Ratusan Lampion Lambang Kehadiran Kristus di Tengah Kegelapan Dunia

Salib IYD Keuskupan Manado di Modoinding: Ratusan Lampion Lambang Kehadiran Kristus di Tengah Kegelapan Dunia

Perarakan Lampion dan Salib IYD

PANITIA IYD – MODOINDING. Salib Indonesian Youth Day (IYD) atau Hari Orang Muda Katolik seluruh Indonesia untuk Keuskupan Manado, kini sudah berada Paroki Santa Perawan (SP) Maria Ratu Rosario Modoinding, Jumat (18/3). Umat melakukan tuguran (berjaga bersama Yesus seperti di Taman Getsemani yang biasanya dilakukan umat Katolik di Kamis Putih – malam sebelum Jumat Agung – mulai hari ini.

Sebelumnya menurut jejaring IYD Paroki Modoinding Gracio Turangan, saat dihubungi Tim Pubdok, Jumat (18/3) setelah melintas di Tanah Totabuan (Paroki Lolak, Paroki Dumoga, Paroki Kotamobagu, Paroki Guaan), kemarin (17/3) pukul 20.30 Wita Salib IYD Keuskupan Manado masuk dan disambut di Tanah Minahasa tepatnya Paroki SP. Maria Ratu Rosari Modoinding. Penyambutan salib IYD di Paroki Modoinding terbilang unik karena dibuat pada malam hari, dilaksanakan di kompleks perkebunan sayur dan diramaikan dengan tari-tarian dan lagu serta ratusan lampion.

Jajaran Pemerinta Sambut Salib

“Tarian yang diiringi lagu Opo Wananatas ini merupakan penyambutan sekaligus penghormatan kami umat paroki terhadap Salib IYD yang saat ini masuk di Tanah Minahasa tepatnya di Paroki kami,” kata Jeity Singal, Ketua DPP Paroki Modoinding seperti ditirukan Gracio.

“Adapun ratusan lampion yang menjemput salib IYD merupakan simbol Terang Kristus yang siap hadir menghalau kegelapan malam, memberi harapan ketika kita mengalami hidup yang gelap dan tidak jelas, pergumulan yang sesak, dan beban yang seakan tak dapat dipikul, terang salib Kristus masih ada bersama kita,” lanjut Verly Tielung dan Terry Lumentut, seksi acara pada penyambutan salib ini.

Penyambutan ini selain dihadiri oleh Pastor Paroki Fransiskus Xaverius Guaan (P. Jimmy Bulalong, Pr), Pastor Paroki SP. Maria Ratu Rosari Modoinding (P. Steivy Motoh, Pr), Frater Pastoral (Fr. Jerry Torebelas, Pr) dan umat kedua paroki, juga dihadiri oleh Camat Modoinding, Kapolsek Modoinding, Koramil Modoinding dan Pimpinan BKSAUA Kecamatan Modoinding.

Dalam sambutannya, Camat Modoinding, Ibu Elsye Maukar, yang bukan Katolik menyatakan kekaguman dan keharuannya menyaksikan penyambutan Salib IYD malam ini. Ia bahkan menangis terharu karena itu.

“Saya begitu kagum dan malam ini begitu terharu menyaksikan begitu banyak umat dan lampion salib Kristus hadir di sini, semoga peristiwa malam ini semakin memberi semangat kepada kita sebagai pengikut-pengikut Kristus,” ujarnya.

Salib disambut Lampion

Setelah serah terima, Salib IYD diarak dari perkebunan sayur menuju Pusat Paroki Modoinding. Menurut Rovan Tielung, Ketua Panitia Lokal IYD Paroki Modoinding, penjemputan sengaja dilaksanakan di perkebunan sayur Modoinding sebagai simbol Salib Kristus yang hadir dan menyapa langsung umat yang sehari-hari hidup dan mengantungkan diri pada hasil pertanian.

Tarian Opo Wananatas

“Bersama Salib Kristus,  suka duka yang umat alami dalam hidup sehari-hari sebagai petani diarak bersama menuju Rumah Tuhan,” ujarnya.

Tiba di pusat paroki, salib IYD diarak mengelilingi pusat paroki Modoinding. Selesai diarak, sekitar pukul 21.00 wita salib IYd ditahtakan di dalam Gereja Pusat Paroki dan dilanjutkan dengan Misa dan Tuguran.

(David M/Tim Pubdok-Panitia IYD)

(Sumber Foto: Dok. Panitia Lokal IYD Paroki S.P. Maria Ratu Rosari S

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *