” If you want to evangelize young people, use another young people”-Pope Francis
Skac- begitu nama group ini di panggil. Sekumpulan orang muda Crotia yang mendirikan perkumpulan orang muda katolik tingkat SMP-Kuliah yang berlokasi di Split- Croatia. Berawal dari kerinduan beberapa orang muda, untuk mengadakan kegiatan katolik bagi murid-murid sekolah, karena kurangnya perkumpulan di daerah mereka. Saat ini anggota aktif mereka mencapai ratusan, dan beberapa diantaranya masuk menjadi pengurus secara sukarela untuk mengolah program-program ke depan. Croatia memiliki 89% orang katolik dari sekitar 4.300.000 penduduknya.
Sungguh beruntung kami boleh berjumpa dengan mereka. Saat kami berada di Split selama kurang lebih 4 hari. Hari pertama kami diajak ke “markas” mereka yang tidak jauh dari penginapan kami. Setelah mereka mempresentasikan program mereka, dan apa yang sudah mereka lakukan, kami melanjutkannya dengan BBQ bersama, sehingga bisa terjalin relasi satu per satu. Aku berbincang dengan salah satu founder mereka, kami berbincang cukup lama tentang program program yang mereka adakan untuk orang muda. Yang paling membuatku terkesan ialah, mereka tidak melakukannya di sekitar gereja, atau sekolah. Namun benar-benar ke tempat tempat umum, seperti cafe, lapangan sepak bola, taman kota, atau pun di pantai.
“Coffee with Priest” misalnya; salah satu program yang paling menarik buat aku. Dimana mereka mengundang satu Romo untuk ngafe bersama mereka. Tiap-tiap orang muda yang datang boleh menuliskan pertanyaan mereka tentang apapun yang mereka ingin tau, dan Romo akan menjawabnya secara acak, dengan suasana yang informal, seperti ayah ngobrol dengan anknya. Disitu bisa teras kedekatan antara gereja dan orang muda, secara kekeluargaan dan juga mendekatkan hubungan antara Romo dan OMK nya, sehingga bisa diketahui bahwa seorang Romo juga pernah muda, dan mengerti kondisi mereka.
Kami juga diajak untuk mengenali pribadi anak-anak Skac satu per satu lewat kegiatan rafting bersama. Kami dibagi dua group dan melewati berbagai rintangan. 10 Km rafting, kami lalui dalam 3,5 jam. Kegiatan ini membuat kami dekat secara tidak langsung, tahu karakter satu per satu, mana yang bisa jadi pemimpin, mana yang lemah, dan mana yang pemikir. Sehat, menyenangkan, dan mendekatkan satu sama lain. Setelah itu kami makan malam bersama, dengan syarat kami harus berhadap hadapan dengan Skac, jadi Youcat disebelah kiri, dan Skac di sebelah kanan. Sungguh ide yang bagus karena sembari menunggu makanan, kami bisa bertukar informasi dan saling menguatkan, dan pada saat makan, kami bisa saling berbagi dan merasakan kedekatan seperti teman lama, padahal kami baru kenal 2 hari. Sungguh indah.
Hari berikutnya Skac mengadakan talkshow dengan Youcat sebagai nara sumbernya. Karena tidak diberitahu sebelumnya jadi kami mengandalkan pengalaman kami dan roh kudus untuk menyusun kata saat ditanya nanti. Dihadiri oleh kurang lebih 200 anak muda, acara itu diadakan di gedung pertemuan di seminari setempat. Kami membagikan pengalaman yang kami dapat dari Youcat dan tentang negara kami. Ketika disuruh memperkenalkan diri, aku memperkenalkan diri dengan bahasa Croatia yang aku pelajari beberapa saat yang lalu dari Ivan, dan sungguh meninggalkan kesan yang baik kepada mereka. Pada saat aku ditanya, Aku sungguh kagum dengan apa yang keluar dari mulutku, karena sungguh itu bukan aku yang bicara, aku merasakan kuasa yang lebih besar menuntun. semua orang menikmati dan pesannya sungguh tersampaikan. Setelah selesai talkshow, kami keluar dan menikmati snack kecil dan minuman, disitu kami berbincang lagi. Sungguh malam yang tidak terlupakan.
Lewat Skac, aku belajar bagaimana memulai dari nol itu harus, mengandalkan Tuhan dan mencari saudara seiman yang memiliki kerinduan yang sama untuk membangun komunitas. Aku juga belajar untuk memahami apa yang dibutuhkan orang muda, yang tidak ada di sekolah maupun institusi , kegiatan yang mereka sukai. Lewat Skac juga aku belajar untuk keluar dari zona nyaman, dan melakukan evangelisasi di tempat-tempat umum, lewat kegiatan yang simple aja, namun penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Dan yang terpenting, lewat Skac aku belajar bahwa tiap pertemuan harus ada snack! Sehingga ketika acara berakhir kita masih bisa berbincang santai sambil menikmati snack.
Nadia Nicole (Orang muda katolik Indonesia yang dikirim untuk kursus Youcat di Jerman.)