Kegiatan Jayapura Youth Day merupakan konsep yang diusung oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Jayapura pasca Rapat Pleno KomKep KWI pada maret 2015 yang lalu di Jakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan terakbar Orang Muda Katolik Dekenat Jayapura yang mana mempertemukan Orang Muda dari berbagai Paroki (OMK Gembala Baik Abepura, OMK Kristus Juruselamat Kotaraja, OMK Kristus Terang Dunia Waena, OMK Kristus Raja Katedral, OMK St.Petrus dan Paulus Argapura)* dan berbagai Kelompok Kategorial. Pada Kegiatan ini hadir pula Dekenat Keerom sebagai OMK Tamu. Bentuk kegiatan yang termuat di dalam Jayapura Youth Day adalah Pendalaman Iman yang dikemas dalam kegiatan yang dinamakan “OMK BERTANYA ROMO MENJAWAB”, Aksi Sosial yang dikemas dalam kegiatan berupa “PROMOTION OF PEACE”, dan juga dimeriahkan oleh lomba seni dan olahraga. Peserta dalam Jayapura Youth Day tidak hanya berasal dari Kelompok Orang Muda Teritorial namun juga terlibat Kelompok Orang Muda yang berasal dari KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) UNCEN, PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Jayapura, dan PK (Pemuda Katolik).
Tema yang diusung oleh kegiatan Jayapura Youth Day adalah Humility (Kerendahan Hati), Service (Pelayanan), dan Love (Cinta Kasih). Tema ini diambil dari kalimat Bapa Paus Fransiskus pada saat memberikan pesan kepada orang muda. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 15-19 Juli 2015 di Lapangan dan pada ruang kelas SMA YPPK Teruna Bakti, Waena.
a. Misa Pembukaan dan Pembukaan
Pembukaan kegiatan Jayapura Youth Day dilaksanakan di aula SMA YPPK Teruna Bakti yang dihadiri oleh ± 300 orang muda katolik. Misa Pembukaan dipimpin oleh Pastor Andreas Trismadi Pr. Sebagai Pastor Deken Dekenat Jayapura bersama dengan Pastor Wisnu Agung MSC sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Jayapura. Selama misa berlangsung, tiap-tiap paroki diberi tanggung jawab untuk bertugas Doa Umat, Pembawa Lagu, dll.
Pembukaan dihadiri oleh Walikota (diwakili oleh staf ahli Walikota) dan beberapa undangan lainnya. Pada saat memberikan sambutan Walikota yang diwakili oleh staf ahli Walikota mengatakan bahwa bapak Walikota memohon maaf tidak bisa hadir dikarenakan sedang mengikuti sidang anggaran namun bapak Walikota terus memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Orang Muda. Pastor Wisnu sebagai Ketua Komisi Kepemudaan memberikan penekanan kepada tema yang diusung Humility (Kerendahan Hati), Orang Muda Katolik harus terus menjaga semangat kerendahan hati dan tidak jatuh dalam dosa kesombongan; Service (Pelayanan), Orang Muda Katolik harus memiliki misi Sosial sebagai bentuk control social; Love (Cinta Kasih), Orang Muda Katolik harus menunjukkan kebersamaan dalam bentuk kasih yang menembus batas perbedaan.
Elias Ndiwaen Mahuze sebagai Ketua Panitia dalam laporannya menyatakan bahwa proses yang dilalui dalam melaksanakan Jayapura Youth Day sangat beragam, ada suka dan duka yang mewarnai namun Puji Tuhan semuanya dapat berjalan dengan lancar. Salah satu kendala adalah jumlah panitia yang terbatas dengan peserta yang berlimpah. Pastor Andreas Trismadi selaku Pastor Deken membuka kegiatan ini dan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemukulan tifa.
b. Pendalaman Iman (OMK bertanya Romo menjawab)
Ide kegiatan ini muncul dari sebuah refleksi Orang Muda Katolik yang terkadang bertanya mengenai banyak hal tentang iman katolik. Terinspirasi dari Buku “Umat Bertanya Romo Menjawab” maka kemudian panitiapun mendesign kegiatan dalam bentuk Talkshow dan diberi nama OMK Bertanya Romo Menjawab. Sesi pertama dalam kegiatan ini seputar Syahadat Iman, Bunda Maria dan Liturgi dalam Gereja Katolik. Selama dua jam kegiatan ini berjalan animo para peserta untuk bertanya sangat tinggi, terbukti dari semangat mereka untuk berebut bertanya. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Romo Wisnu Agung MSC yang juga adalah Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Jayapura.
