PANITIA IYD – AMURANG. Sukacita Paskah masih terus terasa di Paroki Kebangkitan Kristus Amurang. Bertepatan dengan adanya salib Indonesian Youth Day (IYD) atau Hari Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Manado di paroki. Hari ini Selasa (29/3) diadakan hari doa dan kegiatan khusus untuk OMK stasi Tengah dan stasi-stasi terdekat.
“Besok Rabu (30/3) diadakan untuk stasi Tumpaan dan sekitarnya. Kamis (31/3) untuk pusat paroki dan Jumat (1/4) akan dibawa ke Paroki Ratahan,” kata Pastor Paroki Amurang, Serafion Dianomo
Sebelumnya, perjalanan 30 km dengan estafet jalan kaki yang dilakukan oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan umat Paroki Santo Paulus Tompaso Baru, Senin (28/3) untuk prosesi salib IYD Keuskupan Manado ini terbayar lunas. Mereka disambut secara luar biasa di jembatan perbatasan antara kecamatan Amurang Barat dan Amurang.
OMK Tompaso Baru yang datang dengan urutan drum band, misdinar, salib IYD dengan dikeliling bendera merah putih dan Kuning Putih (bendera negara Vatikan yang dikepalai Paus Fransiskus) juga OMK dan umat di belakang mereka (juga disambut dan diikuti OMK Tengah di Kapitu) disambut urutan berbeda namun mengejutkan dari OMK Kebangkitan Kristus Amurang. Sebelum tiba di jembatan, rombongan yang dikawal komandan rayon militer Amurang Lettu (Infanteri) Ferdinan sejak dari Kapitu disambut oleh Camat Amurang Barat
Salib diserahkan kepadanya oleh pastor Paroki Tompaso Baru, Marianus Toiyo. Salib itu di ujung jembatan diserahkan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) Youdi Moniaga.
Ia kemudian menyerahkan salib kepada kepala dinas pariwisata, dan kebudayaan disparbud Minsel Sony Maleke yang didampingi camat Amurang. Salib kembali diserahkan kepada panitia untuk dibawa ke gereja Katolik. Saat itu hadir pula pemuda Gereja Masehi Injili Minahasa dari berbagai jemaat di Amurang
Urutan prosesi dari Paroki Amurang terbilang mengejutkan. Di bagian depan ada Kabasaran. Setelah rombongan pembawa salib dengan bendera-bendera, ada rombongan pemakai baju adat daerah (lambang peserta yang akan datang di Indonesia) dan rombongan umat.
Setelah tiba di gereja, beberapa OMK memeragakan gerak lagu Theme Song IYD 2016. Misa dibuat setelah itu oleh Pastor Serafion Dianomo dan Adri Dahlia.
Sony Maleke, dalam sambutannya mewakili bupati katanya menyambut baik kedatangan salib IYD sebagai satu di antara banyak kegiatan IYD. Katanya itu bisa membangun daerah.
“Melalui penerimaan prosesi salib, dan pesta pelindung kita diajak merenungi kembali sengsara Kristus sekaligus melihat betapa besar kasih Allah. Kristus bangkit dari hari ketiga membuat kita instropeksi, memperbaiki yang salah. Seperti tertulis Roma 12.2,” katanya.
Ia mengajak untuk mengaktualisasi Paskah Kristus melalui perhatian kepada sesama. Juga dalam semangat kerja sama.
“Mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja. Satu untuk semua dan semua untuk satu,” ujarnya.
Misa yang dipimpin Pastor Serafion itu merupakan misa Paskah kedua. Itu hari menjadi hari pertama dalam Masa Paskah Gereja Katolik yang berlangsung sampai bulai Mei 2015 karena bagi Gereja Katolik, Paskah merupakan Hari Raya Terbesar.
Sebelum tiba di Amurang, salib IYD Keuskupan Manado terlebih dahulu dibawa ke stasi Santo Markus Raanan Lama, Sabtu (26/3). Salib tiba pukul 14.30 dari Stasi Santo Yakobus Poopo yang dibawa dengan berjalan kaki.
Ketua stasi Poopo menyerahkan salib ke ketua stasi Raanan Lama Marten Sengeky dan ketua stasi Motoling Meydi Piri. Saat itu dipertunjukkan tari Kabela (khas Mongondow) dan tari jajar massal OMK Raanan Lama.
Camat Motoling Soni Tomponu kemudian menerima salib di depan rumah dinasnya. Seorang pejabat di markas komando rayon militer (koramil) juga menerima salib itu.
Salib diterima oleh hukum tua Desa Motoling Meidi Tambuwun di pertigaan Raanan Baru. Saat itu ditarikan lagi Tari Jajar dengan lagu “indahnya kesucian”.
Deni Oroh atas nama kepala kepolisian sektor (kapolsek) Motoling juga ikut mengarak salib. Di muka gereja Adven, di sebuah pertigaan, Flora Rorimpandey atas nama Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) menerima salib dan mengaraknya.
Seksi Liturgi Stasi Motoling Norma Mewengkang memegang salib pada tahap berikutnya begitu juga Hukum Tua Desa Motoling 2 Teni Lumintang. Salib akhirnya dibawa ketua dewan stasi Motoling ke dalam gereja.
Doa IYD dibuat setelah itu. Keluar dari gereja, salib diserahkan kembali pada OMK.
Tokoh agama Gereja Masehi Injili Minahasa Frits Tielung, tokoh Gereja Sidang Pantekosta Indonesia Tomi Onibala juga hadir bersama Warrior Comunity (karang tarunanya Desa Motoling).
Di depan gereja Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Gembala Olga Masengi diwakili suaminya Jefri Marentek menerima salib. Salib diserahkan kepada sekretaris desa Ferdi Sengkey. Ia mengaraknya dan kemudian diterima pendeta GMIM Frits Tielung dan dibawa kembali ke gereja.
Pada saat perarakan salib ke Amurang, salib sempat ditahtakan di rumah Kapolsek Ranoyapo, Mulyadi Lontaan. Setelah doa, salib dibawa ke Amurang.
(David Manewus/Tim Pubdok-Panitia IYD)
(Sumber Foto: Michael Kewo, Anggie Lira, Jein Allianz Rfp, Ria Anggelina Kaunang Dunggio)