INDONESIAN YOUTH DAY III
Keuskupan Agung Palembang, Sumatera Selatan, 26-30 Juni 2023
“Orang Muda Katolik, Bangkit dan Bersaksilah!”
A. Latar Belakang
Dalam Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) pada Oktober 2010 yang bertema Menemukan Wajah Yesus dalam Realitas Kemiskinan, Budaya-budaya dan Agama-agama, direkomendasikan adanya pertemuan akbar Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia dengan arah pertemuan adalah katekese yang kreatif, ibadah yang penuh ilham, serta kegiatan yang memberi pencerahan bagi OMK Indonesia, pertemuan akbar ini kemudian dikenal dengan Indonesian Youth Day (IYD). Pada Sidang Konferensi Waligereja Indonesia (Sidang KWI) tahun 2015 diputuskan IYD diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.
Hingga 2022, IYD telah dilaksanakan dua kali. Pertama, di tahun 2012, Keuskupan Sanggau menjadi tuan rumah. Kedua, di tahun 2016, Keuskupan Manado menjadi tuan rumah. IYD ketiga rencananya diadakan pada tahun 2022 di Keuskupan Agung Palembang, akan tetapi pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (Presidium KWI) memutuskan menunda penyelenggaraan IYD tahun 2022, dan akan dilaksanakan tahun 2023.
Melalui kegiatan IYD ini, Gereja Katolik Indonesia menyadari pentingnya berjalan bersama orang muda, dan bagi orang muda, IYD menjadi sarana formasi iman dan keterlibatan sebagai pemeran utama menjawab berbagai tantangan kehidupan. Sekaligus menjadi kesempatan untuk berbagi dalam keberagaman dan kesempatan bersukacita dalam iman dan perjumpaan sebagai saudara seiman dan sebangsa.
B. Tema
Tema IYD ketiga yang akan diselenggarakan di Keuskupan Agung Palembang : Orang Muda Katolik, Bangkit dan Bersaksilah! terinspirasi dari Tema Hari Orang Muda Sedunia 2022: “Mary arose and went with haste.” (Luk 1:39).
C. Tujuan
Melalui rangkaian kegiatan IYD, kapasitas dasar OMK yang semakin solid dan solider (mendalam cintanya pada Tuhan, meluas cintanya pada sesama ciptaan), tanggap, tangguh, tak gagap untuk terlibat sebagai pemeran utama dalam kehidupan diharapkan dapat tercapai.
Tujuan ini dapat tercapai lewat penerapan 6 landasan Hari Orang Muda Sedunia di Gereja-Gereja Partikular:
- Perayaan Iman: IYD menjadi arena bagi OMK untuk mengalami keindahan wajah Allah. Orang Muda mengalami perjumpaan dengan Kristus lewat sakramen-sakramen dan pengungkapan iman yang lain, misalnya: Ekaristi, Rekonsiliasi, Adorasi, doa dan pengajaran iman.
- Pengalaman Gereja: IYD menjadi saat di mana OMK mengalami persekutuan sebagai Gereja. OMK menyadari bahwa dirinya adalah bagian utuh dari Gereja sehingga makin mencintainya. IYD juga menjadi kesempatan Gereja mendengarkan orang muda juga membangun gaya pastoral yang hangat dan dialog penuh kasih.
- Pengalaman misioner: IYD tidak boleh melupakan ciri pelayanan orang muda yang harus bersifat misioner karena orang muda harus menjadi pernyataan yang hidup dari Kabar Gembira itu sendiri. Gerak misioner ini bisa terkait dengan sosial kemanusiaan, lingkungan hidup, dll.
- Kesempatan untuk Penegasan Panggilan dan Panggilan pada Kekudusan: IYD bisa menjadi kesempatan untuk menawarkan pada orang muda pilihan-pilihan yang menentukan status hidupnya sesuai panggilan Allah yang ditujukan pada mereka. Juga tak lupa, IYD menjadi saat untuk mengingatkan bahwa orang muda dipanggil pula untuk menjadi kudus lewat keterlibatan mereka sesuai situasi, kondisi, peran, dan passion mereka yang unik dan masing-masing.
- Pengalaman Peziarahan: IYD menjadi saat ziarah, berjalan bersama dengan segala tantangan, mengalami kejutan-kejutan dari Tuhan. Hal ini akan mengajarkan pada orang muda bagaimana memberikan yang terbaik dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul di setiap perjalanan.
- Pengalaman persaudaraan insani universal: IYD menjadi kesempatan untuk berjumpa dengan banyak orang muda, juga bila mungkin dengan mereka yang berbeda agama dan budaya. Arena untuk berkumpul, berbicara satu sama lain sebagai saudara. Lewatnya, dibangun sebuah pastoral orang muda yang inklusif untuk menunjukkan bahwa orang muda adalah Gereja dengan pintu-pintu yang terbuka.
