Percikan Inspirasi HOMS ke-36 dari Keuskupan Bogor

Karya-karya yang dilakukan dalam katekese dan dialog juga dapat membantu orang muda untuk mengidentifikasi cara-cara khusus untuk bersaksi tentang sabda Allah yang telah mereka dengar, menghidupinya dalam keseharian mereka, dan mewujudkannya di rumah, di tempat kerja atau sekolah dan di antara teman-teman mereka” (Pesan Tahunan Bapa Suci untuk HOMS pada buku Pedoman Pastoral untuk Perayaan Hari orang Muda Sedunia di Gereja-Gereja Partikular hlm. 31)

Cuplikan pesan Bapa Suci di atas kiranya sesuai dengan apa yang dirayakan dalam Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) di Keuskupan Bogor. Keuskupan yang membentang dari arah Cianjur hingga ujung barat pulau Jawa yakni provinsi Banten ini mengambil inisiatif dengan merayakan HOMS di tingkat dekanat. Meskipun demikian, tiap-tiap paroki tetap dapat merayakan HOMS secara mandiri. Keputusan ini diambil oleh Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor, RD. Agustinus Wimbodo Purnomo (RD. Nanang), dengan mempertimbangkan singkatnya persiapan dan sosialisasi yang bisa dilakukan oleh Komisi Kepemudaan kepada para Pastor Paroki, para Ketua Seksi Kepemudaan Paroki (SKP), dan para Ketua OMK Paroki. Singkatnya waktu untuk sosialisasi dan persiapan itu menjadi semacam blessing in disguise  juga karena memang fokus kegiatan pastoral OMK di tangan Pastor yang baru saja merayakan ulang tahun tahbisan imamat 1 November yang lalu ini berada di tingkat dekanat. Beliau sedang menggarap fokus kegiatan pastoral di tingkat dekanat bersama dengan para Pastor Moderator OMK di tiap dekanat. Setelah berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan para Pastor Moderator OMK di tiap dekanat, Romo Nanang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada setiap dekanat untuk mengidentifikasi kebutuhan pengungkapan ekspresi iman kaum muda di setiap dekanat dan menganimasi perayaan HOMS sesuai dengan buku Pedoman Pastoral untuk Perayaan Hari Orang Muda Sedunia.

Sebagai contoh, di Dekanat Barat yang dikomando oleh RD. Antonius Garbito Pamboaji sebagai moderator OMK Dekanat Barat mencoba mengadaptasi tema HOMS dengan sedikit memodifikasinya. Tema yang sedianya berjudul “Aku menetapkan engkau menjadi saksi tentang sesuatu yang engkau lihat!” dimodifikasi menjadi “Aku menetapkan engkau menjadi solusi tentang sesuatu yang engkau lihat!”. Hal ini menegaskan kepada para OMK di Dekanat Barat bahwa sudah bukan saanya lagi peran OMK hanya sebagai pengikut (follower) tetapi sebagai pionir atau penggerak atas kebuntuan menggereja terutama karena pandemi COVID 19 ini. Singkatnya, OMK harus menjadi subyek yang berperan memberi solusi. Para peserta HOMS Dekanat Barat yang bertempat di area Goa Maria Kanada Rangkasbitung itu terlihat sangat antusias. Para OMK diajak untuk berdoa rosario bersama dengan intensi bagi bangsa dan negara, bagi pulihnya keadaan akibat pandemi, dan juga bagi soliditas OMK di Dekanat Barat. Acara HOMS di Dekanat Barat ini diisi dengan sharing dan diskusi pengalaman iman, berziarah, dinamika kelompok, dan juga perayaan ekaristi yang dihadiri oleh RD. Andreas Bramantyo (Pastor Dekan Dekanat Barat), RD. Yohanes Anggi (Pastor Vikaris Paroki Rangkasbitung), RD. Antonius Garbito (Pastor Moderator OMK Dekanat Barat), dan RD. Ignasius Irwan (Pastor Vikaris Paroki Serang).

Aku menetapkan engkau menjadi solusi tentang sesuatu yang engkau lihat!

Lain di Barat lain pula di Timur. Di Dekanat Timur,  rekan-rekan OMK menganimasi HOMS dengan memperbanyak intensitas dinamika kelompok. Dekanat yang paling muda di Keuskupan Bogor ini berkeputusan merayakan HOMS di Gereja Stasi St. Vincentius Gunung Putri. Diskusi dan sharing pengalaman iman berkaitan dengan hidup menggereja sebagai kaum muda juga banyak digali di antara mereka. Mereka pun diajak untuk mengenali hambatan-hambatan apa yang menjadi kendala dalam hidup menggereja sebagai kaum muda. Tak ketinggalan, mereka juga didorong untuk berpikir dan berkomitmen para OMK semakin berani aktif di lingkungan, wilayah, paroki, dekanat, dan juga keuskupan. Tak perlu malu menunjukkan dan mengungkapkan iman Katolik sebagai orang muda karena untuk itulah kita dipilih menjadi saksi sebagaimana tema HOMS ini. Perayaan Ekaristi HOMS di Dekanat Timur ini dipimpin secara konselebrasi oleh RD. Alexander Ardhiyoga, RD. Bonifasius Heribertus, dan RD. Paulus Pera.

