (3 yang di atas BPP dan 5 partai yang di bawah BPP).
  4. Cara penghitungan di atas, berlaku juga untuk DPRD I dan DPRD II, kecuali poin A.

B. Tips Memilih Anggota DPD

  1. Pahami Tugas DPD. Tugas DPD 2014-2019 adalah mengawal Rancangan UU yang terkait dengan otonomi daerah dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah. Satu provinsi akan diwakili oleh 4 orang DPD, yang terpilih lewat peringkat suara terbanyak dalam pemilu legislatif 9 April 2014.
  2. Pilih Caleg DPD yang Berwawasan Kebangsaan. Selaras dengan Surat Gembala KWI Menyongsong Pemilu 2014, maka memilih caleg DPD yang memiliki wawasan kebangsaan, jujur, cinta damai, peduli pada rakyat kecil adalah sangat dibutuhkan bangsa ini dari ancaman disintegrasi dan ketimpangan antar daerah.
  3. Pilih Caleg DPD yang punya akar kuat/basis massa di daerah. Legislator DPD adalah seseorang yang mesti tahu permasalahan di daerahnya dan dapat memperjuangkan di pusat. Karena itu pilihlah caleg DPD yang memahami betul daerah dan mendapat dukungan kuat dari masyarakat. Banyak bertanya dan mendengarkan percakapan di masyarakat, untuk mengetahui caleg DPD yang berakar kuat di daerah Anda.

Semoga tips di atas membantu kita untuk menentukan pilihan dengan cerdas dan menentukan arah bangsa Indonesia. Pada Pemilu 9 April 2014, meskipun ada ratusan caleg , kita hanya memilih 4 caleg (3 caleg jika di Jakarta) saja. Mudah, jika kita cari tahu sebentar.

Informasi latar belakang caleg DPR dan DPD RI di dapil Anda, bisa dilihat di situs : www.kpu.go.id. Sedangkan informasi latar belakang caleg DPRD I dan DPRD II silakan dilihat di situs KPUD masing-masing (googling dengan kata kunci : KPU Kota/Kabupaten) .

*ditulis oleh Bayu, merupakan pendapat/opini pribadi. Untuk kalangan sendiri.

Post Author: admin

3 thoughts on “Tips Memilih Caleg di Pemilu 2014

    ZITA SETIADI

    (Maret 13, 2014 - 20:20)

    Terima kasih , saya sangat menghargai TIPS PEMILU yad. ini.

    zita

    Maher Tafetin

    (Maret 18, 2014 - 21:04)

    trims untuk tips yg sangat membantu. Salam…!

    heri

    (April 1, 2014 - 12:25)

    terima kasih saya jadi banyak tau tentang pemilu

    pemilu pemula

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *