Perjumpaan dalam PDYD 2015 empat hari tiga malam(25-28/06) mambawa kesan yang mendalam. Sukacita dan susah sedih dijalani bersama OMK dan panitia PDYD 2015. Perjumpaan PDYD 2015 sendiri diisi berbagai kegiatan yang menarik dan tentunya mengembangkan orang muda. Di hari kedua, teman-teman muda diajak untuk melihat sejarah Keuskupan Purwokerto dengan segala perjuangannya. Orang muda diajak untuk menghargai sejarah dan menumbuhkan rasa memiliki atas Gereja yang telah dibangun oleh para pendahulunya. Setelah mendapat penjelasan dari Rm. Stefanus Harianto secara gamblang perjalanan dari tahun ke tahun Keuskupan Purwokerto, para peserta diajak utk diskusi dan refleksi bersama. Orang muda katolik peduli dan menjadi bagian dari Gereja Keuskupan Purwokerto.
“Orang muda dipanggil untuk menghayati babtisannya dan bangga menjadi katolik”, seru Rm. Santo dengan tegas ketika membawakan materi Spirit of Youth. Berulangkali peserta meneriakan Amin sebagai bentuk setuju bahwa orang muda dipanggil untuk berani mewartakan dalam hidupnya dalam keberanian mengampuni, mengakui Allah yang Esa, mencintai dan sebagainya. Pada malam hari peserta diajak untuk berdoa Adorasi dengan iringan lagu-lagu Taize. Orang muda ingin mendekatkan dengan Allah yang menjadi sumber bagi para peserta untuk berani berbagi. Acara berlanjut dengan Sakramen Tobat yang dilayani 15 Romo.
Di hari ketiga, para peserta jam 04.30 pagi sudah memulai aktivitas dengan mengantri mandi. Tepat pukul 06.30 perayaan Ekaristi dimulai. Dalam homilinya Rm. Ary menjelaskan bahwa orang muda seringkali mengalami situasi dipersimpangan dan tidak tahu arah. Kebingungan menentukan arah hidup seringkali membawa OMK salah jalan. Maka penting orang muda membuat pilihan yang tepat dengan dibantu para pendamping. “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” (lih. Mat. 8: 5-17). Di siang hari setelah makan pagi peserta dikelompokkan dalam empat workshop sesuai dengan minatnya. Ada workshop teater, jurnalistik, liturgi, kewirausahaan yang dikemas menarik bagi orang muda. Suasana pesta rakyat amat terasa di sore hari ketika digelar games rakyat. Berbagai perlombaan diikuti para peserta yang sudah akrab satu dengan yang lain.
Kreatifitas para peserta PDYD 2015 ditunjukkan dalam pentas seni di malam harinya. Pertunjukan gabungan antar paroki menjadi sajian menarik. Tari, lagu, hip hop membawa para peserta tetap bersemangat. Tampilan drama kumpulan pocong, gendrowu, tuyul dan lain-lain ingin mengkritik bagaimana manusia dengan mudah mempersalahkan setan apabila berbuat salah padahal manusia mencari senangnya sendiri. Seni Dolalak yang disajikan banyak OMK menjadi bentuk sikap bahwa OMK juga mencintai budaya. Suasana makin meriah ketika Pongki tampil menghibur para peserta. Ia pun pesan supaya OMK berani hidup mengedepankan kejujuran.
Pada hari minggu, hari terakhir, peserta berkumpul bersama kelompok music Gamsta. Selain bernyanyi bersama, anggota Gamsta juga berbagi pengalaman dan perjuangan mereka dalam hidup. Mereka membagikan pengalaman dapat mewartakan lewat lagu-lagu. Bahkan mereka dapat mengikuti AYD 2014 di Korea dan berjumpa Paus karena mau mewartakan Tuhan. Bersama Tuhan semua menjadi mungkin. Selain Gamsta, Fidelis juga membagikan pengalaman selama mengikuti program Indonesia Mengajar. Pengalaman mengajar di tengah-tengah murid-murid yang bukan seagama dengannya menjadi pengalaman menarik. Bersama Tuhan Ia merasakan dapat menjelaskan dan membangun kerukunan dan saling menghargai. “Saya bahagia karena bisa melakukan apa yang menjadi pilihan dan impian saya,” tegasnya.
Perjumpaan PDYD 2015 ditutup dengan perayaan Ekaristi dengan koselebran utama Mgr. Julianus Sunarka. Mgr. Sunarka yang menyebut diri sebagai simbah dari para peserta ini mengajak orang muda menjadi garam dan orang yang mampu memberi keteladanan pada masyarakat. Kesetiaan orang muda juga ditekankan Mgr, Sunarka, Beliau sempat mendendangkan lagu “Aku Masih Seperti yang Dulu dengan penuh semangat”. Acara PDYD ini akan diselenggarakan 4 tahun sekali. Proficiat untuk PDYD 2015
Untuk Berbagi
Hay kau yang di utara
Hay hay hay kau yang di tengah
Hay kau yang di selatan
Hay hay hay kau yang di timur
Teriakkan hay teriakkan hay
Semangat kaum mudaaaaaaa
Bersama-sama kita satukan iman
Diberkati Allah untuk berbagi
Ini saatnya di PDYD kita tunjukkan
Diberkati untuk berbagi
Diberkati untuk berbagi
4 thoughts on “OMK Keuskupan Purwokerto: Diberkati untuk Berbagi”
Komisi Kepemudaan KAPal
(Juni 29, 2015 - 15:41)Seru sekali liputan PDYD 2015-nya; tapi apa ya kepanjangan PDYD itu?
Trus tempatnya di mana, dan berpeserta siapa/ dari mana saja?
Semoga OMK Keuskupan Purwokerto makin “Diberkati untuk Berbagi” (itukah temanya?)
Tuhan memberkati; Terimakasih.
omknet
(Juni 29, 2015 - 15:46)PDPYD = Purwokerto Diocese Youth Day = Hari Orang Muda Keuskupan Purwokerto
betul begitu temanya, terimakasih, Tuhan Memberkati.
admin
(Juni 29, 2015 - 15:47)Hallo teman muda
Tulisan sebelumnya sdh menjelaskan bahwa PDYD 2015 adalah Purwokerto Diocese Youth Day 2015 atau hari orang muda keuskupan purwokerto. Acara ini berlangsung 4 hari 3 malam dengan peserta 750an OMK.Tempatnya di Sekolah2 dan gedung/hall aula katedral purwokerto. Semoga menjawab pertanyaannya… Mari kita berbagi…
Tuhan memberkati
natalia indah
(Oktober 9, 2015 - 13:04)PDYD itu kepanjangan dari : purwokerto dises yout day. tempatnya di purwokerto,jawa tengah….
trima kasih tuhan memberkati.