Bertolak ke Tempat yang Dalam

Sulbar Youth Day 2019

MENUMBUHKAN IMAN MELALUI KEGIATAN ORIENTASI

PEMBINAAN ORANG MUDA DENGAN SEMANGAT “DUC IN ALTUM”

 

sulbar1Orang muda Katolik (OMK) adalah masa kini dan masa depan gereja. Hidup menggereja memerlukan kehadiran dan peran serta orang muda. Untuk dapat mempertajam peran orang muda maka kiranya perlu dibuat program pembinaan dan pendampingan dalam melaksanakan aktifitas keseharian. Kehadiran orang muda dapat diketahui dari berbagai bentuk kelompok atau komunitas yang sudah ada seperti Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK), Komunitas Lajang Katolik, New Heart Community Corus Cordis, Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik, THS-THM, JSM, KTM, dan masih banyak lagi dengan istilah yang berbeda. Berangkat dari berbagai bentuk tersebut maka kiranya perlu semakin dipersatukan dalam suatu wadah kegiatan bersama dalam wilayah tertentu seperti di Kevikepan Sulawesi Barat untuk semakin memuliakan nama Tuhan serta menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat.

Kegiatan Orientasi Pembinaan Orang Muda Katolik Sulawesi Barat Youth Day(SYD) dilaksanakan 2-7 Juni 2019 di Paroki Santo Mikhael Tobadak bertema “Duc In Altum,” (Luk 5:4) yang berarti bertolak ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Tema ini tentu merupakan semboyan khas Gereja Katolik yang mengandung arti pula bahwa OMK harus mampu memahami arti sesungguhnya dari apa yang dihayati, dialami, dan dikerjakan. Terungkap dari keprihatinan orang muda di Kevikepan Sulbar sehingga melalui kegiatan ini, OMK diharapkan dapat berjuang dan tidak hanya bermain di permukaan atau di tempat yang dangkal semata tetapi OMK perlu membuktikan dan melangkah lebih jauh dan lebih dalam akan peran, dan tanggung jawab dalam menghadapi tantangan di zaman era milenial.

Kegiatan yang berlangsung selama 6 hari tersebut dibuka melalui misa pembukaan dengan selebran utama Vikep Sulbar RD. Oc. Samson Bureny bersama konselebran RD. Cakra Arung Raya (Ketua Komkep KAMS) dan RP. Damasus Sumardi, CMF, dan para imam yang berasal dari 7 (tujuh) paroki yang ada di Kevikepan Sulbar. Hadir dalam misa pembukaan tersebut sekitar 628 orang muda Katolik se-Sulbar. Semua OMK tersebut telah dengan setia mengikuti kegiatan hingga akhir.

sulbar2Pada hari kedua dilaksanakan ceremonial pembukaan SYD bersama pemerintah daerah kabupaten dan provinsi. Ceremoni diawali dengan DefileBudaya ke-7 paroki, Kemudian dilanjutkan dengan perarakan Salib SYD oleh Tim Kepemudaan Kevikepan Sulbar untuk diserahkan kepada tuan rumah. Setelah perarakan ada laporan ketua panitia dan sambutan dari Vikep Sulbar, Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tamauni, dan Gubernur Sulbar yang diwakili oleh Sekretaris Provinsi. Dirjen Bimas Katolik Drs. Eusabius Binsasi hadir dalam ceremonial ini dan memberi sambutan. Setelah itu secara simbolis, Dirjen Bimas Katolik bersama Vikep, Bupati, Sekretaris Provinsi melepas balon sebagai rangkaian pembukaan SYD 2019 di Tobadak.

Penyelenggaraan SYD bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran OMK akan jati dirinya sebagai masa kini dan masa depan Gereja; membantu OMK agar saling menumbuhkan iman yang tangguh akan Yesus Kristus lewat perjumpaan mereka; menggali dan menemukan spiritualitas iman Katolik; menambah dan mengembangkan kemampuan, wawasan, ide, karakter, kerohanian, dan kepribadian militan OMK; mengasah kreatifitas OMK sebagai generasi milenial; membantu OMK agar saling mengenal dan berbagi pengalaman hidup; meningkatkan dan mempererat kerja sama di antara OMK se-Kevikepan Sulbar; dan mendorong keterlibatan OMK di dalam masyarakat dan lingkungan hidup.

