“Orang muda Katolik dalam semangat Iman dan sukacita Injil menyikapi radikalisme” merupakan Tema besar dalam kegiatan Wudu Youth Day paroki Hati Tersuci Santa Maria kevikepan Bajawa,keuskupan Agung Ende yang berlangsung di Stasi Wolopogo, 11-15 Juli 2018.
Kegiatan yang dilakukan persis dibawah kaki gunung Ebulobo ini diikuti oleh 786 peserta dari 10 stasi yang ada di paroki HTSM ini. Kesepuluh stasi tersebut diantaranya Stasi Mulakoli,Kelimado1,Kelimado 2, Rega 1 , Rega 2 Rambo 1 , Rambo 2, Dero, dan Dhereisa.
Menurut wakil ketua panitia SC Yoman Ndona mengatakan bahwa selama lima hari, peserta tinggal bersama di rumah umat stasi Wolopogo sebagai lokasi pusat kegiatan, untuk merasakan bersama keseharian secara rohani dan jasmani umat setempat.
Yoman juga mengatakan bahwa peserta juga mengikuti Ngopi ( Ngobrol Pintar) bersama beberapa narasumber materi diantaranya tentang Kewirausahaan, Peran orang muda dalam bidang politik, Upaya Pencegahan perdagangan orang dan ketenagakerjaan, dan Ekonomi Kreatif.
Selain itu ada juga jenis perlombaan yang dilakukan diantaranya ,pertandingan voli putra putri, tarik tambang putra putri, baca kitab suci,kuis kitab suci dan paduan suara.
Sementara itu secara terpisah, pastor moderator Orang Muda Pater Jhon Ghono mengatakan sangat bangga dengan kreativitas orang muda dalam mengemas kegiatan ini, sehingga setiap pribadi yang hadir diharapkan mampu melebur bersama untuk merasakan sukacita yang kemudian bisa menjadi pembawa kabar gembira bagi orang lain.
Pater Jhon juga berharap agar para peserta yang hadir ini, bisa menikmati setiap proses yang ada kemudian diambil makna untuk diterapkan dikehidupannya sehari hari. Juga OMK diharapkan agar keaktifannya tidak hanya menjelang kegiatan Wudu Youth Day saja namun di semua bidang baik jasmani maupun rohani harus seimbang.
” Kami sangat mendukung kegiatan orang muda seperti ini, karena ini merupakan wadah untuk berekspresi sehingga pada akhirnya OMK bisa menjadi pribadi yang kreatif dan antusias dalam berbagai kegiatan baik Rohani maupun Jasmani” kata pater Jhon.
Meskipun kegiatan ini merupakan kegiatan orang muda, namun antusias seluruh umat lebih khusus umat stasi Wolopogo sangat tinggi. Ini merupakan bagian dari rasa peduli mereka terhadap perkembangan orang muda sebagai penerus gereja dan bangsa. Hal ini disampaikan Tarsisius Lako yang menjadi koordinator lokal dalam melancarkan seluruh kegiatan WYD. Tarsi demikian dia biasa disapa mengatakan sangat gembira menjadi bagian dari proses ini sehingga dirinya bersama umat bisa menyaksikan secara langsung perkembangan dan pergerakan orang muda.
“Ini penting bagi kita untuk mendukung orang muda, agar mereka selalu dalam pantauan kita sehingga nantinya tidak salah jalan yang akan merusak generasi kita,kalau bukan kita siapalagi yang harus bersama orang muda” kata Tarsi.
(Mertin)