Bangkit: Berakar Dalam Kristus Menjadi Orang Muda Katolik Keuskupan Atambua yang Sejahtera dan Berdikari dalam Persaudaraan Kristiani
Angin bertiup kencang. Daun-daun kering berterbangan. Tenda pun beberapa kali bergoyang karena tiupan angin. Udara panas yang begitu terik di lapangan umum Atambua terasa tidak begitu menyengat (23/09). OMK dari 60 paroki Keuskupan Atambua berdatangan menggunakan otto (Kendaraan roda empat dengan bak terbuka) dan truk. Masing-masing paroki menggunakan seragam dan atribut OMK parokinya dan yang menarik masing-masing juga membawa salib yang diarak di depan memimpin rombongan. Setelah para peserta Keuskupan Atambua Youth Day (KAYD) 2015 membuat barisan yang rapi, diaraklah salib KAYD 2015 menggunakan mobil bak terbuka didamping beberapa orang muda. Salib dengan korpus Yesus yang tersalib dibungkus dengan pakaian adat Atambua ditempatkan di tenda utama.
Pembukaan diawali dengan sapaan-sapaan pada peserta. Bupati Belo, Bapak Willem, menyampaikan dalam sambutannya bahwa orang muda membawa nilai-nilai dalam hidupnya, minimal ada 60 nilai yang dibawa dari paroki-paroki. Nilai-nilai patut dikembangkan dan membawa perubahan dan perkembangan orang muda. “Orang muda tidak berhenti pada berdoa tetapi juga bekerja”, kata Bapak Willem tegas. Bekerja membuat kita keluar dari kemiskinan. Kita tidak miskin kalau kita mau berjuang dan bekerja. Pembukaan KAYD 2015 juga diwarnai dengan penampilan tarian kolosal dan marcing band dari SMA Katolik Surya. Sesudah doa pembukaan, dilanjutkan tari tradisional Bidu dan perarakan peserta menunju lokasi utama diselenggarakan KAYD 2015.
500 meter sebelum sampai di Kompleks Keuskupan dan TOR Lo’o Damian Emaus. tempat diselenggarakannya KAYD peserta turun dari Ottonya. Jam menunjukkan pukul 6 sore. Masing-masing peserta menyalakan obor atau lilin yang dibawanya. Pawai obor mengiringi arakan-arakan salib. Masing-masing paroki mendaraskan doa dan nyanyian. “Malam yang indah dan damai,” kata seorang bruder yang begitu bersemangat mengikuti acara ini.
Para peserta yang telah sampai di tenda utama diajak tetap menjaga suasana dalam doa dan nyanyian. Sesudah salib KAYD di tahtahkan dilanjutkan dengan doa sembah sunjut pada Yesus yang tersalib. Ribuan peserta yang mengikuti acara sejak siang bahkan banyak yang mengadakan perjalanan panjang dari lokasinya masing-masing tidak menunjukkan kelelahannya. Tepat pukul 19.00 malam acara dilanjutkan dengan Misa Pembukaan yang dipimpin Vikjen Keuskupan Atambua, Rm. Theo Asasiri. “Orang muda menjadi sumber energi,” ungkap Rm. Theo dalam kotbahnya. “Maka baiklah energi orang muda digunakan untuk kegiatan positif,” katanya menegaskan.
Dalam sambutannya Rm. A. Haryanto, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, mengatakan bahwa orang muda bukan sumber masalah tetapi sumber solusi. Ada banyak persoalan tetapi orang muda mampu menyelesaikan dengan segala kekreatifitasannya. “Yesus muda dalam karyanya. Gereja selalu muda dan orang muda diharapkan ikut ambil bagian dalamnya,” seru Rm. Hary.
Rm. Hary sendiri melanjutkan sessi berkaitan dengan orang muda dan program-programnya di hari berikutnya (24/09). Setelah perayaan Ekaristi pagi, acara dilanjutkan dengan sessi bersama Rm. Hary berkaitan dengan berbagai perkembangan orang muda dan upaya pengembangannya. KAYD akan berlangsung selama 5 hari sampai hari Minggu (27/09). Acara beberapa hari kedepan akan dilanjutkan dengan Workshop kewirausahaan, narkoba , pengajaran bersama uskup dan sebagainya. Semangat orang muda. Setia sampai mati.