Berawal dari kegiatan Temu Mahasiswa KAJ 2016 di Talita Mountain Resort pada bulan September tahun lalu, PMKAJ Unit Timur mendapat tugas action plan di bidang seni. Romo Antonius Didit Soepartono, selaku Romo Moderator PMKAJ Unit Timur mencetuskan sebuah ide untuk membuat sebuah pementasan teater yaitu Teater Mahasiswa Jakarta.
Dengan dukungan dari Keuskupan Agung Jakarta, pementasan ini sukses di gelar pada tanggal 19 Agustus 2017 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI). Pementasan yang di pimpin oleh Venantius Vladimir Ivan Pratama, penulis naskah sekaligus sutradara dan Ciptoning Hestomo selaku pimpinan produksi, berhasil meraup lebih dari 650 pengunjung dalam dua kali pementasan. Mengangkat judul “Demi Indonesia” dimaksudkan sebagai pengingat dan penyatu bahwa orang muda adalah bagian dari bangsa Indonesia, bangsa yang besar. Banyak hal yang terjadi dalam perjalanan kehidupan menggereja para anak muda Katolik menyikapi imannya dari setiap generasi.
Dalam aspek cerita, pementasan Demi Indonesia dibagi menjadi beberapa bagian. Berawal dari misi Romo Van Lith yang dikirim ke Muntilan untuk membaptis orang-orang disana. Kemudian muncullah konflik dimana Jepang mulai berusaha mengambil alih banyak hal, termaksuk harta-harta milik Gereja. Saat itu kondisi umat Katolik terdesak, namun Soegija berkeras hati untuk melawan diplomasi, hingga akhirnya Indonesia dan Gereja Katolik Indonesia pun mendapat pengakuan dunia. Dan dilanjukan dengan beberapa babak perjalanan umat Katolik di Jakarta hingga saat ini.
Setelah melewati masa persiapan selama 6 bulan, seluruh pemain dan crew dengan bangga mempersembahkan kolaborasi acting, tari dan nyanyian dalam satu panggung. “Sebuah pementasan yang dilakukan oleh gabungan dari mahasiswa berbagai unit ini awalnya menimbulkan kesan pertama apakah bisa. Meningat jarak antara Jakarta ini begitu padat dan waktu begitu sempit. Namun dengan berjalannya waktu, mahasiswa dan crew pementasan mampu untuk membuktikan komitmennya. Tekun latihan, tekun belajar, walau tidak ada yang sempurna. Namun semua bisa di atasi. Semoga proses ini berlanjut dan pada akhirnya memuliakan Tuhan”, ujar Ivan.
“Butuh kerja keras untuk menyatukan semua mahasiswa Katolik dari berbagai unit. Tapi akhirnya memuaskan dan menyenangkan. Semoga persatuan dari pementasan ini jangan hanya berhenti di hari itu saja, mari kita nyatakan”, ujar Cipto. Pertunjukkan “Demi Indonesia” ini sangat menghibur dan berhasil mencuri perhatian para generasi muda. Tak hanya dari kalangan mahasiswa, pertunjukkan ini juga dihadiri oleh para Romo, Suster, Frater, kalangan keluarga serta saudara-saudara kita yang beragama lain juga tampak menikmati pertunjukkan ini.
Dari pihak Keuskupan Agung Jakarta dihadiri oleh Romo Harry Sulistyo Pr, selaku Ketua KOMSOS KAJ. “Saya mewakili Keuskupan mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa PMKAJ seluruh unit yang sudah menyajikan pertunjukkan yang luar biasa. Memberikan semangat kepada kita untuk terus berjuang Demi Indonesia. Semoga karya ini tidak berhenti disini, tetapi berlanjut ke depan dan mengingatkan kita untuk terus bersatu dalam keberagaman Indonesia”, ucap Romo Harti. Pertunjukkan ini diakhiri dengan lagu Demi Indonesia yang dibuat oleh Romo Didit, berikut penggalan lagunya:
Wujudkan sikap makin adil
Wujudkan sikap makin beradab
Demi Kerajaan Allah di bumi Indonesia
Demi INDONESIA…..
“Semoga nilai-nilai Kristiani yang disampaikan dalam pementasan ini dapat menggerakan para mahasiswa untuk semakin adil dan beradab di bumi Indonesia, seperti lagu Demi Indonesia”, ujar Romo Didit. Tunggu karya-karya mahasiswa Katolik yang lainnya. Salam Demi Indonesia! (MN)