Akar yang Diikat, Corpus Besi dan Warna Abu-Abu: Salib IYD 2016 Keuskupan Bogor.
PANITIA IYD – BOGOR. Bagi orang beriman Kristiani, salib merupakan jalan menuju keselamatan sebagaimana yang telah diteladankan Yesus kepada kita. Wafat Yesus di kayu salib membawa pengharapan iman. Sungguh luar biasa rahmat dan kasih Allah kepada manusia yang lemah lagi penuh dosa. Dengan salib, kita pun disadarkan agar mau memikul segala macam beban hidup tanpa banyak mengeluh serta tanpa perlu kehilangan harapan. Salib juga mengajak setiap insan untuk bangkit dari kelemahan dan dosanya.
Sebagai umat beriman kristiani,salib tentu sangat bermakna bagi kita. Di dalam salib terkandung kekayaan rohani yang luar biasa. Maka, setiap orang beriman hendaknya mau memikul salib hidupnya masing-masing. Dengan memikul salib setiap orang dapat merasakan betapa mereka sungguh dikasihi Allah.
Kasih Allah pulalah yang hendak dimaknai dalam konteks orang muda Katolik, khususnya di Keuskupan Bogor. Salib Indonesian Youth Day 2016 (IYD) merupakan satu bentuk ungkapan iman yang hendak diaktualisasikan dalam semangat orang muda. Aktualisasi ini mengajak orang muda untuk menemukan kebanggaan dan sukacita di dalam salib Kristus.
Arti & Lambang Salib IYD Keuskupan Bogor:
• Akar-akaran yang diikat dan membentuk salib:
Menggambarkan dinamika orang muda Katolik dalam konteks zaman, dari pelbagai macam latar belakang dan golongan. Mereka menjadi satu (diikat) di dalam Yesus Kristus melalui baptisan yang sama. Mereka tidak asal terikat, tapi sungguh terikat kuat hingga tercipta solidaritas di antara sesama orang muda dalam konteks Gereja.
- Corpus besi:
Melambangkan kekuatan dan semangat pantang menyerah sebagai orang muda di dalam Kristus yang tersalib. Orang muda Katolik hendaknya kuat dalam iman, tapi lentur dalam semangat kemanusiaan dan persaudaraan sebagai sesama ciptaan Allah. - Warna abu-abu pada corpus:
Abu-abu melambangkan pertobatan sejati sebagai jalan untuk mencapai kekudusan/kesucian hidup manusia. Abu-abu juga mengingatkan kita bahwa manusia berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Dengan semangat pertobatan, orang muda Katolik semakin berani untuk menjadi harapan Gereja di masa sekarang dan masa yang akan datang.
(foe)