SAFARI SALIB INDONESIAN YOUTH DAY KEUSKUPAN MALANG
DI PAROKI MARIA RATU PARA RASUL CURAHJATI
DEKENAT BLAMBANGAN
Dalam rangka menyambut Indonesian Youth Day di Manado, Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang telah membuat Salib IYD yang nantinya akan dibawa ke Manado. Sebelum dibawa ke Manado, menurut rencana salib ini akan berkeliling ke-9 tempat ziarah yang ada di Keuskupan Malang, salah satunya adalah di Paroki Curahjati. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat spesial bagi kami, karena kami bisa melihat secara langsung salib yang corpus-nya terbuat dari sendok dan garpu ini. Lebih istimewa lagi, kami bisa menjadi OMK yang pertama dikunjungi salib IYD ini……hehe. Setelah menerima salib IYD pada tanggal 18 Maret 2016 dari Rm. Adi dan Tim Komkep Malang, kami mengadakan beberapa kegiatan, baik dalam lingkup Paroki Curahjati, maupun dengan melibatkan OMK se-Dekenat Blambangan.
Prosesi Salib IYD dan Doa Bersama dalam Perayaan Hari Minggu Palma (Minggu, 20 Maret 2016)
Dua hari setelah kami menerima Salib IYD adalah hari Minggu Palma. Momen ini kami gunakan sebagai kesempatan bagi kami OMK Paroki Curahjati untuk mengadakan prosesi salib IYD bersama umat. Selain untuk memperkenalkan kepada umat, tetapi sekaligus mengajak umat secara bersama-sama berdoa bagi OMK, khususnya untuk kesuksesan segala persiapan dan penyelenggaraan IYD Manado. Perarakan ini dimulai dari SDK Sang Timur menuju ke Gua Maria Curahjati, yang kira-kira berjarak 500 meter. Salib IYD dibawa oleh empat OMK yang menggunakan Udheng Tole adat Banyuwangi, diikuti oleh seluruh OMK dan umat lainnya.
Setibanya di Gua Maria kami meletakkan salib di depan altar dan dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi Minggu Palma. Petugas Liturgi pada Misa Hari Minggu Palma ini pun adalah OMK beserta adik-adik BIUD. Dalam kotbahnya, Rm. Hendrikus Dasrimin, O. Carm, mengatakan bahwa sejak 31 tahun yang lalu, Hari Minggu Palma telah ditetapkan sebagai Hari Orang Muda Sedunia oleh Paus Yohanes Paulus II. Beliau melanjutkan bahwa pada waktu itu, Paus memberikan salib yang tingginya 3,8 meter kepada orang muda yang hadir, sambil berpesan, “Orang-orang muda yang terkasih, pikullah salib ini ke seluruh dunia sebagai simbol cinta Kristus untuk umat manusia dan maklumkanlah kepada siapa pun bahwa hanya dalam wafat dan kebangkitan Kristus kita dapat menemukan keselamatan dan penebusan.”
Setelah komuni, sambil diiringi sebuah lagu kami para OMK maju ke depan altar, tempat dimana salib IYD diletakan. Di depan salib IYD kami semua berlutut dan memanjatkan doa bersama-sama, disaksikan oleh umat yang hadir. Kami berdoa untuk Orang Muda Katolik di seluruh dunia, dan secara khusus bagi kesuksesan segala persiapan dan penyelenggaraan IYD di Manado. OMK Curahjati berdoa di depan Salib IYD.
Kehadiran Salib IYD pada Hari Minggu Palma memberi warna tersendiri bagi kami. Kami pecaya bahwa salib ini benar-benar menjadi simbol cinta Kristus untuk seluruh umat manusia, termasuk kami kaum muda. Dengan salib ini kami pun disadarkan bahwa hanya dalam wafat dan kebangkitan Kristus manusia dapat menemukan keselamatan dan penebusan.
Jalan Salib Jumat Agung (25 Maret 2016)
Kami OMK Curahjati dipercayakan untuk bertugas memimpin upacara Jalan salib pada hari Jumat Agung. Kami membuat jalan salib yang sedikit berbeda dengan biasanya, yaitu dengan visualisasi suara serta lagu-lagu yang berbeda. Dalam Jalan Salib kali ini kami membawa Salib IYD berkeliling dari satu perhentian ke perhentian lainnya. Jalan Salib dilaksanakan bersama umat.
