Jakarta, 21 Februari 2016 – Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) bekerjasama dengan Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menghelat acara bagi Orang Muda Katolik bertema “Gembira dengan Perbedaan”. Acara yang dilangsungkan di kampus Unika Atma Jaya ini berkolaborasi dengan mahasiswa Pastoran Atma Jaya. Acara terbagi menjadi tiga yaitu, talkshow, sosialisasi Indonesian Youth Day (IYD) 2016, dan Ekaristi Kaum Muda. Selain itu, juga menampilkan kelompok marawis dari Pondok Pesantren Hurin’in, Tanah Abang, Jakarta.
Pada acara utama yaitu talkshow menghadirkan pembicara Rm. Benny Susetyo (Sekretaris Dewan Nasional Setara), Surya Tjandra (Dosen Fak. Hukum Unika Atma Jaya & Pegiat Antikorupsi dan Perburuhan Indonesia), dan Yunita (Manajer Media Kreatif dan Kampanye Jakatarub-Jaringan Kerja Antarumat Beragama).
“Tuhan itu menciptakan perbedaan, maka tidak perlu diperdebatkan yang namanya perbedaan teologis antaragama. Mari rekan muda berpikirlah untuk yang lebih luas, yaitu berkontribusi pada ruang publik, tidak hanya berada di zona nyaman saja. Misalnya, dengan menulis di media massa. Sehingga, terjadilah diskusi pada ranah publik. Karena, dialog kehidupan hanya ada bila iman diaktualisasikan dalam kehidupan,” kata Rm Benny.
Begitu halnya dengan Surya Tjandra yang menegaskan, orang muda harus berani untuk mengungkapkan pendapat dan beraksi demi hal yang lebih besar, seperti aksi kemanusiaan. Itulah yang membawa Surya menjadi calon pimpinan KPK. Saya tidak pernah merasa minder dan saya berani untuk berjuang bagi bangsa. Maka, saya mengajak rekan muda disini untuk berani menjadi menjadi pemimpin. Karena pemimpin yang bodoh itu banyak, tetapi alangkah kasihannya, jika banyak orang pintar dan baik tidak menjadi pemimpin.
“Minder adalah perasaan awal yang pernah saya rasakan ketika kecil dahulu. Karena saya disebut sipit, dan Cina. Tetapi, pengalaman membuat saya menjadi seorang minoritas yang berani. Maka, saya memutuskan untuk berkarya di jaringan kerja antarumat beragama, merasakan perbedaan dalam perdamaian,” ungkap Yunita.
Kegiatan yang mengusung semangat kebersamaan dalam perbedaan ini sengaja diadakan di Unika Atma Jaya sebagai Universitas Katolik terbesar di Jabodetabek. A Prasetyantoko selaku Rektor Unika Atma Jaya menyatakan kami banyak mendidik orang muda Katolik. Maka, kami mendukung kegiatan ini. Karena selain pendidikan, Unika Atma Jaya mengajak orang muda untuk berkontribusi bagi bangsa melalui gerakan positif bagi lingkungan sekitar. Kami mendidik orang muda Katolik agar semakin peduli dengan sesama tidak hanya di lingkungan yang homogen tetapi juga plural. Maka, saya mengajak rekan muda berani berkontribusi bagi masyarakat majemuk.
Pada dasarnya, acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian menuju perhelatan besar Orang Muda Katolik Indonesia yaitu IYD 2016 di Manado. Acara seremonial ini akan dihadiri sekitar 4000 orang muda dari seluruh Indonesia untuk merayakan kebersamaan mereka dalam gereja Katolik. IYD 2016 memiliki tema “Orang Muda Katolik: Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk”. Maka, orang muda Katolik diajak untuk semakin menginternalisasi semangat saling menghargai, toleransi, dan kesadaran untuk membangun persaudaraan dalam lingkungan sosial yang inklusif.
RD Haryanto selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI menyatakan harapannya, semoga acara ini mampu memberikan kesadaran kepada orang muda Katolik untuk memahami pesan yang diusung oleh IYD 2016, tentang Gembira dengan Perbedaan. Selain itu, pulang dari acara ini, ada aksi nyata dari komunitas mereka masing-masing untuk menyebarluaskan pesan dan semangat atau bahkan membuat gerakan yang mendukung IYD 2016.
-o0o-