Anggapan umum orang tentang OMK adalah dinamis. Menjadi pendamping OMK, ternyata juga perlu dinamis. Terbukti, di sela-sela rapat Panitia Asian Youth Day (AYD) 2017, Pengurus Komisi Kepemudaan (Komkep) KWI sempat menyisipkan sejumlah agenda tambahan: rapat pengurus dan serah-terima jabatan Ketua Komkep KWI.
Rapat Panitia AYD 2017 berlangsung di Wisma Salam, Muntilan (Jawa Tengah) pada 11-12 Desember 2015. Rapat dihadiri oleh para Panitia AYD 2017 di lingkup Keuskupan Agung Semarang sebagai tuan rumah AYD 2017. Rapat berlangsung maraton; tujuannya adalah untuk menegaskan kembali sejumlah kesepakatan tentang penyelenggaraan AYD 2017 dan mengonkretkan kerja Panitia Pelaksana (OC).
Pada 11 Desember malam sekitar pkl. 22.00 WIB, setelah rapat AYD berakhir, tiba-tiba ditayangkan video tentang karya pelayanan Mgr. John Philip Saklil selama menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KWI (2010-2015). Video itu telah disiapkan secara diam-diam oleh teman-teman peserta World Youth Day dan Asian Youth Day selama ini. Pemutaran video yang tak diduga itu menjadi kejutan manis bagi semua peserta, khususnya Mgr. John sendiri. Derai tawa, celetukan-celetukan seru terlontar ketika foto-foto lucu Mgr. John tampil di layar.
Masih terbawa suasana gembira itu, pengurus Komkep KWI mesti fokus pada rapat yang berlangsung pkl.22.30-24.00 WIB. Rapat bertujuan untuk membahas perencanaan program 2016. Ini adalah rapat perdana setelah Mgr. Pius Riana Prapdi terpilih menjadi Ketua Komkep KWI periode 2015-2018. Menjadi istimewa, karena rapat dihadiri oleh kedua monsinyur agar terjadi komunikasi dan kesinambungan kebijakan karya Komkep KWI selama ini dan pada masa mendatang.
Keesokan harinya (Sabtu, 12 Desember), seusai rapat Panitia AYD ditutup, sorenya berlangsung serah-terima jabatan Ketua Komkep KWI. Acara berlangsung di sebuah kafe di Yogyakarta, seusai pengurus Komkep KWI mengunjungi kompleks makam Seminari St. Paulus di Kentungan, untuk berdoa di makam Mgr. Johannes Pujasumarta.
Dalam kesempatan serah-terima itu, Mgr. John men-sharing-kan pengalaman berkarya di Komkep KWI. “Kehidupan OMK itu dinamis,” ujar Mgr. John, menegaskan anggapan umum tentang OMK. “Karena OMK itu dinamis, kita juga perlu dinamis dalam mendampingi mereka. Saat ini, sudah banyak acara untuk mengumpulkan OMK, bahkan pada tahun 2015 ini ada 21 acara Youth Day di tingkat keuskupan. Yang perlu dikembangkan adalah katekese untuk OMK, agar mereka memahami lebih dalam ajaran Katolik serta dapat menjadi saksi-saksi iman.”