Pagi-pagi, udara dingin menusuk badan. Satu dua orang keluar dari tendanya. Susul menyusul akhirnya mereka memenuhi ruangan aula Villa Dewi Ciawi, Bogor. Tepat pukul 05.30 (20/06), Peserta Life Teen Camp yang terdiri dari orang muda usia SMP dan SMA sudah bersiap mengikuti perayaan Ekaristi. Dalam semangat dan keceriaan para peserta diajak untuk semakin menyadari bahwa mereka adalah anugerah istimewa dari Tuhan. Jangan kawatir atas hidup tetapi berani mensyukuri hidup dan berani mengadapi tantangan yang dihadapi. “Burung pipit yang kecil dikasihi Tuhan terlebih diriku dikasihi Tuhan…..” diakhir kotbah semua menyanyikan lagu yang tidak asing bagi para peserta.
Setelah Misa dan makan pagi kegiatan Camp yang bertema “Impact 2015”dilanjutkan dengan rafting dan outbound. Wajah-wajah peserta tampak bersemangat membawa perlengkapan dayung, pelampung dan helm pengaman menuju mobil colt bak terbuka yang akan membawa mereka ke tepian sungai Citarik. Kegiatan Outboud menjadi bagian pembentukan para peserta supaya mereka berani membuat dampak yang baik bagi orang lain. Di hari sebelumnya, dalam misa pembukaan, Rm. Yohanes Lulus Widodo, Pr menegaskan bahwa kita harus memiliki mimpi dan berani mengatakan kita bisa, pasti bisa dan harus bisa. Session-session selanjutnya pun dijelaskan bagaimana orang muda memiliki banyak pilihan-pilihan atas hidupnya. Dalam beragam pilihan itulah, orang muda diharapkan bisa memilih yang tampak baik dan betul-betul baik dan tampak tidak baik tapi sebetulnya baik.
Di malam hari kedua, Peserta yang berjumlah 150 orang muda ini diajak untuk menyadari kehadiran sesama di sekitarnya yakni orang tua, saudara-saudara dan teman-teman. Kehadiran sesama tentunya membantu perkembangan tetapi sekaligus seringkali memunculkan gesekan dan bisa jadi ada luka batin yang kita pendam. Pertobatan menjadi bagian usaha untuk berani bangkit dan berdampak bagi banyak orang. Mereka mau berdamai dan membuat tindakan nyata. Beberapa peserta tampak mengirimkan SMS pada orang tua mereka bahwa mereka mencintai mereka “I love you Mom” “I love you Dad”. Sesudah praise and Worship peserta mengadakan adorasi dan pengakuan dosa sampai larut malam.
Acara selama empat hari ini (19-22/06) dikemas dengan menarik dan penyampaian materi disesuaikan dengan kebutuhan serta bahasa orang muda. Orang muda ingin dibawa semakin dekat dengan Tuhan sang Pencipta dan akhirnya berani berjuang untuk memberi dampak pada sekitarnya. Alam nan indah yang mereka nikmati dan rekan-rekan yang mereka jumpai menjadi perpanjangan tangan Tuhan yang menyapa orang muda. Kegiatan ini merupakan salah satu komitment yang dibuat Komunitas Domus Cordis untuk melayani khususnya dalam pendampingan orang muda usia remaja.
1 thought on “Makin Dekat dengan Tuhan”
Haryadi kaunang
(Juli 14, 2017 - 16:41)Apakah ada yg mempunyai nmr contactnya Rm. Yohanes Lulus Widodo, Pr. Kalo ada tlg email ke saya ya. Thanks