Apakah Disabilitas itu? Disabilitas ialah keadaan yang secara terus-menerus membatasi kegiatan sehari-hari. The Disability Services Act (1993) menggambarkan disabilitas meliputi kemampuan berpikir, psikiatri, syaraf, dan fisik, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut. Kondisi ini bisa permanen bisa pula tampaknya permanen, kronis (parah) maupun berkala, ytang mengakibatkan berkurangnya kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, ber-interaksi, belajar, dan dalam pergerakan fisik, serta memerlukan bantuan dan pelayanan yang terus menerus. Bantuan dan pelayanan yang tepat dari sesama, membuat keterbatasan itu teratasi.
Jujur, setiap manusia memiliki keterbatasannya masing-masing. Ada yang parah sehingga kegiatan sehari-hari terganggu dan membutuhkan bantuan mutlak, ada yang ringan, ada yang sangat ringan sehingga tidak terlalu terasa.
Sikap terhadap keterbatasan yang tepat ialah kerendahan hati untuk menerima dan meminta bantuan, serta rendah hati untuk membantu. Yesus Kristus, Allah-manusia, pun mau menjadi yang terbatas. Ia mau menjadi solider, bersatu sepenuhnya dengan keterbatasan kita. Ia mau menolong, dan mau ditolong. Ia menjadi sahabat sejati.
Bagaimana sikapku terhadap keterbatasan sendiri dan keterbatasan sesama?
RD Yohanes Dwi Harsanto
1 thought on “Disabilitas”
Rita Andri
(Maret 18, 2015 - 20:21)Makasih Mo, melalui tulisan Romo ini saya merasa diingatkan kembali, bahwa saya pribadipun memiliki keterbatasan/ketidakmampuan yg hrs saya terima dgn lapang dada. Saya menderita sindrom Spasmophylia +4, yang tdk akan pernah sembuh. Yang mana sindrom tsb menyebabkan saya tdk dpt tahan terhadap berbagai masalah kehidupan, kesedihan, kemarahan dan suara gaduh sekalipun. Reaksi yg dihasilkan saraf saya langsung menegang, otot kebas dan sakit. Bagaimana mungkin org bisa hidup tanpa masalah bukan Mo? Seperti kata Romo di atas, sikap yg tepat adlh kerendahan hati untuk menerima keterbatasan tsb dan bersedia dibantu. Tuhan pst akan memberikan pertolongan melalui orang-orang yang dikasihinya yah Mo.