Hari Ketiga
Visi dan Misi yang kuat akan menghasilkan buah-buah pendampingan orang muda yang kokoh. Proses yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk dapat terus menumbuhkan rasa cinta dan rasa kepemilikan untuk gereja. Karakter orang muda yang kreatif, dan memiliki semangat yang berkobar-kobar menjadi sinar harapan bagi gereja untuk dapat memiliki masa kini dan masa depan yang baik. Gereja juga sedang mengupayakan berbagai karya pastoral dengan pendekatan kekinian untuk dapat menggandeng orang-orang muda masa kini untuk terlibat aktif dan berkarya bersama.
Upaya mempersatukan orang muda Katolik menjadi generasi penerus yang memiliki nilai cerdas, mandiri, militan, dan missioner menjadi agenda di Komisi Kepemudaan yang menggambarkan perhatian khusus gereja untuk orang muda. Salah satu upaya untuk mensuarakan orang muda telah dilakukan Komisi Kepemudaan diberbagai penjuru di Indonesia, termasuk di regio MAM (Makasar, Amboina, dan Manado) yang telah melakukan Temu Moderatores di tanggal 25-28 Mei 2018 berlokasi di Bili Bili Gowa.
Buah-buah pemikiran yang telah dihasilkan dari proses bertukar pikiran antar keuskupan regio MAM adalah tentang model Latihan Dasar Kepemimpinan, Model Pendampingan, Dukungan Pastoral dan Gereja, dan juga kepedulian gereja khususnya Komisi Kepemudaan untuk dapat menggali potensi media sosial menjadi sarana orang muda untuk dapat mengekspresikan diri dengan bebas tetapi juga bertanggung jawab.
Ke-empat buah pemikiran tersebut telah disenergikan antar Keuskupan Regio MAM sehingga dapat menjawab tantangan pendampingan orang muda, dan melahirkan orang muda katolik yang memiliki kompentensi yang baik dan memberikan dampak positif bagi gereja, lingkungannya dan masyarakat. Tindak lanjut untuk pengembangan orang muda ada yang akan dilaksanakan dan ditindak lanjuti oleh Keuskupan da nada yang dilakukan di tingkat Regio MAM. Tahun depan direncanakan kaderisasi dan pertemuan Regio MAM di Keuskupan Ambon.