Materi dan narasumber SYD meliputi Pergaulan Bebas (Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Inri Kurnia Almesa, M.Psi, Psikolog), Aksi Panggilan “Yesus Memanggil”(Tarekat), Sakramen dalam Gereja Katolik (RD. E. Marta Sudjita), Peluang Bisnis Online(N. Tri S. Saptadi), Narkotika (BNN dan Mantan Pengguna), OMK Melek Politik (Febryanto Wijaya/Anggota DPRD Kab. Mamuju), serta Dialog Terbuka “OMK Bertanya Imam Menjawab(Para Imam se-Sulbar).Selama SYD terdapat juga Lomba-lomba yang diselenggarakan bagi peserta seperti: Mazmur, Cerdas Cermat Rohani, Vocal Group, DanceKreatif Tobelo, Renungan Alkitab, Lacak Kitab Suci, Ayat Berantai. Selama kegiatan juga terdapat Olahraga Kreatif seperti lari karung, danOutboundoleh Tim Kepemudaan KAMS. Selain itu kegiatan diisi dengan hiburan yang menarik berupa parade budaya, persembahan kreatifitas, persembahan budaya Sulawesi Barat, malam keakraban dan api unggun.

sulbar3Setelah melewati 6 hari di Tobadak, penutupan SYD dilaksanakan melalui Misa Perutusan dengan selebran utama RD. Bernard Cakra Arung Raya bersama para pastor yang hadir dalam rangkaian kegiatan SYD. Setelah misa terdapat pernyataan ikrar SYD 2019. Acara dilanjutkan sambutan dan ucapan terima kasih dari Vikep Sulbar. Secara khusus Wakil Ketua Panitia Pelaksana Suprianus, S.Kom mengucapkan syukur dan terima kasih atas kehadiran serta partisipasi seluruh peserta. Pastor Paroki Santo Mikhael RP. Damasus Sumardi, CMF mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya SYD yang boleh berjalan lancar dan baik. Kemudian acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba-lomba dan pemberian piala. Juara umum lomba diperoleh Paroki termuda di Sulbar, yaitu Paroki Santo Giovanni Bosco Suppiran. Untuk itu RD. Zakharia Indrawijaya menerima Piala bergilir dan mengucapkan terima kasih serta bersyukur atas prestasi yang telah diraih oleh orang muda Suppiran. Sebelum kembali ke paroki masing-masing peserta diajak untuk bakti sosial dan pembersihan lokasi tempat kegiatan.

Pelaksanaan SYD sarat akan tantangan dan perjuangan peserta mulai berangkat dari daerah asal hingga ke lokasi. Medan yang berjauhan dari satu paroki ke paroki lain di Kevikepan Sulbar menjadi tantangan tersendiri bagi bersatunya OMK. Pastor Cakra menyampaikan pesan bahwa perhelatan SYD 2019 menjadi moment refleksi OMK Sulbar yang tersebar jauh untuk berkumpul dan membangun ikatan persaudaraan dalam keaneragaman budaya dan etnis serta saling memancarkan spirit muda yang diikat dalam iman Katolik. OMK harus berani tampil lebih jauh dan lebih dalam lagi dengan kepercayaan diri di tengah kehidupan bersama dengan membawa motto KOMKEP KAMS menjadi OMK yang KEREN (Knowledge, Empathy,Religious, Empowerment, and Natural). Dengan demikian OMK turut serta mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja Lokal KAMS sebagai saksi iman di tengah masyarakat yang majemuk. RD. Fanskuo Edyanto Midun menyampaikan pesan semoga semangat yang sudah terbangun dalam kegiatan ini semakin memupuk persaudaraan di antara mereka sehingga tema “Bertolak ke tempat yang dalam” mampu membuat OMK semakin mampu mewartakan kabar sukacita Injil dalam menghadapi tantangan zaman sehingga semakin tumbuh kesadaran dalam hidup menggereja dengan menjaga persaudaraan sejati dalam wadah OMK. (nts)

 N. Tri Suswanto Saptadi (Pendamping Komkep KAMS)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *