“Bagian dari menjadi muda, ialah hasrat akan sesuatu di balik hidup harian dan pekerjaan yang mapan, suatu kerinduan untuk sesuatu yang sungguh-sungguh lebih besar. Apakah hasrat hanya mimpi yang akan memudar dan akhirnya menghilang jika kita menua? Tidak! Pria maupun perempuan, diciptakan untuk sesuatu yang besar, untuk sebuah keabadian. Tiada pernah cukup. Santo Agustinus benar ketika ia mengatakan: ‘Hati kami belum tenang, sampai menemukan istirahat di dalam Engkau’. Hasrat untuk mencari kehidupan yang lebih bermakna merupakan tanda bahwa Tuhan menciptakan kita, agar mengemban citra diri-Nya”. (Bapa Suci Benediktus XVI, “Pesan untuk WYD 2011 di Madrid”).
Orang Muda Katolik yang terkasih. Kata-kata bermakna dari Sri Paus Benediktus XVI itu saya kutip untuk mengingatkan bahwa World Youth Day merupakan karya besar Tuhan bagi kebesaran-Nya, demi OMK dan Gereja-Nya yang makin memancarkan keselamatan kekal. Kita adalah citra Allah yang Mahabesar. Kita bahkan dipanggil, diangkat menjadi anak-anak-Nya dalam pembaptisan, dan diutus-Nya mewartakan keselamatan yang telah kita terima.
Tahun 2011, Panitia Indonesia untuk WYD dengan dukungan penuh Komisi Kepemudaan KWI telah melayani para OMK dan peserta ziarah WYD-Madrid dengan baik. Visi waktu itu ialah bersatu hati, suatu visi yang benar karena kita terdiri dari beraneka kelompok OMK. Kini, kita mempersiapkan WYD Juli 2013 di Rio de Janeiro dengan tema “Pergilah, jadikanlah semu abangsa murid-Ku” (Mat 18:19). Tema ini membuat kita harus memiliki visi yang sama dengan visi Dia yang mengutus kita yaitu Sang Pendiri Gereja, Tuhan kita Yesus Kristus.
Merupakan hal yang mutlak bahwa kita mau menjadi satu tubuh dalam Kristus, untuk menjadi utusan-Nya. Dalam kebersamaan, kita tetap mencerminkan ciri khas masing-masing sebagai anugerah Tuhan. Namun serentak dengan itu, kita bersatu sebagai satu tubuh dengan banyak anggota. Secara praktis, untuk berangkat ke WYD, pola kerja Panitia Indonesia untuk WYD 2013 sekarang diharapkan lebih mencerminkan kesatuan dalam keragaman dan keragaman dalam kesatuan. Panitia Nasional tidak lagi menjadi satu-satunya pelayan, namun mempercayai kemampuan yang dianugerahkan Tuhan bagi pengurus kelompok-kelompok agar leluasa menyiapkan diri dan melayani peserta dalam kelompoknya. Sedangkan Panitia nasional, mempersatukan unsur-unsur yang sama dan membantu pemberangkatan kelompok-kelompok baik kelompok kategorial maupun teritorial tersebut. Kini saatnya, kita makin mewujudkan kesatuan yang menghargai keragaman, sekaligus keragaman yang memiliki unsur yang sama dan karenanya bersatu (bdk. Rom 12:4, 1Kor 12:12) untuk melaksanakan perutusan Kristus.
Demikianlah, semoga Panitia dan Kelompok-kelompok serta pribadi-pribadi yang akan berangkat ke WYD Rio 2013 mengalami Tuhan sendiri yang bangkit, dan yang mengutus kita untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Mari menguatkan hasrat kita untuk melakukan perkara besar, demi Yang Mahabesar yang telah memberi kita tugas perutusan yang besar. Berkat Tuhan menyertai Anda sekalian.
Jakarta, 10 Juli 2012
Yohanes Dwi Harsanto Pr
Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI