“Tantangan duniawi yang dihadapi oleh Orang Muda Katolik (OMK) sebagai tulang punggung Gereja dewasa ini tidaklah ringan dan sangat kompleks. Orang muda katolik harus berani membuat terobosan-terobosan baru serta tidak tenggelam dan harus mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi”, ungkap Mgr. Agustinus Agus, Uskup Keuskupan Agung Pontianak. Mgr. Agus dalam Hari Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Pontianak (HOMK-KAP) kedua 9-12 Juli 2019 berpesan lebih lanjut supaya OMK membekali diri dengan hidup keagamaan yang tangguh dalam iman, memiliki semangat penuh kasih, yang rela “menyerahkan nyawanya” demi domba-dombanya dan memiliki semangat datang bukan untuk dilayani melainkan melayani.
Acara yang dikemas menarik ini diikuti sekitar 1050 OMK dari perutusan paroki-paroki Keuskupan Agung Pontianak. Selama 4 hari para peserta mengikuti seminar, Ekaristi, Talkshow, katekese dan lain-lain di kompleks Pusat Kerohanian Katolik Santi Bhuana Bandol. Dalam Kelompok-kelompok topik yang disebut Kampung Iman, Kampung Diskresi Panggilan dan Kampung Panggilan peserta memperdalam dan diskusi berkaitan dengan Iman, Diskresi panggilan dan orang muda.
“Orang muda mendapat tempat istimewa dalam Sinode,” kata Mgr. Pius Riana Prapdi, Ketua Komkep KWI, dalam acara talkshow bersama Mgr. Agus dan Mgr. Pius. Baru dalam Sinode 2018 di Vatikan orang muda dilibatkan dan bahkan ambil bagian dalam sinode.
Dengan tema “Inilah Aku, Utuslah Aku” para peserta dibekali dan diajak untuk berani diutus mewartakan dalam Gereja dan Masyarakat. Seperti ungkapan doa HOMK-KAP 2019 “Yesus sahabat orang muda, bukalah mata hati kami agar memalui HOMK- KAP yang kedua di tahun 2019 ini, kami semakin peka dan tanggap terhadap panggilanMu yang ada di dalam diri kami, sesama, lingkungan hidup, masyarakat, bangsa dan Gereja kami.”