D. Tanggal dan Lokasi Pelaksanaan
IYD Palembang 2023 akan dilaksanakan pada hari Senin-Jumat, 26-30 Juni 2023 di Jakabaring Sport City Palembang.
E. Peserta
Peserta IYD adalah OMK Indonesia (usia 15-35 tahun, lajang) dan pendampingnya (10% dari jumlah OMK). Mereka tersebar di seluruh Indonesia yang terdiri dari 37 Keuskupan.
Jumlah peserta diharapkan kurang lebih berjumlah 2.000 orang, dengan rincian sebagai berikut: Peserta dari Keuskupan-keuskupan di luar Regio Sumatera: 45 orang (1 Ketua Komkep, 4 Pendamping OMK dan 40 OMK), Peserta dari Regio Sumatera: 55 orang (1 Ketua Komkep, 4 Pendamping OMK dan 50 OMK), Pangkalpinang (terbagi Kevikepan Utara dan Selatan): 45 orang (1 Ketua Komkep, 4 Pendamping OMK dan 40 OMK), dan peserta dari Keuskupan Agung Palembang: 100-150 orang.
F. Konsep Kegiatan
Kegiatan IYD meliputi tiga tahap, yaitu: Pra-IYD, IYD (Selebrasi) dan Pasca-IYD. Jiwa OMK ibarat sebuah benih gandum yang akan disebar di ladang subur Gereja Katolik Indonesia.
- Pra IYD
Pada masa Pra-IYD, OMK di seluruh penjuru Nusantara akan diajak untuk:
- Memperdalam dan mengolah tema;
- Mengenal diri mereka sendiri dan mengembangkan potensi diri mereka;
- Masuk ke dalam permasalahan nyata yang dihadapi masyarakatnya;
- Diajak untuk mengenal lebih jauh dan dalam pribadi Yesus Kristus dan Injil-Nya
Diharapkan dari seluruh rangkaian proses ini, benih itu mati, berakar dalam Kristus, dan bertumbuh dalam Dia. Segala kegiatan Pra-IYD akan dikoordinasikan dengan keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki.
Aktivitas yang dilakukan selama Pra-IYD:
a. Survey OMK Indonesia
Tim penelitian dan pengembangan Komkep KWI beserta panitia IYD membuat survey militansi iman orang muda Katolik Indonesia..
b. Lomba-lomba
Lomba-lomba adalah ajakan kepada OMK untuk turut berpartisipasi dalam proses kegiatan IYD 2012 untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Lomba-lomba yang dimaksudkan adalah: Lomba Pembuatan Jingle IYD, Lomba Pembuatan Film Pendek Toleransi, Lomba Pembuatan Film Dokumenter Bertema Sosial, Lomba Menulis Opini.
c. Salib IYD dan Salib OMK Keuskupan
Salib IYD menjadi cermin bagi OMK untuk membentuk dirinya sesuai dengan teladan Kristus Tersalib dalam bimbingan Maria Bunda OMK Indonesia yang tekun mengiring salib Putera-Nya. Salib ini akan merangkul duka, harapan, cita-cita, optimisme, pesimisme dan segala perasaan OMK yang tersebar di seluruh Indonesia. Salib ini adalah simbol dari bersatunya OMK seluruh Indonesia dalam pelukan Kristus Yesus yang hadir dalam Gereja-Nya.
Guna menjangkau OMK yang tersebar itu, setiap Keuskupan diminta membuat Salib OMK Keuskupan. Salib yang akan berziarah menjumpai semua komunitas OMK yang ada di Keuskupan tersebut di paroki-paroki.
d. Novena IYD
Novena IYD akan menjadi suatu ajang bagi OMK yang walau terpisah jarak dan waktu untuk bersatu secara spiritual dan berdoa bersama untuk perkembangan ke arah yang lebih baik. Setiap Novena akan mengangkat teladan hidup para Santo/a Pelindung IYD. Teladan hidup mereka sebagai Pahlawan Iman diharapkan mampu menggugah dan menginspirasi OMK untuk pengembangan diri mereka.
e. Live In
OMK diajak untuk mengetahui dan mengenal kenyataan perbedaan agama dan situasi sosial di sekitarnya. OMK diajak menganalisis keprihatinan dan tantangan hidup masyarakat lewat metode see-judge-act sehingga semakin mampu berbela rasa dengan mereka. Dengan bantuan pendamping, diharapkan OMK dapat merumuskan refleksinya dalam film dan opini.
f. Lain-lain
Berbagai bentuk pendalaman tema bisa dilakukan misalnya rekoleksi, retret, seminar, talkshow, pelatihan-pelatihan dan lain-lain bertolak dari 6 landasan pedoman pastoral Hari Orang Muda Sedunia.
