Youth Day di Medjugorje, Berbagi lebih Dekat dengan Orang Muda Dunia

(Part 8)

10384934_10152979997706305_2666907734488451357_n

Setelah Perjalanan yang panjang, tibalah kami pada Project akhir kami. Youth Day di Medjugorje ( baca : Medjugorie) di Hezegovina,yang merupakan daerah Kristiani dari Bosnia. Medjugorje ini terkenal karena penampakan Bunda Maria kepada 6 orang anak muda di daerah tersebut, dan masih berlangsung sampai sekarang selama, sudah 35 tahun lamanya. Banyak pro-kontra yang terjadi di dalam gereja karena appearance of our Lady ini, namun disamping itu, Medjugorje ramai didatangi para peziarah., tidak hanya dari Eropa tapi dari seluruh dunia. Buah nya pun tidak diragukan lagi. Ketika aku melakukan research untuk project ini ( karena sebelumnya sebagian dari kami belum pernah kesana), aku menemukan banyak sekali testimony dari umat Katolik di seluruh dunia, yang merasa diubahkan setelah peziarahan mereka ke Medjugorje. Jadi bisa disimpulkan, disamping “message of our lady” yang masih dipertanyakan kebenarannya, Medjugorje telah membuat banyak hati terketuk, dan mendekatkan para peziarah kepada Tuhan. So, asalkan buahnya bagus, mengapa tidak? Nah, misi kami kali ini adalah memperkenalkan Youcat pada setiap orang yang datang pada Youth Day di Medjugorje.

DSC_0332
Sebenarnya, Project ini sudah kami siapkan sejak bulan pertama kami di Jerman, namun di tengah jalan, usaha kami untuk mendapatkan stand di lokasi Youth Day atau di daerah gereja gagal. Kegagalan ini karena tidak mendapat ijin dari romo paroki setempat, alasannya karena waktu kami yang terlalu mepet. Sempat kami putus asa, karena tidak sedikit waktu yang kami luangkan untuk brainstorming dan meeting untuk project ini . Namun selalu ada harapan dibalik keputusasaan, salah seorang publisher dari daerah tersebut, mau meminjamkan lahan di depan toko bukunya untuk stand Youcat. Kendalanya adalah toko buku tersebut jaraknya 500m dari lokasi gereja. Nah dari situlah, kami melihat secercah cahaya, dan tetap melaksanakan rencana kami.

 
Kami datang H-2 dari acara Youthday untuk menghindari keramaian. Sambil mempersiapkan setting stand kami. Ketika aku masuk ke area gereja, stand-stand untuk youthday sudah mulai terpasang dan aku melihat masih ada beberapa spot yang kosong. Mungkin spotnya memang kurang baik, karena di musim panas begini yang suhunya mencapai 40 derajat, lebih bagus kalau mendapat tempat di bawah pohon, namun tetap kesempatan yang bagus untuk bertanya langsung apakah kami masih bisa mendapat tempat di area gereja. Aku mengutarakan ide ini ke team, dan mereka setuju, meskipun kami tahu, panitia sangat ketat dalam perencanaan dan pelaksanaan. Kami disuruh menunggu, karena pihak informasi sedang menanyakan. Sebelum kami masuk kantor informasi, aku berdoa “ Lady of Medjugorje, kalau memang Engkau nyata, biarkanlah kami mendirikan stand di area dalam gereja”, doaku yang sedikit mengancam. Sungguh, jangan bermain main dengan doamu, apalagi di tempat ziarah. Setelah beberapa saat kami menunggu, petugas bagian informasi memberitahu, bahwa kami boleh mendirikan stand di area gereja, tanpa sayarat apa-apa. Betapa bahagianya hati kami karena kami bisa langsung berinteraksi dengan orang-orang yang datang.

11012057_10152923908846305_8092143743387801179_n
Kami tinggal di rumah community of peace, yang letaknya 20 menit dengan berjalan kaki dari gereja, walaupun jauh dari gereja namun dekat dengan Apparition’s hills, tempat para visionaris melihat Bunda Maria dulu. Setiap hari kami berangkat jam 7.30 pagi dari rumah, dan pulang jam 10 malam. Shift stand kami ada 3, jam 8-10, jam 10-12, dilanjutkan shift sore bersama-sama jam 3-6 sore. Walaupun kami di stand, kami masih bisa mengikuti program melalui channel radio dengan berbagai terjemahan bahasa. Kami makan siang bersama setiap hari di restoran bernama Marco. Saking seringnya kami makan siang disana, sampai hafal menu-menu nya, dan berteman juga dengan pemiliknya. Di waktu senggang, sekitar jam 1-3, aku memilih untuk tetap tinggal di area gereja untuk adorasi, ketika beberapa teman memilih untuk pulang dan istirahat karena terik matahari. Di Adorasi inilah, aku menemukan ketenangan, menimbulkan banyak inspirasi ketika berbincang dengan Tuhan secara intim, dan juga ada waktu mendoakan teman-teman.

