Siapa bilang orang muda anti politik? Siapa bilang orang muda tidak belajar undang-undang?
Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Palangkaraya berjumlah 35 orang selama tiga hari (25-27/09) mengadakan Pelatihan Pendidikan Politik dengan tema “Demokratisasi Indonesia melalui Pemilukada”. Meskipun asap tebal menyelimuti tanah Borneo, OMK dari 23 Paroki Keuskupan Palangkaraya ini tetap bersemangat mengikuti kegiatan pelatihan. “Identitas itu penting. Setiap orang punya identitas termasuk orang katolik punya identitas yang tercermin dari karya-karyanya,” kata Rm. Andre, Ketua Komisi Kepemudaan, dalam kotbah di misa pembukaan.
Dalam sessi perkenalan, peserta, pemateri dan panita saling memperkenalkan diri dengan melihat pengalaman membanggakan dan pengalaman menakutkan. Dari gambaran citra diri tampak sekali bahwa orang muda punya keinginan diri yang besar untuk membuat perubahan besar atas tantangan hidupnya. Ada yang menggambarkan dirinya akan menjadi penerang seperti lilin, ada pula yang menggambarkan keteguhan dan keberanian yang tergambar dalam tombak, dan banyak lagi simbol-simbol yang lain.
Di malam pertama, para peserta juga memahami dan berlatih menjadi fasilitator. Tema berkaitan dengan bencana asap menjadi pembicaraan menarik untuk didiskusikan. Latihan langsung menjadi fasilitator menjadi pengalaman menarik bagi para peserta dengan beberapa metode yang ditawarkan. Sekolah Demokrasi menjadi sarana bagi orang muda untuk bisa menjadi fasilitator bagi orang muda lainnya. “Tahu spiritualitas, tahu panggilan menjadi pengikut Kristus yang akhirnya tahu tindakan apa yang perlu dibuat untuk membangun kesejahteraan bersama,” seru Rm. Hary, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan, dalam materi Gereja dan Demokratisasi Indonesia.
Berbagai sessi yang menarik dan interaktif membuat para peserta tidak bosan dengan berbagai materi yang disajikan. Undang-undang Pilkada pun dipelajari dan diskusikan dengan serius tapi santai. Paham sebagai pemilih, paham prosedur pemilihan, paham soal pemilu dan berbagai hal berkaitan dengan pilkada. Mari kita perjuangkan terus demokrasi untuk membangun kesejahteraan bersama.