Teman-teman OMK, apa sih pendapat kalian mengenai pengakuan dosa? Mungkin beberapa orang berpendapat kalau ngaku dosa itu serem ah, ada lagi yang bilang malu ah sama Romonya apalagi kalau Romonya kenal baik sama kita. Mau ditaruh dimana nih muka kita nanti kak hehe…
Ibarat sebuah penyakit yang awalnya hanya kecil tapi tanpa disadari akan berkembang sehingga merusak tubuh kita. Demikian juga dengan dosa-dosa kita. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan, lama-lama bila tidak dihentikan dan diubah lama-lama juga akan merusak hidup kita.
Lalu sebaiknya harus bagaimana? Ibarat fisik kita yang perlu di check up untuk mengetahui adakah penyakit yang ada dalam tubuh kita. Demikian juga dengan rohani kita juga perlu di check up.
Lalu caranya bagaimana? Caranya adalah dengan pergi mengaku dosa.
Lho kok bisa? Ya bisa dong, karena dengan kita mengaku dosa, kita bisa mencheck up apa saja kebiasaan buruk dan dosa-dosa yang sudah kita perbuat selama ini.
Dan, di sini aku punya ilustrasi sederhana, kenapa sih pergi mengaku dosa bisa aku ibaratin seperti pergi check up kesehatan?
Ketika kita pergi untuk mengaku dosa. Pastinya ada perasaan takut dan cemas saat kita menunggu masuk ke kamar pengakuan. Entah itu takut karena banyaknya dosa-dosa kita ataupun buruknya kebiasaan yang sudah kita perbuat selama ini. Ibarat orang yang menunggu di ruang tunggu rumah sakit untuk melakukan check up. Terkadang ada perasaan takut, cemas, dan khawatir bila kita dinyatakan oleh dokter kalau kita mengidap penyakit x.
Di kamar pengakuan, Bapa pengakuan menyapa kita dengan ramah. Ibarat seorang dokter yang menyapa pasiennya dengan ramah.
Selanjutnya kita mengungkapkan apa saja dosa-dosa dan kebiasaan buruk yang kita lakukan selama ini. Seperti seorang pasien yang mengungkapkan keluhan-keluhan yang ia rasakan selama ini pada dokter.
Lalu Bapa Pengakuan pun menanyakan beberapa pertanyaan lebih dalam pada kita. Tentang apa dan mengapa kita melakukan dosa/ kebiasaan buruk selama ini. Ibarat kata seorang dokter yang memeriksa kondisi pasiennya lebih detil lagi.
Kemudian Bapa pengakuan pun memberikan nasehat- nasehat pada kita agar kita tidak jatuh dalam dosa atau kebiasaan buruk yang sudah kita lakukan sebelumnya. Demikian juga seorang dokter yang memberikan nasehat dan pantangan kepada pasiennya agar tidak mengalami penyakit semacam itu lagi.
Dan pada tahap, Bapa pengakuan memberikan kita penitensi (obat), nasehat (vitamin) dan absolusi(obat) yang berguna sebagai resep untuk kehidupan berikutnya. Laksana seorang dokter yang memberikan obat dan vitamin yang harus kita konsumsi. Agar kita merasa pulih dan sehat kembali.
Dann satu lagi, ibarat check up kesehatan yang kata dokter kudu rutin check up setiap bulan. Demikian juga dengan mengaku dosa kudu rutin setiap bulan hehee. Yaah minimal setahun 2x lah. Kapan aja tuh kak? Di masa Prapaskah dan di masa Adven. Gitu ya teman-teman. So tunggu apa lagi?
Jangan pernah menyia-nyiakan belas kasih dan kemurahan Tuhan, ya gaes! Karena Tuhan tidak pernah lupa memberikan kemurahan dan belas kasihNya kepada kamu setiap saat!
Maria F. Kristina