OMK Bogor Bersemangat dengan IYD

IMG-20160404-WA0007

Berproses Dalam Dinamika Orang Muda Katolik dan Sosialisasi IYD Dalam Rapat Pleno OMK Keuskupan Bogor

 

Pada Sabtu, 2 April 2016, bertempat di Wisma Puspanita, Ciawi hampir seluruh Seksi Kepemudaan Paroki (SKP) bersama dengan perwakilan orang muda Katolik se-Keuskupan Bogor berkumpul. Sebanyak 100-an orang muda Katolik datang, berkumpul, bersinergi, serta berbaur dalam satu kegiatan, yaitu rapat pleno OMK di bawah koordinasi Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor.

Para peserta pleno berasal dari 22 paroki di Keuskupan Bogor yang terbagi dalam empat dekanat, yaitu dekanat tengah (9 paroki), dekanat barat (2 paroki), dekanat selatan (5 paroki), dan dekanat utara (6 paroki). Untuk dapat sampai ke lokasi pertemuan, para peserta harus berjibaku dengan kemacetan lalu lintas yang cukup padat menuju arah Sukabumi. Tidak cukup sampai  di situ, kedatangan peserta harus disambut dengan hujan cukup deras yang mengguyur Ciawi dan sekitarnya. Kendati demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat orang muda untuk hadir dan berproses dalam pleno.

Kegiatan pleno sendiri menjadi satu program rutin Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor yang diadakan dua kali dalam setahun. Tujuan diadakannya pleno OMK sebagai ajang pertemuan sekaligus kegiatan informatif tentang pelbagai macam perkembangan OMK, khususnya di Keuskupan Bogor. Kegiatan pleno OMK diawali dengan perkenalan seluruh peserta pleno. Satu hal yang menarik, banyak peserta yang baru terpilih menjadi Seksi Kepemudaan Paroki di parokinya masing-masing, bahkan ada yang baru menjabat dalam hitungan bulan. Perjumpaan ini menjadi satu kesempatan bagus bagi para peserta untuk saling mengenal satu sama lain, walaupun dengan pelbagai macam latar belakang. Di samping itu, pleno kali ini menjadi ajang perkenalan para peserta dengan para pengurus Komkep yang belum genap setahun menjabat. Sama-sama baru, sama-sama saling belajar, demikian adanya keadaan ini jika hendak penulis gambarkan. Seluruh peserta dan pengurus Komkep larut dalam kebersamaan.

Pleno, yang menurut rencana, pada hari pertama akan diisi satu session oleh RD. Christophorus Tri Harsono, selaku Vicjen Keuskupan Bogor, terpaksa ditiadakan. Hal ini tidak lain, karena arus lalu lintas yang cukup padat di seputaran Ciawi, sehingga tidak memungkinkan bagi romo vicjen sampai tepat pada waktunya. Kegiatan langsung diarahkan dengan presentasi beberapa OMK paroki yang telah ditunjuk oleh komkep. Paroki-paroki tersebut adalah Paroki Joannes Baptista (Parung), Paroki Santo Ignasius de Loyola (Semplak), Paroki Santo Yakobus (Megamendung), Paroki Santo  Petrus (Cianjur), dan Paroki Santa Maria Tak Bernoda (Rangkasbitung). Komkep sengaja memilih paroki-paroki tersebut dengan pertimbangan khusus yang disesuaikan dengan kekhasan masing-masing. Harapannya adalah agar para peserta diberi wawasan-wawasan baru tentang situasi konkret OMK paroki dengan segala macam dinamika hidup menggereja dan gaya bermasyarakatnya. Tentu saja, pengalaman yang di-sharing-kan oleh beberapa OMK sangat memperkaya wawasan seluruh peserta. Dengan ini, diharapkan para peserta semakin termotivasi untuk tidak takut menciptakan inovasi-inovasi baru bagi cara pendampingan orang muda.

Sebelum menutup hari pertama dengan doa malam taize yang dikombinasikan dengan doa kerahiman ilahi, seluruh peserta dibagi secara random menjadi beberapa kelompok kecil untuk berdiskusi. Seluruh peserta diajak melihat apa yang menjadi kebutuhan OMK paroki masing-masing dan ide-ide apa saja yang dapat menjadi masukan baru untuk pengurus komkep yang baru.