2. Tahap IYD
Kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam tahap ini bertujuan untuk:
- menjadi sarana perjumpaan bagi OMK Indonesia untuk melakukan sharing iman;
- menjadi sarana perjumpaan bagi OMK Indonesia untuk mendapatkan pengajaran dan peneguhan iman;
- menjadi inspirasi bagi OMK Indonesia dalam menjalani hidup sebagai orang Katolik dan warga negara Indonesia.
Alur acara IYD adalah sebagai berikut:
SENIN | SELASA | RABU | KAMIS | JUMAT |
Tiba | Kegiatan di Venue | Kegiatan outing/venue | Kegiatan di Venue | Pulang
|
Parade Budaya
Misa Pembuka Pembukaan – Sambutan |
FGD
Katekese Adorasi Rekonsiliasi |
Ziarah
Kunjungan Lintas Agama Kunjungan Misi Refleksi |
Rencana Tindak Lanjut
Katekese Misa Penutup Pentas Seni |
Hari I-IV | Acara Puncak IYD | – Kegiatan Liturgis (Perayaan Ekaristi, doa-doa devosional, Sakramen Tobat)
– Katekese dengan berbagai metode (workshop, sharing, story-telling) – Pelayanan/bakti sosial/Dialog Lintas Agama – Festival & acara kebersamaan – Renungan/refleksi dengan berbagai metode (adorasi, sharing kelompok, refleksi pribadi) – Pameran hasil lomba, buku dan benda rohani serta souvenir. |
Aktivitas yang dilakukan selama Tahap IYD:
a. Katekese
Katekese dimaksudkan untuk membawa Kristus dan ajaran-Nya kepada OMK. OMK diajak untuk mengetahui lebih dalam ajaran dan teladan-Nya serta menghidupinya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Beberapa dokumen Gereja yang akan dipelajari bersama adalah Laudato Si, Fratelli Tutti, Christus Vivit.
b. Workshop
Melalui workshop yang diadakan, OMK diajak untuk mengembangkan minat dan talenta mereka. Mereka juga diajak untuk meluaskan jaringan mereka dengan OMK lain yang sepeminatan dengan mereka. Beberapa workshop yang dibuat akan dikemas dalam kerja sama dengan beberapa kelompok kategorial atau lembaga, misal Caritas Indonesia, World Cleanup Day, OMKnet, Jaringan Gusdurian, dll.
c. Perjumpaan Lintas Agama/Bakti Sosial/Pelayanan
Salah satu tujuan IYD 2023 di Palembang ini adalah mengembangkan kemampuan dasar OMK agar dapat semakin solider, meluas cintanya pada sesama melalui perjumpaan lintas agama, bakti sosial dan pelayanan.
d. Pertukaran Budaya
Melalui pertukaran kebudayaan, diharapkan muncul suatu inovasi baru untuk mewartakan Kristus dan kebenaran yang Ia ajarkan dalam Injil-Nya kepada masyarakat Indonesia yang lebih luas.
e. Diskusi dan Sharing
Melalui diskusi dan sharing, OMK diajak untuk saling peduli dan berbagi pengalaman dan tantangan iman yang dialami oleh dirinya sendiri, mampu berkaca dari keprihatinan masyarakat dan Gereja. Hasil akhir sharing dan diskusi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk menghadapi aneka tantangan pribadi dan bersama.
f. Perayaan Sakramen dan Devosi
Sumber dan puncak segala kegiatan IYD adalah perayaan Sakramen-sakramen Gereja khususnya Ekaristi dan Pengampunan Dosa. Dalam perayaan inilah, OMK diajak untuk merayakan dan merasakan iman mereka, menimba kekuatan baru dari sumber-sumber keselamatan dan menumbuhkan kreativitas mereka dalam Yesus Kristus.
3. Pasca IYD
Tahapan Pasca IYD bagaikan ‘roti yang dipecahkan, dibagikan’. Setelah berproses selama hampir 10 bulan disemangati dengan nilai – nilai Injil dan nasionalisme, OMK diharapkan mampu berkembang dan berbuah. Para peserta IYD diharapkan mampu kreatif dan proaktif dalam memecahkan permasalahan pribadi, Gereja dan masyarakat dengan terang Injil dan teladan hidup Yesus Kristus. Mereka diharapkan menjadi agen-agen transformasi yang menginspirasi lingkungan dan komunitasnya dalam kehidupan keluarga, Gereja, bangsa dan negaranya sesuai dengan nilai-nilai Injil dalam kemajemukan bangsa Indonesia.