Seluruh pendamping OMK beserta jajaran pengurus Biro Kepemudaan Keuskupan Maumere pada selasa, 27 Maret 2017 lalu akhirnya mengakhiri rangkaian Training For Trainers (TFT) yang dimulai sejak Sabtu, 25 Maret 2017 di Aula Utama Gedung Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Maumere, Jl. Soegiyopranoto nomor 1, Maumere. Tema yang diangkat kali ini adalah: “Aku, Aku dan Kamu, Kita dan Komunitas”.
Kegiatan ini dihadiri oleh 32 peserta yang terdiri dari para pendamping OMK beserta para pengurus Biro Kepemudaan keuskupan. Para pendamping OMK berasal dari 13 paroki yang tersebar di Kabupaten Sikka, yang beribukota di Kota Maumere. Para peserta yang hadir sangat beragam, mulai dari Petani alpukat, Mahasiswa, Nelayan, PNS, Guru bahkan seorang Pastor yang bertugas di Paroki Mauloo (Rm. Frumento). Dan untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir para pendamping OMK ini menjalani kegiatan bersama yang diinisiasi oleh Rm. Yohanis Satu Pr. (Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Maumere) beserta para pengurus Biro Kepemudaan Keuskupan.
Prestasi ini menjadi sangat membanggakan untuk semua karena diantara peserta tersebut bahkan hadir para pendamping OMK dari stasi-stasi dan paroki-paroki terjauh, yang medannya sulit terjangkau karena transportasi yang belum memadai. “Misalnya saja dari Paroki Lei Palue yang waktu tempuhnya bisa 6-8 jam tergantung dari situasi dan cuaca. Apalagi disana gunung berapi Rokatenda masih aktif.” Kata Rm.Anis menjelaskan.
TFT di Keuskupan Maumere ini difasilitasi oleh Tim dari Komisi Kepemudaan KWI yang terdiri dari Mas Bayu Wardhana, Lisa Esti Puji Hartanti dan Raymond Sihombing. Materi yang diberikan pada TFT kali ini berkisar tentang bagaimana Para Pendamping OMK berangkat dari kesadaran akan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya mengembangkan komunitas gerejawi dan komunitas luar gerejawi disekitarnya menjadi lebih baik.
Pada sesi terakhir TFT, fasilitator juga menjelaskan tentang bagaimana membuat program pengembangan dan pemberdayaan komunitas serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung dialog kebangsaan dan kerukunan beragama. Dalam sesi tersebut, para pendamping OMK menyetujui ide untuk membentuk tim cyber OMK se Keuskupan serta melaksanakan program pre event Asian Youth Day.
Di hari terakhir, para peserta mengunjungi pantai Koka yang terkenal dengan pemandangan karang dan bukit serta laut yang sangat indah. Kemudian dimalam hari, seluruh pengurus dan peserta menghadiri jamuan makan malam di kediaman tokoh nasional katolik, alm. Frans Seda. Salah satu pengurus Biro Kepemudaan Keuskupan Maumere, Bp. Grave Seda, begitu sapaannya, menjadi Tuan Rumah jamuan makan malam ini. Dalam jamuan makan tersebut, para peserta menerima penghargaan atas partisipasi dalam TFT. Begitupula para fasilitator dari Komkep KWI juga menerima masing-masing sebuah kain tenun ikat khas Maumere, NTT yang khusus dibuat oleh salah satu pengurus di Biro Kepemudaan Keuskupan Maumere.
Raymond