Dengan beragam permasalahan dan permenungan dari masing-masing Orang Muda maka pertanyaan yang dilontarkan pun beragam. Harapan dari kegiatan ini adalah mampu menjadi bekal dan pengetahuan bagi Orang Muda Katolik untuk semakin mencintai iman dan semakin kuat dalam iman. Ironis bahwa banyak Orang Muda Katolik yang goyah dalam iman saat di”cobai” agama lain bahkan ada beberapa kasus dimana mereka kemudian beralih dan “menyerang” Katolik sendiri.
c. Commitment of Youth dan Tree of Wise
Commitment of Youth adalah konsep kegiatan dimana seluruh orang muda katolik menuliskan kesan dan harapan Orang Muda Katolik pada kain putih yang telah disediakan oleh panitia yang mana akan menjadi komitmen dan dijalankan bersama. Konsep dari Tree of Wise pun sama dengan Commitment of youth dimana sebuah pohon buatan berdiri gagah di depan aula dan tergantung harapan dan pesan yang dibuat dari kertas yang berwarna-warni.
Animo dari peserta untuk terlibat dalam konsep ini cukup tinggi dimana mereka tidak hanya menuliskan harapan dan kesan namun nama beserta tanda tangapun mereka bubuhkan dan menjadi latar favorit untuk foto.
d. PROMOTION OF PEACE and PARTICIPATION
Beberapan hal yang kemudian menjadi dosa Orang Muda Katolik selama ini adalah bergerak seputar altar dan lupa misi sosial. Pada kegiatan ini, diangkat kembali konsep kegiatan berupa Seruan Damai sebagai perwujudan dari Ajaran Sosial Gereja yaitu Promotion Of Peace di jalan raya. Kegiatan ini berlangsung pada hari ke-2 dan dimulai pada pagi hari jam 07.00. Titik utama aksi dilakukan pada jalan raya lampu merah waena dan depan Mega Waena.
Masing-masing paroki menyerukan berbagai hal mulai dari : STOP THE VIOLENCE, DAMAILAH PAPUAKU, SA PAPUA KO PAPUA KITORANG SAMA DAN SATU, STOP HIV/AIDS, STOP NARKOBA dll. Kalimat ini dituangkan dalam menuliskannya pada Karton Bekas dan Spanduk kemudian dibawa saat aksi berlangsung. Aksi ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar dan sempat menimbulkan kemacetan dikarenakan ratusan orang muda katolik turun ke jalan pada saat lalu lintas sedang ramai.
Koordinator aksi dipimpin oleh perwakilan KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik) UNCEN dan menjadi orator yang memberikan seruan di jalan. Saat kemacetan berlangsung, orang muda yang lain memberikan kertas berisikan pesa damai kepada para masyarakat dan pengendara.
Ajaran Sosial Gereja Participation kemudian diwujudkan oleh Orang Muda Katolik Jayapura dengan berperan dalam menjaga lalu lintas saat ibadah (sholat akbar.red) oleh saudara-saudari Islam menjelang Idul Fitri.
e. PELEPASAN 1001 BALON DAN PAMERAN FOTO
Kegiatan ini merupakan salah satu puncak dari kegiatan Jayapura Youth Day dimana 1001 balon akan dilepaskan dan akan terbang tinggi ke udara. Filosofi 1001 balon berasal dari karya fenomena salah satu pengarang buku ternama dalam buku: 1001 world of dreams.
Balon yang dilepaskan ke udara menjadi perwujudan mimpi dan karya dari Orang Muda Katolik yang terus membubung tinggi ke atas dan akan menjadi pusat perhatian yang memberikan warna bagi orang lain.
Pada kegiatan ini dipamerkan foto-foto terbaik yang merupakan karya dari KFM (Komunitas Fotografi dan Multimedia) Gereja Gembala Baik Abepura dan juga dipajang hasil karya seni para pelukis-pelukis handal dari masing-masing OMK yang telah menggambar wajah bapak Walikota Jayapura.
f. LOMBA SENI dan OLAHRAGA
Kami sengaja mengulas mengenai kegiatan Lomba pada bagian akhir karena esensi kegiatan Jayapura Youth Day bukan berorientasi pada kompetisi dan mencari juara. Status Orang Muda Katolik yang dicap selalu hura-hura harus dihilangkan dengan beragam kegiatan yang bersifat missioner dan sosial.
Lomba yang dibuat pada JYD kali ini adalah: Biblio Drama, CCA (Cerdas Cermat Alkitab), Vocal Group, Yospan, Lomba Futsal Putra dan Lomba Voli Putri. Puncak kegiatan dari kegiatan ini adalah Pentas Seni pada hari ke-4 dimana kreasi dan bakat dari OMK dipertontonkan.