Misa Syukur dan Napak Tilas
OMK Dekenat Bekasi
Apa jadinya kalau Orang Muda Katolik dari 9 Paroki di Dekenat Bekasi digabung jadi satu? Suasana penuh keceriaan terlihat begitu jelas dalam Gereja Santo Bartolomeus sebelum Misa Syukur OMK Dekenat Bekasi dimulai. Misa Syukur ini merupakan awal dari rangkaian acara dari kegiatan Napak Tilas OMK Dekenat Bekasi yang diadakan dalam rangka menyambut KAJ Youth Day akhir November ini. Sebagai awal, Misa Syukur ini mengajak teman-teman OMK Dekenat Bekasi untuk bersyukur bahwa setelah sekian tahun tidak ada kegiatan yang melibatkan OMK Dekenat Bekasi secara keseluruhan kini dikumpulkan menjadi satu kegiatan dan diharapkan kedepannya menjadi satu langkah awal supaya OMK Dekenat Bekasi menjadi lebih aktif lagi.
Dipimpin oleh 1 Uskup dan 10 Romo, Misa Syukur OMK Dekenat Bekasi merupakan Misa dengan jumlah konselebran terbanyak dari kegiatan Napak Tilas di dekenat lain. Hal ini menjadi satu dari beberapa pujian dalam sambutan yang diutarakan oleh Romo Albertus Yogo Prasetianto, Pr selaku Ketua Komisi Kepemudaan KAJ. “Semoga kemegahan dan antusias yang begitu besar ini tetap terlihat dari teman-teman OMK Dekenat Bekasi yang akan hadir dalam KAJ Youth Day nanti.” pesan Romo Yogo juga dalam sambutannya. Para petugas liturgi yang bertugas dalam Misa Syukur ini pun dibagi ke setiap paroki, seperti Petugas Koor dan Pemazmur dari Paroki Santo Albertus, Doa Umat dari Paroki Santa Clara, Pembawa Persembahan dari Paroki Bunda Teresa, Lektor dan Komentator dari Paroki Santo Bartolomeus, Misdinar gabungan dari Paroki Santo Bartolomeus dan Paroki Santo Mikael.
Setelah Misa Syukur usai, acara langsung dilanjutkan Talkshow “Amunisi dalam Cinta” dengan narasumber Romo Yustinus Ardianto Pr dan moderator Kevin Egan. Topik-topik umum yang berkaitan dengan masa pacaran saat remaja, batas-batas berpacaran sampai sejauh mana dan pacaran beda agama menjadi bahasan yang begitu menarik dan penuh makna walaupun Romo Yus membawakannya dengan gaya yang begitu ceplas-ceplos dan tanpa maksud menggurui. “Amunisi” selanjutnya yang dilaksanakan adalah “Napak Tilas dan Amunisi Got Talent”, ajang untuk setiap paroki menceritakan tentang sejarah dan perkembangan parokinya masing-masing serta ajang pencarian talent dari tiap paroki demi meraih “Golden Ticket” sebagai penampil yang akan tampil dalam acara puncak KAJ Youth Day sebagai perwakilan dari Dekenat Bekasi.
4 orang yang didapuk sebagai juri “Amunisi Got Talent” adalah Romo Ferdinand, Pr selaku moderator Kepemudaan Dekenat Bekasi, Maria Fonge selaku perwakilan Panitia KAJ Youth Day dan Samuel Zylgwyn serta Theresa Wulandari selaku professional yang mewakili bidangnya. Setiap paroki menampilkan keahliannya masing-masing dalam menunjukkan penampilannya seperti, misalnya, Paroki Santo Mikael yang menampilkan drama, Paroki Santo Servatius yang menampilkan Tarian Adatnya. Di akhir penjurian, 3 besar untuk “Amunisi Got Talent” yaitu Paroki Santo Albertus yang menampilkan musikalitas dalam perkusi, Paroki Santo Servatius yang menampilkan Tarian Adat Betawi dan terakhir yang keluar sebagai juara adalah Paroki Kalvari yang menampilkan kompilasi antara tarian dan nyanyian berbagai adat dengan kostum ala Papua menjadi perwakilan Dekenat Bekasi untuk tampil di KAJ Youth Day.
@cintarini