MANADO, Sukacita Injil sangat terasa mulai dari bandara udara Sam Ratulangi Manado, pintu utama masuknya peserta Indonesia Youth Day (IYD) atau pertemuan Orang Muda Katolik (OMK), Kamis (29/9). Kesatuan Gereja Katolik Indonesia terlihat dari keakraban peserta dari budaya yang majemuk itu.
Peserta Maumere kloter pertama misalnya. Datang dengan kain tenun ikat khas Maumere yang diikatkan di leher, mereka menuju pemain Kolintang (alat musik khas Sulawesi Utara/Sulut).
Saat itu, pemain kolintang Ma’zani membawakan lagu gemufamile. Peserta lalu bersama menari Tari Hegong, tari khas Maumere mengikuti iringan lagu.
Romo Yohanes Satu, pendamping kontinge mengaku penyambutannya sangat luar biasa. Banyak kejutan yang terjadi.
“Kami sudah karantina keuskupan sejak bulan Juni. Dan saya harapkan peserta setelah pulang dari sini terlibat aktif menjadi duta,” katanya.
Ia juga terharu karena OMK Paroki Tuminting menyambut mereka dengan spanduk dengan kata-kata bahasa daerah mereka. Di situ tertulis “Waibuan Tibolameng OMK Keuskupan Maumere Mai Tama Lepo Aming Lepo Ratu Rosari Suci Tuminting Uhe Die, Dang Hadir (cowok dan cewek OMK Keuskupan Maumere, selamat datang di Paroki Ratu Rosari Suci Tuminting, pintu kami selalu terbuka untuk anda yang hadir).
Peserta Keuskupan Timika juga kelihatan sangat menikmati lagu-lagu Papua yang dibawakan grup kolintang. Bahkan beberapa peserta ikut bergoyang bersama. Peserta dari Sorong bahkan berfoto bersama dengan pemain kolintang yang sementara membawakan lagu.
Peserta dari Keuskupan Agung Medan bahkan lebih atraktif. Mereka semua bergoyang mengikuti irama lagu-lagu khas Batak yang fasih dibawakan pemain kolintang.
Mereka juga bernyanyi bersama. Bahkan seorang OMK bernama Rudi Situmorang, membawakan pidato dalam bahasa batak secara kocak dan diterjemahkan oleh temannya.
Ia mengaku semua merasa bangga dan terharu dengan penyambutan yang sungguh luar biasa. Ia berharap ini menjadi kualitas dan kreativitas OMK Indonesia kembali bangkit.
“Moga OMK berkembang dalam kualitas dan kreativitas. Jadilah jiwa muda dan kreatif,” ujarnya.
Panitia yang berada di dalam bandara juga ikut keramaian itu. Mereka bahkan menyambung lagu bataknya peserta dengan kreasi sendiri.
Suasana bandara menjadi sangat ramai. Bahkan semua baik peserta dan panitia mengadakan gerak dan lagu theme song IYD 2016.
Theme song kembali diiringi dengan kolintang. Semua kegiatan larut dalam kegembiraan bersama OMK Medan.
2 thoughts on “OMK Bersatu Dalam Kemajemukan di Bandara Samrat Manado”
Lily astuti
(Oktober 1, 2016 - 14:41)Ikut bangga dan terharu atas kebersamaan kaum muda dr seluruh Indonesia … Smg mereka dapat berperan aktif dlm menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini sesuai dg talenta masing2…
Tesia
(Oktober 5, 2016 - 15:52)Sukses untuk penyelenggaran IYD 2016 di Manado, Maju terus orang muda khatolik.