Meski cuaca panas di Yogyakarta tidak menyurutkan niat para suster Carolus Borromeus untuk mengadakan pertemuan selama 3 hari.(19-21/10) di Syantikara Yogyakarta. Pertemuan sendiri bertema “Merasul di Tengah Orang Muda”. Para suster yang memberi pelayanan dalam berbagai bidang: pendidikan, kesehatan, pastoral, dan sosial ini mau belajar tentang pendampingan pada orang muda.
Di hari pertama bersama dengan Rm. Sunardi, SCJ, sekitar 60an suster diajak untuk melihat secara psikologis situasi dan kondisi orang muda. “Orang muda millineal adalah generasi yang lahir dari Rahim atau abad dunia digital dengan bahasa komputer, video games, internet,” ungkap Rm. Nardi. Perbedaan kondisi dan situasi yang melatarbelakangi membawa perbedaan dalam budaya dan pola komunikasi. Pemahaman pada tiap generasi akan membawa sikap untuk bisa membangun jembatan relasi satu dengan yang lain.
Di hari kedua dan ketiga para suster bersama Tim Komisi Kepemudaan KWi diajak untuk melihat berbagai tantangan yang dihadapi orang muda dan penggunaan sarana digital. “Orang muda kreatif dan banyak ide-ide fresh yang menjawab tantangan jaman terkini,” ungkap Bella dengan memberikan berbagai contoh orang muda yang memberi dampak perubahan untuk dunia. Perlu sekali untuk melihat orang muda dengan bahasa positif dan bukan bahasa negatif yang seringkali dilabelkan pada orang muda seperti orang muda boros, hura-hura, males dan sebagainya.
Pelatihan langsung dengan melihat kekuatan karya dan melihat trobosan-trobosan yang melibatkan orang muda membuat para suster semakin bersemangat. Latihan-latihan kecil dalam penggunakan sarana digital untuk pewartaan juga makin menegaskan bahwa Suster-suster CB serius untuk berjalan bersama orang muda.