OMK: LET’S LEARN FROM LITTLE THINGS
Lonceng subuh telah berdentang, saat kulihat jam tanganku baru menunjukkan pukul 04.30 pagi. Pagi itu hawa dingin menyelimuti wilayah sekitar sebuah daerah yang terletak di dataran tinggi. Daerah dengan nama yang unik yaitu Pegunungan Bintang ini terdiri dari 4 Paroki (Paroki Mabilabol-Oksibil, Paroki Abmisibil, Paroki Oklip dan Paroki Iwur).
Aku melangkahkan kakiku untuk segera bersiap dan tidak akan kehilangan komitmen yang telah aku bangun tadi malam untuk ikut Misa Subuh. Setelah berhasil melawan dinginnya kucuran air saat membasuh diri, sayapun harus kembali melawan dinginnya hawa sekitar dengan menggunakan jaket tebal. Gereja Roh Kudus Mablilabol-Oksibil telah dipenuhi oleh adik-adik dari Asrama Putri Katolik dan adik-adik SD YPPK St.Vinsensius Oksibil.
Misa yang dipimpin oleh Pastor Paroki dengan homili yang menarik mengangkat tema: belajar dari hal kecil untuk bertanggungjawab terhadap hal-hal besar. Setelah mengikuti Misa Subuh saya kemudian tercengang melihat beberapa adik-adik SD YPPK yang kemudian bergiliran untuk berdoa di depan Goa Maria. Mereka sangat khusuk berdoa walaupun sedikit malu saat saya melintas dan tersenyum kepada salah satu diantara mereka.
Tak berhenti kekaguman saya, setelah melihat mereka berdoa di depan Goa Maria sayapun terkagum-kagum melihat mereka dengan sangat antusias berlomba-lomba mengangkat bangku-bangku dari satu ruangan ke ruangan lain tanpa merasa kedinginan.
Mereka adalah masa depan OMK (Orang Muda Katolik) dan telah memberikan teladan yang sangat berharga bagi kita OMK (Orang Muda Katolik). Dari peristiwa mereka berdoa di depan Goa Maria mengajarkan kita pentingnya menjadi OMK yang harus terus mengasah jiwa spritualitas dalam doa. Dari peristiwa mereka semangat mengangkat bangku-bangku mengajarkan kita untuk terus mengasah jiwa sosial untuk bekerja. Sehingga kalimat yang sering kita kumandangkan yaitu ORA ET LABORA pun mampu kita realisasikan dengan baik.
(Kurnia_Komisi Kepemudaan Keuskupan Jayapura)