CIREBON – Dalam rangka menambah wawasan nyata tentang Kebhinekaan, SMPN 1 Greged – sekolah yang bertempat di Jl. Raya Kamarang kecamatan Greged, Cirebon, mengadakan kunjungan studi ke rumah-rumah ibadah yang ada di kota cirebon. Pembelajaran pada mata pelajaran PPKN murid-murid kelas VII SMP dengan materi “Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antar golongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika” dalam bentuk studi banding yang dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2018 diadakan dengan mengunjungi rumah-rumah ibadat di seputaran kota Cirebon.
Bersama dengan kepala sekolah dan para guru, murid-murid mengadakan kunjungan studi ke masjid At-Taqwa, ke Vihara, ke Klenteng, ke Gereja Katolik Bunda Maria. Pihak sekolah berharap agar dengan mengadakan kunjungan studi ke rumah-rumah ibadat ini, wawasan tentang ke-Bhinekaan anak-anak didik dapat semakin luas dan kepekaan menjaga Bhineka Tunggal Ika dapat dipupuk sejak dini; bahwa negara kita adalah negara yang terdiri dari banyak suku, ras, agama, budaya, bahasa yang berbeda-beda. Semua perbedaan itulah yang memperkaya dan menguatkan Indonesia. Pihak kepolisian dengan semangat luar biasa turut serta menemani perjalanan anak-anak dalam perjalan pembelajaran keberagamaan ke rumah-rumah ibadah ini.
Salah satu rumah ibadah yang dikunjungi saat itu adalah Gereja Katolik Bunda Maria yang bertempat di Jl. Dukuh Semar, Kota Cirebon. Anak-anak sekolah bersilaturahmi datang ke gereja, melihat Taman Budaya dan dengan sangat kritis dan atusias bertanya tentang banyak hal berkaitan dengan tema keberagaman agama di Indonesia dan upaya agama Katolik turut menjaga Bhineka Tunggal Ika. Salah satu pertanyaan anak-anak adalah tentang kerjasama antar agama-agama di Cirebon dimana gereja Katolik hadir dan turut serta menjaga Bhineka Tunggal Ika dan toleransi beragama. Disampaikan kepada anak-anak bahwa ada wadah kebersamaan para pemuka-pemuka agama, baik di tingkat Kota Cirebon maupun di Kabupaten Cirebon dalam bentuk FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dimana setiap perwakilan agama-agama ada di dalamnya; baik dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu. Di dalam forum tersebut para pemimpin agama bekerjasama menjaga kerukunan antar umat beragama dan toleransi beragama dalam berbagai bentuk; entah dalam bentuk silaturahmi, kunjungan, kerjasama dalam bidang kemanusiaan dan kegiatan-kegiatan persaudaraan lainnya. Anak-anak mendengarkan dan dengan sigap mencatat semua jawaban dari pertanyaan tentang sharing merawat keberagaman dan toleransi beragama dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Ibu Romlah, S.Pd. sebagai kepala sekolah SMPN 1 Greged beserta para guru yang datang mendampingi anak-anak saat itu menyampaikan bahwa mereka sangat senang dengan adanya kegiatan semacam ini karena anak-anak didik bisa merasakan secara langsung makna keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika yang harus mereka jaga. Sambutan penuh persaudaraan dan persahabatan dari pihak gereja atas kehadiran anak-anak sekolah juga semakin mempererat tali silaturahmi, mempertebal semangat toleransi beragama dan meneguhkan pengharapan akan semakin eratnya persatuan di Indonesia sebagaimana semangat Bhineka Tunggal Ika, bahwa kita berbeda-beda, tetapi tetap satu juga, Indonesia. Mari kita jaga dengan penuh semangat, Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta kita ini!