Prosesi salib Indonesian Youth Day (IYD)atau Hari Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia yang nantinya berpuncak di Keuskupan Manado 1 sampai 6 Oktober 2016 dilaksanakan di seluruh Indonesia . Salib Keuskupan Tanjung Selor (Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur) akan dibuat unik dan mengambarkan kerusakan hutan di Kalimantan.
Sherli Toston, pengurus Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Tanjung Selor, mengatakan dalam rangka pra IYD, mereka sementara membuat salib dengan mengambil pohon asli Kalimantan. Pohon yang diambil kayunya ialah Pohon Hitut.
“Kayu itu bisa dibuat pondok. Begitu juga kulitnya,” ujar saat dihubungi, Minggu (14/2).
Pohon itu kata Sherli akan dilukis dengan lukisan asli Kalimantan. Sebelumnya kayu akan dibakar sampai sedikit gosong sebagai lambang hutan Kalimantan yang rusak.
“Lewat petunjuk romo pembimbing, kami membuat salib sesuai ensiklik bapa suci Paus Fransiskus soal lingkungan hidup yaitu Laudato Si. Dengan ini kami mengerakkan penghijauan untuk hutan kalimantan yang rusak,” ujarnya.
Kayu yang dikuliti untuk dilukis, kata Sherli, dijemur terlebih dahulu. Pembakarannya juga tidak begitu lama.
“Corpus (Tubuh Tuhan di salib dalam tradisi Katolik) rencananya akan dibuat dari tanah liat. Itu juga mengambarkan lingkungan awal kita di sini,” ujarnya.
Menurut Sherli, pembuatan salib itu berdasarkan rapat komkep Tanjung Selor
Jumat (5/2) sampai Senin (8/2). Dekanat tengah ditugaskan membuat salib.
“Selatan ditugaskan membuat tarian. Sedangkan utara membuat gerak dan lagu untuk dipertunjukkan di Manado,” ujarnya.
Kirab salib katanya akan dimulai tanggal 1 Maret di Dumaring dan akan berakhir di pusat Kota Tarakan. Dari Kabupaten Berau salib akan dibawa ke Dumaring dalam perjalanan tiga jam tanggal 27 Februari.
“Itu ada di Kalimantan Timur yang ibu kotanya Samarinda. Kalau kami di Kabupaten bulungan yang pusat kotanya Tanjung selor bersama propinsi Kalimantan utara,” katanya. Kita tunggu hasilnya.
(David Manewus)