IMG-20160404-WA0019

Minggu pagi (3/4), para peserta diajak untuk bersantai sejenak dengan kegiatan outbound yang telah disiapkan oleh panitia (komkep). Teriakan yel-yel yang begitu bersemangat dibarengi dengan pelbagai macam ekspresi mimik wajah dan bahasa tubuh yang menunjukkan totalitarian seluruh kelompok seolah memecah keheningan pagi. Peserta harus giat berkompetisi menyelesaikan lima tantangan (pos) yang harus mereka lewati bersama dengan kelompok lain dalam satu kesempatan. Mereka berlomba-lomba menunjukkan siapa yang terbaik di antara mereka dalam outbound ini.

Pasca outbound, seluruh peserta diberi wawasan baru mengenai Indonesian Youth Day 2016 yang akan dihelat di Keuskupan Manado Oktober mendatang. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberi bekal yang cukup bagi para peserta sehingga mereka mempunyai gambaran cukup jelas tentang arah dan tujuan diadakannya IYD. Bahkan, ketua komkep sendiri menjelaskan secara terperinci jalannya kegiatan dari hari pertama hingga hari terakhir IYD kepada seluruh peserta. Selanjutnya, seluruh peserta diharapkan mampu membagikan informasi yang ada kepada OMK di paroki masing-masing. Mereka cukup antusias menanggapi sosialisasi IYD dan tampak sudah siap dengan ‘pekerjaan baru’ di paroki masing-masing untuk menyongsong perhelatan IYD ini. Kaitannya dengan jumlah peserta, Komkep Bogor rencananya akan mengirimkan 100 orang peserta pada ajang IYD Oktober mendatang.

Tidak hanya sampai di situ, seluruh peserta diberikan penjelasan rinci tentang makna salib IYD yang terbuat dari Akar-akaran yang diikat menjadi satu, corpus-nya berbahan dasar besi dengan corak polos berwarna abu-abu. Salib IYD yang ditampilkan tersebut merupakan salib lokal. Artinya, salib ini dibuat sesuai dengan kekhasan masing-masing keuskupan. Selanjutnya, salib ini akan dikirab ke seluruh paroki di Keuskupan Bogor dan nantinya akan dibawa ke Manado untuk memeriahkan pesta iman orang muda Katolik dalam IYD.

IMG-20160404-WA0013 IMG-20160404-WA0020

Kegiatan pada hari kedua diakhiri dengan perayaan ekaristi yang dipimpin langsung oleh RD. Robertus Ari Priyanto, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor. Dalam homilinya, Romo Ari mengingatkan seluruh peserta akan luhurnya makna kerahiman ilahi sebagaimana dirayakan oleh Gereja Katolik pada Minggu Paskah II sebagai Minggu Kerahiman Ilahi. Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh peserta untuk mau menghidupi semangat kerahiman Allah sebagai cara hidup orang muda Katolik dalam tata duniawi seperti jaman sekarang ini. Perayaan ekaristi berjalan dengan lancar dan khusyuk. Saat hendak mengakhiri perayaan ekaristi, Rm Arie mengucapkan terima kasih kepada para peserta pleno dan para suster pengelola wisma atas kerjasama yang baik selama berkegiatan di Wisma Puspanita. Tak lupa, Rm Arie pun mengumumkan pemenang lomba yel-yel terbaik dan juara untuk kompetisi dalam outbound sekaligus pembagian hadiah.

Setelah perayaan ekaristi, seluruh peserta dan panitia melakukan foto bersama, makan siang bersama, dan peserta kembali ke rumah masing-masing. Tidak ketinggalan sebelum meninggalkan kapel, banyak peserta yang selfie terlebih dahulu bersama salib IYD. Kebetulan salib IYD ditahtakan di sebelah kiri altar sehingga mudah sekali dijangkau oleh peserta. Kegiatan pleno OMK Keuskupan Bogor ini berakhir pada pukul 15.00 wib. (foe)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *