“Kalau kita menginginkan sesuatu, kita harus tahu ke mana mencarinya, dan berusaha memilikinya.” Demikian pesan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Padang, Romo Riduan Naibaho dalam Misa pembukaan TFT (Training for Trainers) Pendamping OMK wilayah Riau, Keuskupan Padang. Romo Riduan juga menegaskan bahwa setiap peserta yang merupakan para pendamping OMK, bukan volunteer atau relawan, melainkan utusan yang percaya kepada Kristus. “Teman-teman yang ada di sini, bukan sekedar relawan, tapi mereka mau terlibat dengan tulus,” katanya.
Menurut Romo Riduan, pendamping adalah teladan. Oleh karenanya, segala tindakan, sikap lahiriah para pendamping akan menjadi contoh bagi para OMK itu sendiri. “Para OMK butuh otentisitas dari para pendamping,” tegasnya.
Artinya, menurut Imam yang juga menjadi Ketua Komisi Komunikasi Sosial ini, pendamping harus menjadi dirinya sendiri, bukan justru mengikuti gaya atau style yang sedang mereka geluti. Harapannya pendamping justru akan menjadi panduan atau trendsetter bagi OMK, terutama dalam konteks pembinaan iman kepada Kristus.
Kegiatan ini berlangsung di Home Stay Liberty, Pekanbaru dari tanggal 14 sampai 17 Mei 2015. Selama empat hari, peserta akan bersama-sama mendalami Pastoral OMK, berlatih membuat modul, dan berkreasi dalam lagu serta permainan. Peserta berasal dari 10 paroki di Wilayah Riau, yang meliputi Paroki Duri, Paroki Pasir Pangayaran, Paroki Perawang, Paroki Bagan Siapiapi, Paroki Air Molek, Paroki Bagan Batu, Paroki Pangkalan Kerinci, Paroki Labuhan Baru, dan Paroki Pekanbaru.