Jakarta, 19 Mei 2016.Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyelenggarakan Indonesian Youth Day (IYD) yang merupakan hari pertemuan Orang Muda Katolik se-Indonesia. Pada tahun 2016, IYD diselenggarakan untuk kedua kalinya di Manado pada tanggal 1-6 Oktober 2016.Sebelumnya, acara ini diselenggarakan di Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 2012.Kegiatan ini akan melibatkan 3.000 orang muda Katolik dari 37 keuskupan di seluruh Indonesia, yang akan berkumpul dan menceritakan mengenai kiat mereka dalam mengedepankan nilai-nilai positif di tengah masyarakat yang semakin moderen dan majemuk.
“Komisi Kepemudaan KWI lewat kegiatan Indonesian Youth Day (IYD) mengajak orang muda untuk merayakan kemajemukan. Tema IYD 2016 ini adalah Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk, kami ingin mengajak Orang Muda Katolik untuk mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas, kepekaan sosial terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan, penyalahgunaan narkoba, ketimpangan ekonomi, konflik sosial dll. Kemajemukan bangsa Indonesia, justru menjadi modal utama Orang Muda Katolik untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Lewat perjumpaan di antara orang muda Katolik, dari berbagai daerah, diharapkan mereka dapat berbagi pengalaman, refleksi iman maupun wawasan, sehingga memperkokoh komitmen kebangsaan demi masa depan mereka yang lebih baik.” ungkap Mgr. Pius Riana Prapdi, Ketua Komisi Kepemudaan KWI.
Acara yang dibawakan santai dengan tanya jawab ini juga digambarkan acara live in untuk peserta. IYD dimulai dengan live in atau tinggal bersama dengan penduduk di berbagai wilayah di Tana Minahasa. Di sini peserta akan merasakan kehidupan orang muda Katolik di latar budaya yang berbeda, dan kehidupan paroki dan juga masyarakat setempat dalam kompleksitas kehidupan lokal. Ada keunikan yang akan dirasakan peserta, terutama yang dari Jawa maupun Sumatera, kehidupan toleransi yang hidup di Minahasa, di mana populasi terbesar adalah pemeluk agama Kristen, sementara jumlah umat Katolik dan agama lain lebih minoritas. Setelah 3 hari live in, peserta IYD akan berkumpul di kota Manado, mengikuti serangkaian kegiatan seminar dan workshop yang diberikan oleh para Bapa Uskup dan tokoh masyarakat. Nuansa persaudaraan dan kekeluargaan selama IYD diharapkan membantu Orang Muda Katolik mengembangkan diri, menumbuhkan solidaritas, dan komitmen untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik. Dan kami akan menyambut OMK-OMK dari seluruh Indonesia dengan kehangatan dan keramahtamahan khas Minahasa” cerita Pastur John Montolalu Pr, Ketua Umum IYD 2016 Manado menjelaskan.
Untuk menjangkau Orang Muda Katolik lain di luar 3.000 peserta IYD 2016, KWI menyediakan platform interaksi online dengan pembahasan topik-topik yang dibawakan di IYD. Melalui platform online ini, orang muda Katolik seluruh Indonesia bisa berkumpul untuk bertukar pikiran dan mendapatkan bimbingan. Beberapa topik khusus yang akan dibahas pada platform ini adalah orang muda Katolik dan dunia teknologi, orang muda Katolik dan dunia sosial dan politik, dan juga orang muda Katolik dan budaya multikultur. Daniel Mananta senang sekali dengan adanya IYD digital forum 2016. Ia pun siap untuk gabung berinteraksi dengan orang muda.
Citra Scholastika sebagai OMK juga sangat antusias menyambut IYD 2016. “Menurut saya, dibutuhkan suatu wadah bertujuan positif yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang muda untuk tetap berpegang teguh dengan imannya dan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari”. Daniel maupun citra sempat berbagi kisah rohani dari pengalaman hidup mereka sebagai selebriti. ”
Platform online berkaitan dengan Indonesian Youth Day dapat diakses melalui:
instagram: Indonesian Youth Day
FB: iydmanado2016
Twiter: iydmanado2016