Berbicara tentang salib berarti berbicara tentang kematian dan kesengsaraan. Begitu juga yang diajarkan Kristus kepada murid-murid-Nya bahwa menjadi pengikut Kristus harus menyangkal diri dan memanggul salib masing-masing. Bangsa Israel diminta memanggul salib mereka sendiri dengan tuntunan Musa, namun mereka bersungut-sungut sehingga Allah menghukum mereka. Begitu juga dengan kehidupan kami sebagai orang muda Katolik. Jiwa orang muda biasanya kurang suka untuk menghadapi salib atau penderitaan dan terkadang merasa jenuh, kesal, marah, dan benci atas apa yang terjadi dan cepat putus asa. Dengan jalan salib ini pun sebagai orang muda kami disadarkan bahwa jika berhadapan dengan “salib” sebenarnya harus diyakini bahwa Tuhan sedang memberikan ujian-ujian demi pendewasaan diri kita.
Minggu Kerahiman Ilahi (3 April 2016)
Salah satu program Paroki Curahjati dalam merayakan Tahun Kerahiman Ilahi ini adalah mengadakan Misa Ziarah Kerahiman Ilahi pada setiap minggu pertama dalam bulan, bertempat di Gua Maria Waluyaning Tiyang Sakit Curahjati. Menjadi istimewa karena Misa Ziarah Kerahiman pada tanggal 3 April ini bertepatan dengan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Pada kesempatan yang istimewa ini, atas inisiatif para romo se-Dekenat Blambangan, diadakan juga kegiatan bagi OMK Dekenat Blambangan, yakni doa bersama di depan salib IYD yang dipadukan dengan Misa Ziarah Tahun Kerahiman.
Peserta IYD Dekenat Blambangan membawa Salib IYD diikuti seluruh OMK Dekenat Blambangan.
Misa dimulai dengan perarakan Salib IYD dari gerbang utama Gua Maria menuju ke Altar. Kali ini salib IYD dibawa oleh ke-4 peserta IYD Manado perwakilan Dekenat Blambangan yang mengenakan busana adat Banyuwangen, yaitu Jebeng-Tole. Semua OMK se-Dekenat Blambangan berbaris berdua-dua, bersama para petugas liturgi dan tiga imam selebran. Dalam perarakan tersebut, semua OMK menyanyikan lagu “Kobarkan Semangat Misioner”. Lagu bergaya Banyuwangi ini, diiringi dengan tarian dari OMK Curahjati yang dengan dandanan molek mengenakan kostum “Kembang Goyang”.
OMK Dekenat Blambangan berdoa di depan Salib IYD.
Setelah komuni, semua OMK Dekenat Blambangan berdoa bersama di depan salib IYD. Doa di depan salib ditutup dengan lagu yang dibawakan oleh OMK Paroki Kristus Raja Genteng dengan judul: “Anak Muda Menjad Utusan”. Lagu ini sangat menarik karena dibawakan dalam Bahasa Osing dengan iringan musik perkusi.
OMK Dekenat Balambangan dan Rm. Hendrikus Dasrimin, O. Carm (Moderator OMK Blambangan), foto bersama setelah perayaan ekaristi.
Semua kegiatan yang kami lakukan ketika adanya salib IYD Keuskupan Malang di Paroki Curahjati dan di Dekenat Blambangan, memanglah tidak seberapa. Namun, kami merasakan bahwa dengan adanya Salib IYD ini, kami semakin disadarkan untuk senantiasa menjunjung tinggi semangat jiwa muda kami bagi perkembangan Gereja. Sebagai generasi muda di zaman yang kian berkembang ini, kami selalu ditantang untuk menghadapi “salib-salib”, yang kadang membuat kami jatuh, tetapi kami yakin dengan kerahiman-Nya, Dia akan membangunkan kami dan menuntun kami pada jalan-Nya yang benar. Berkah Dalem. ***By: Jeanne Alfa Vani (Ketua OMK Regina Apostolorum-Curahjati)