TERLIBAT SAAT IBADAT

Seri Liturgi

Syalom aleikhem.
Bermedsos begitu asik. Di tempat umum, contohnya, orang di sebelah senyum-senyum, kegelian, sewot mandiri; larut ke dalam gawainya. Tapi, mengapa kita yang di sebelahnya tidak? Jawab: keterlibatan. Senyatanya, orang itu terlibat dengan “yang lain” di seberang sana, sementara kita tidak.

 

misa katedralItu gambaran orang beribadat, khususnya Misa. Dua umat duduk sebelahan: yang satu tersentuh hatinya, yang lain datar saja; yang satu digerakkan oleh Sabda, yang lain melantur bahkan tertidur. Orang yang bermedsos tadi mendapat sesuatu karena ia terlibat dengan “yang lain” di seberang sana. Demikian juga orang beribadat dengan terlibat, ia akan mendapat sesuatu. Karena itu, berusahalah terlibat dalam setiap ibadat (Misa). Makin engkau terlibat, makin mendapat sesuatu. Makin dirimu abai, tak terlibat, makin kering hatimu.

 

Terlibat dalam Misa artinya mengikuti “yang sedang terjadi” dengan sepenuh hati dan raga. Saat nyanyian, ikutlah menyanyi, bukan bungkam. Saat doa, ikutlah berdoa, bukan membisu. Saat hening, ikutlah hening, bukan jelalatan. Saat berdiri, ikutlah berdiri mantap, bukan bersandar bagai kain basah. Saat berlutut, ikutlah berlutut, bukan ogah-ogahan. Saat menyembah, sungguhlah menyembah, bukan asal gerak. Itu semua keterlibatan. Beribadat (Misa) itu terlibat. Yang tak terlibat? Gawat!

 

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *