Pada hari Sabtu (17/6) bertempat di SMA Kolese De Britto para volunteer AYD melaksanakan gathering dan rekoleksi bersama. Acara dimulai kira-kira pukul 15:30 WIB. Dimulai dengan permainan fashion show dari masing-masing negara peserta AYD. Dan uniknya mereka membuat model busana itu dengan menggunakan koran. Kemudian dikenakan dan para volunteer mulai memperagakan layaknya seorang model dalam acara fashion show.
Setelah itu berlanjut pada sesi pertama. Pada sesi pertama diisi oleh Rm Setyawan, SJ yang membahas tentang spiritualitas pelayanan. Di sini Rm Setyawan, SJ mengajak dan mengingatkan para panitia khususnya para volunteer AYD untuk melayani sepenuh hati dan tetap tersenyum. walaupun mungkin nanti ketika AYD kita semua pasti akan merasa capek, jengkel, dll. Tapi kita harus tetap ingat kalau yang kita layani itu bukan hanya orang muda dari Asia saja, tapi yang kita layani itu Tuhan Yesus sendiri yang hadir melalui teman-teman muda yang akan mengikuti AYD.
Kami para volunteer mendapat 2 orang tamu yang istimewa yaitu: Mgr. Pius dan Mas Gerard. Beliau berdua hadir secara special untuk memberikan dukungan dan motivasi untuk para volunteer. Beliau berdua pun juga ikut mengikuti gerakan theme song AYD bersama para volunteer.
Esok pagi (Minggu,18 Juni 2017) pukul 11. WIB bertempat di Auditorium Universitas Sanata Dharma para panitia dan volunteer AYD dan dihadiri secara special oleh Mgr. Pius (Ketua KOMKEP KWI), Rm Antonius Haryanto (SEKRETARIS KOMKEP KWI), mas Gerard, serta para romo lain. Acara diisi dengan mendengarkan sharing dari beberapa panitia AYD bagaimana – apa suka duka mereka dalam menjadi panitia AYD.
Di Sesi berikutnya diisi oleh langsung oleh Mgr. Pius dan mas Gerard. Di sini beliau mengajak semua volunteer untuk saling merangkul dan mendoakan satu sama lain demi kelancaran dan kesuksesan AYD. Hal ini dilakukan untuk meneguhkan dan mensupport sesama panitia AYD. Pada sesi ini tak sedikit para panitia yang meneteskan air matanya.
Sebelum, ditutup dengan makan malam. Mgr. Ruby memimpin misa. Perayaan ekaristi akbar bersama dengan 2 Uskup, 10 Imam, dan 1 Diakon ini semakin memantapkan perjalanan pelayanan para panitia dan volunteer Asian Youth Day. Dalam homilinya, Mgr. Ruby menanyakan esensi pelayanan para panitia dan volunteer hingga saat ini. Apapun motif dan tujuannya, semua yang ikut berkontribusi dalam kegiatan ini adalah anggota yang sama dan berkumpul menjadi satu tubuh di dalam Kristus.
Sebuah kesempatan yang sungguh luar biasa dan membanggakan ketika bisa menjadi bagian dalam Asian Youth Day 2017. Terlepas dari esensinya sebagai sebuah acara, atau perayaan atau mungkin ajang perjumpaan, AYD adalah wadah bagi pelayanan kasih serta syukur kepada Tuhan. Kita di sini adalah satu tubuh, dengan banyak anggota dan satu tujuan demi nama-Nya. Salam Joyful Joss!
Maria Febri Kristina