 
Di stand inilah kami banyak berinteraksi dengan anak muda yang datang di Youthday, dengan membagikan bookmark tentang pengakuan dosa, yang diterjemahkan di 5 bahasa ( Croatia, Jerman, English, Italy, Polish), kami juga berinteraksi dengan mereka, dengan games-games dan foto bersama dengan frame Youcat. Kami berusaha keluar dari zona nyaman kami, menyapa semua orang yang lewat di depan stand kami. Beberapa anak yang datang cemberut, setelah berinteraksi dengan kami jadi tertawa lebar, ada juga yang tidak segan untuk mensharingkan pengalaman hidupnya. Misalnya Darren, berasal dari London yang datang ke Medjugorje untuk mencari panggilan hidupnya, Ada juga seorang anak muda yang berasal dari Canada, awalnya aku tertarik ngobrol dengan dia karena secara fisik nggak kalah sama Justin Bieber, namun ternyata dia punya pergumulan besar dalam hidupnya. Dia dulu seorang pecandu Narkoba, dan umur 16 tahun, dia menghamili pacarnya. Jadi di usianya yang 21 tahun dia sudah memiliki anak! Dan dia masih belum bisa terima sampai sekarang. sungguh berat!

DSC_0469
Kami juga berkesempatan untuk menyaksikan 2 kali “Apparition of our Lady” . Yang pertama ada di “ Apparition’s hills”, dimana Lady of Medjugorje selalu menampakkan diri kepada 6 visionaris. Acara yang dimulai jam 9, kami harus datang 2 jam sebelumnya untuk mendapatkan spot yang baik. Valentine, temanku dari Kenya dengan lugu bertanya “What can we see during the appiriation? Light? Or voices? ”, dengan geli aku menjawab “of course not, just waiting for the messages”. Jujur kami pergi dengan membawa pikiran skeptik kami. Walaupun sudah 2 jam lebih awal, kami hanya bisa berdiri di ujung jalan, melihat keramaian, sambil tak henti-hentinya berdoa rosario . Sang visionaris datang jam 8.30am, setelah bernyanyi dan diam kurang lebih 3 menit, di sampaikanlah pesan dari “our Lady of Medjugorje”. Awalnya dengan sinis aku berkata dalam hati “Apa-apaan, masak Bunda Maria dinyanyi-nyanyiin, diam sejenak, langsung muncul dan kasih pesannya, nggak mungkin lah” , namun ternyata, pesan yang mereka terima itu terjadi sebelumnya, dalam doa pribadi mereka, cuman ritualnya agar setiap hati siap untuk menerima pesan tersebut, dibuatlah seperti itu.

 
Di hari yang berbeda, kami mendapat kabar bahwa seorang visionaris yang lain mendapat penampakan dari our lady of Medjugorje. Penampakan kedua ini diadakan di rumah visionaris yang lain, yang letaknya tak jauh dari rumah komunitas kami. Banyak orang yang antri di depan pagar yang berjarak 50 meter dari rumah visionaris, ingin masuk dan mendengar pesannya. Kebetulan kami ada kenalan dari rumah komunitas home of Peace, yang bisa membawa kami dari pintu belakang yang membuat kami bisa duduk dekat dengan panggung kecil yang disediakan. Kami duduk di bawah, di dekat altar, tiba-tiba hujan deras mengguyur, awalnya hanya rintik-rintik, namun tiba-tiba sungguh deras. Ingin rasanya pindah, namun tidak ada seorang pun dari pengunjung yang datang bergeser dari tempat mereka. Kamipun diam, tidak bergerak, terasa bodoh karena duduk di tengah hujan angin, membiarkan baju kami yang baru ganti, basah kuyup!!

 
Namun dari sini aku melihat iman orang-orang ini yang tak tergoyahkan seperti batu karang, yang dengan tenangnya menunggu sambil berdoa, pesan dari Lady of Medjugorje yang masih aku pertanyakan sejak awal. Kalau memang pesan ini tidak baik, kenapa orang-orang ini rela menunggu? Berarti mereka merasa bahwa pesan itu menyentuh hati mereka, bahkan mungkin mengubahkan. So, we might never know?

 
Hari hari kami selalu ditutup dengan misa pada jam 7 malam, dan adorasi di lapangan tempat Youthday itu. Disinilah sering kali banyak mujizat terjadi, banyak perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan, banyak hati diketuk, dan diubahkan. Termasuk hatiku yang keras ini, yang kurang percaya dengan Bunda Maria, aku malah mendapat panggilan untuk selalu berdoa rosario untuk project Youcat di Indonesia. Pengalaman di Medjugorje telah mendekatkan aku secara pribadi dengan sosok Bunda Maria yang sesungguhnya. (Nadia Nicole)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *