Nikmatnya Melayani Gereja

Untitled.pngcirebom

 

OMK dan KKMK BUNDA MARIA CIREBON

 

Hari raya Paskah dirayakan dengan meriah dari tahun ke tahun setiap Gereja. Di Gereja Bunda Maria persiapan dari Tri hari suci sampai hari raya Paskah berlangsung baik dan lancar. Tentu saja dibalik kelancaran perayaan Paskah ini, ada keterlibatan OMK dan KKMK yang juga turut andil dalam melayani Gereja. Yuk simak beberapa pengalaman di bawah ini, pengalaman dari beberapa anggota OMK dan KKMK Bunda Maria Cirebon.

Pengalaman pribadi saya sebagai anggota KKMK,mendapat tugas 5x pelayanan dalam menyambut Paskah ini. Secara manusiawi tentu saja lelah karena harus berhadapan dengan waktu. Tetapi saya menyambut semua ini dengan senang untuk melayani Tuhan. Diawali dengan tugas pertama di Sabtu palma, yaitu pasio. Pasio juga merupakan pengalaman pertama dalam hidup saya yang biasanya nonton papa pasio waktu saya kecil, sekarang saya meneruskan papa. Misa awalnya berjalan dengan baik, sampai tiba saatnya saya pasio, di tengah pasio seluruh lampu pasio mati total karena hujan sangat deras, dan petir yang menggelegar. Saya panik, tetapi saya terharu melihat umat membantu menyalakan handphone dan mencari lilin untuk membantu penerangan dan melanjutkan pasio hingga selesai. Bahkan Romo Gatot yang memimpin ikut membantu mencarikan kami penerangan. Pasio pun berlangsung dengan keadaan penerangan dari lilin dan senter. Lampu akhirnya menyala saat kami Salam Damai.

Untitled.pngcsrr

Sungguh pengalaman luar biasa buat saya pribadi. Tugas kedua saya jalani saat Jumat Agung, bergabung dalam Gaudium Choir dan berkesempatan menyanyikan Bait Pengantar Injil. Puji Tuhan berlangsung khidmat dan lancar. Esoknya adalah Sabtu Suci/Malam Paskah yang merupakan tugas ketiga saya membawakan firman (lektor). Jujur saya sangat gugup, apalagi firmannya sangat panjang, dan umat yang datang sangat banyak, tetapi Puji Tuhan saya dapat menjalaninya dengan baik. Hari raya Paskahpun tiba, Misa pagi saya melayani dengan bergabung koor lingkungan St. Edwardus dan berkesempatan menyanyikan mazmur. Misa berlangsung 1,5 jam itu saya lanjutkan dengan tugas koor lagi di Gereja St. Yosef sebagai dirigen untuk Lumen Gentium Choir. Semua rasa lelah saya terbayar melihat umat yang datang turut tersenyum dan bersukaria merayakan Paskah ini.

Adalagi nih yang menarik dari pengalaman para misdinar yang diketuai oleh Veronica Rima Melsa Putri, yang merupakan OMKnya Bunda Maria Cirebon. Ketika Sabtu Palma mereka senang sekali dapat melayani dengan sungguh-sungguh, tapi sayangnya dibalik semua itu ada insiden mati lampu saat misa berlangsung. Minggu Palma pun berlangsung dan dapat berjalan dengan baik, mereka senang dapat mengikuti perarakan bersama Romo dan umat, walaupun memerlukan cukup banyak waktu untuk berlatih, akhirnya dapat terlaksana dengan baik. Pada saat Kamis Putih insiden mati lampu terjadi lagi. Lampu mati total saat mulai misa sampai pembasuhan kaki berlangsung. Walaupun saat adorasi sulit mengatur barisan, tetapi mereka dapat menjalankan tugas ini sepenuh hati. Kebingungan terjadi saat Jumat Agung berlangsung, karena kurangnya koordinasi saat penciuman salib. Puncak kelelahan para misdinar berlangsung saat malam Paskah yang berlangsung selama 4 jam, tetapi kelelahan mereka terbayar ketika misa selesai, dan mereka bersorak gembira karena dapat melayani selama Tri Hari Suci dengan lancar dan khidmat.

Semua pasti ada suka dan duka diantara mereka, tetapi semangat mereka untuk melayani Gereja tak pernah padam. Inilah nama-nama mereka yang turut andil dalam perayaan Paskah. Ada Didit, Rima, Helena, Kevin, Eka, Gabriel, Restu, Yosef, Arin, Aldy, Arlin, Ivan , Domi, Tio, Nobert, Dio, Bintang, Febi, Elen, Lusia, Melanie, Bryan, Sherlyn, Galih, Cika, Charlene, Fiane, Christian, Marcella, Clarinta, dan Tasya. Secara pribadi saya juga mengucapkan terimakasih kepada mereka yang ikut memeriahkan Gereja, tanpa kalian Misa tidak akan berlangsung khidmat.

Pendapat dari teman-teman KKMK yang membantu bagian multimedia berbeda lagi nih. Ada yang kebingungan dan takut salah karena mungkin baru pertama, ada yang mengeluh karena tidak ada regenerasi, ada yang senang karena bisa mantau umat dari jauh, ada juga yang baisa-biasa saja menanggapinya. Tapi semuanya itu, Nugroho, Silvia, Deasy, Okta, Jeni, dan Juven melakukannya dengan sepenuh hati. Ada lagi teman KKMK kita yang satu ini, dia melayani Gereja sebagai fotografer dalam Pekan Suci. “Pekan suci kali ini bisa dibilang cukup capek untuk jadi seksi dokumentasi, sempat ada rasa malas dan kesal, namun ahirnya itu semua bisa teratasi dan saya cukup senang…” kata Agung. Agung juga berterimaksih kepada Dicky, Raymond, Gilang, dan Rajawali Foto yang sudah membantunya.

Untitled.pngcrer Untitled.pngcdff

Pengalaman berbeda juga datang dari teman KKMK kita yaitu Adi. Menurut Adi, pekan suci kemarin merupakan pengalaman pertamanya menjadi pemazmur, koor, dan pasio. Awalnya dia ragu menjalaninya. Tetapi banyak dorongan positif yang mendukungnya sehingga Adi dapat menjalani dengan mantap tugas-tugas tersebut. Memang lelah selalu dirasakan, apalagi latihan-latihan dilakukannya setelah pulang kantor. “Pada saat hari H yang saya rasakan deg-degan, karena saya berfikir beda bernyanyi pop yang biasa dengan bermazmur, pasio di Gereja. Beban saya lebih besar karena ketika saya salah sedikit saja, orang-orang yang tadinya fokus untuk berdoa dan memuji nama Tuhan jadi bahan koreksi umat pada saat itu juga.” kata Adi. Adi berterimakasih karena diberi kepercayaan, dan dia berharap semakin banyak anak muda yang dapat bergabung dalam OMK dan KKMK dalam melayani Gereja. Kalau bukan yang muda sebagai penerus Gereja, siapa lagi?

Untitled.pngiii

Cirebon, 31 Maret 2016

Anggrie Fransiska Ga’a

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *