Zaman now, baik kaum old maupun kids mengenal baik media sosial. Bahkan banyak kaum old mahir menggunakan berbagai aplikasi media sosial. Kaum kids jangan pertanyakan lagi, mereka tidak mungkin lepas dari yang namanya medsos (media sosial), sudah bagian hidup yang tak dapat lepas. Tak ubahnya para Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki St. Laurentius Brindisi Jl. Sibolga, Pematang Siantar. Menariknya mereka mau berbenah bagaimana harus bijak dalam ber-medsos itu.
Pendamping OMK paroki ini menanggapi program Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan untuk mengadakan pelatihan medsos. Setelah membuat kesepakatan diadakanlah seminar dan pelatihan medsos pada hari Sabtu, 14 April 2018 bertempat di Aula Gereja pada pukul 08.00-15.00. Peserta pelatihan diundang dari lingkungan-lingkunganparoki, terkumpul 40-an OMK. Pelatihan ini dibawakan oleh Tim OMG (Online Missionaries of God) KAM yang merupakan bagian dari Komkep KAM sendiri. Saat ini Tim OMG terdiri dari 7 orang, namun pertemuan ini dipandu dua orang saja yakni Henry Ferdinando Pasaribu dan Saverina Lestari Simangunsong.
Seminar diawali dengan penjabaran pengetahuan dan dampak media sosial, baik positif maupun negatif. Kemudian penjelasan mengenai Undang-Undang ITE serta Sanksi yang diberikan terhadap penyalahgunaan informasi elektronik sebagai mana diatur oleh negara. Selain itu OMK diajak memerangi berita bohong (hoax) dan mencari tahu ciri-ciri berita hoax. Sesi ini diakhiri dengan pembagian kelompok-kelompok yang ditugaskan untuk menentukan sumber suatu berita serta memberi tanggapan terhadap topik tertentu. Tampak antusiasme, komentar-komentar cukup bagus, beberapa kritis dan ada yang berkomentar cukup panjang.
Setelah makan siang, sesi kedua digelar, saatnya mengajak (melatih) OMK untuk membuat suatu konten yang positif berupa gambar, video atau pun memeuntuk segera diupload di media sosial, kemudian antar-kelompok memberikan komentar terhadap konten yang dibuat temannya agar semakin mantap. Secara umum sudah banyak OMK yang mampu membuat konten dengan akun pribadi ataupun officialsehingga Tim OMG hanya memberikan sedikit saran dan memotivasi mereka untuk beraksi nyata dan baik dalam medsos.
Acara diakhiri dengan doa penutup dan foto bersama. Diharapkan kids zaman now lebih produktif menciptakan konten yang positif dan berhenti menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya atau hoax. Orang muda juga harus bijaksana menggunakan berbagai media sosial yang ada supaya tidak terjerumus dengan hal hal negatif. Selain itu peran serta orang tua ataupun pembina tidak kalah pentingnya,update mengikuti bahkan mengawasi perkembangan zaman demi generasi muda.
(Saverina L.Simangunsong, OMG Komkep).