Bergeser dari wilayah Timur, kabar yang tak kalah seru datang dari Dekanat Utara. Perayaan HOMS di Dekanat Utara dibuka dengan perayaan ekaristi oleh RD. Agustinus Nanang selaku Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor dan juga RD. Dionisius Adi Tejo selaku Pastor Paroki Sukatani. Perayaan ekaristi yang dihiasi dengan semilir angin dan pemandangan asri empang serta taman doa di Paroki Sukatani ini memberi nuansa yang menyejukkan. Dalam homilinya, RD. Nanang mengungkapkan bahwa jangan malu jadi saksi. Berbicaralah tentang iman kita. Gunakan gadgetmu dan beritahukan kepada dunia tentang iman Katolik dan Gereja.  Tak ayal RD. Nanang pun mengajak para peserta HOMS mengeluarkan handphone mereka dan memotret apapun yang ada di sekitar mereka untuk kemudian mempostingnya di media sosial. Acara pun berlanjut dengan dinamika kelompok yakni games-games di setiap pos. Tidak ketinggalan pula joget bersama dengan iringan musik dan lagu seperti Tobello dan Ja’i. Ekspresi antusias terpancar dari wajah para peserta dan itu terlihat ketika acara sudah selesai tetapi para peserta masih ingin berkumpul dengan teman-teman dari paroki lain karena sudah sekian lama tidak adanya acara OMK di tingkat dekanat.

Dalam homilinya, RD. Nanang mengungkapkan bahwa jangan malu jadi saksi. Berbicaralah tentang iman kita. Gunakan gadgetmu dan beritahukan kepada dunia tentang iman Katolik dan Gereja.

Bergeser dari Utara, ada sesuatu yang seru dan unik di Dekanat Tengah. Perayaan HOMS di Dekanat Tengah tidak dirayakan pada tanggal 21 November tetapi dirayakan sehari sebelumnya yakni tanggal 20 November. Hal yang unik di Dekanat Tengah adalah karena mereka memilih membukanya dengan ibadat Taize. Suasana syahdu dan kontemplatif menyeruak di dalam Gereja Sukasari sebagai tempat penyelenggaraan HOMS Dekanat Tengah. Para peserta terlihat khusyuk dalam melantunkan nyanyian khas ibadat Taize dan berdoa dalam nuansa meditatif. Setelah beribadat Taize, acara berlanjut dengan perayaan ekaristi yang dipimpin secara konselebrasi oleh RD. Jeremias Uskono (Moderator OMK Dekanat Tengah), RD. Agustinus Nanang (Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor), RD. Paulus Piter (Pastor Paroki Gereja Mahasiswa), RD. Petrus Galih Sunusmo (Pastor Vikaris Paroki Sukasari), dan Diakon Albertus Aris. Setelah perayaan ekaristi, para peserta HOMS bergeser ke aula paroki untuk mengikuti talkshow dengan pembicara Sdri. Agatha Lydia Natania sebagai satu-satunya orang Indonesia yang menjadi anggota Badan Penasehat Kepausan untuk orang muda. Talkshow  ini menjadi kebanggaan tersendiri karena Agatha berasal dari Dekanat Tengah yakni Paroki BMV Katedral Bogor. Setelah selesai talkshow, acara berlanjut dengan kuis dan jamming musik bersama. Tak ketinggalan juga para kaum muda di Dekanat Tengah ini sangat terlihat totalitasnya ketika bernyanyi bersama mengangkat puji-pujian. Suatu suasana dan pemandangan yang sangat dirindukan bagi kaum muda.

Hal inspiratif lain dari perayaan HOMS di Keuskupan Bogor datang dari Dekanat Selatan. Di dekanat yang terdiri dari paroki Cianjur, Sukabumi, Cibadak, Cicurug, dan Cipanas ini menyelenggarakan seminar tentang “Gaya Hidup Minim Sampah ala Orang Muda”. Seminar yang dibawakan langsung oleh RD. Yosef Segu sebagai Moderator OMK Dekanat Selatan ini begitu menarik karena mendorong agar kaum muda bisa ikut berkontribusi nyata dalam penyelamatan bumi atas krisis ekologis. Inilah salah satu bentuk kesaksian iman yang kiranya juga sangat relevan bagi orang muda. Perayaan ekaristi HOMS di Dekanat Selatan dipimpin oleh RD. Yosef Segu (Moderator OMK Dekanat Selatan) dan RD. Tarcisius Puryatno (Pastor Paroki Sukabumi).

Seminar yang dibawakan langsung oleh RD. Yosef Segu sebagai Moderator OMK Dekanat Selatan ini begitu menarik karena mendorong agar kaum muda bisa ikut berkontribusi nyata dalam penyelamatan bumi atas krisis ekologis. Inilah salah satu bentuk kesaksian iman yang kiranya juga sangat relevan bagi orang muda.

Demikianlah kiranya perayaan Hari Orang Muda Sedunia di Keuskupan Bogor membawa suatu kesegaran baru bagi rekan-rekan OMK setelah kurang lebih dua tahun kesulitan mencari wadah dan momen untuk berbagi keceriaan bersama dengan sesama kaum muda lainnya. Semoga HOMS ini menjadi momen kebangkitan agar rekan-rekan OMK selalu berani bangkit keluar dari zona nyaman hidupnya. Levantate! Get up OMK Keuskupan Bogor! OMK Keuskupan Bogor! Jaya! Jaya! Jaya!

(Isabella Dwi Anjani)

 

 

 

Post Author: komkep kwi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *