Ya Tuhanku dan Allahku

Saya sangat kagum dengan Yesus. Bagaimana tidak, Ia menjawab permintaan Thomas dengan begitu lembutnya. Apa yang dilakukan oleh Yesus itu sama seperti yang Dia kerjakan kepada orang-orang yang datang kepadaNya untuk disembuhkan. Thomas seperti orang yang ketinggalan berita dan tidak tahu apa-apa ketika para murid Yesus disekitarnya mengatakan berita terbaru. “Kudet” yakni, kurang update, menurut istilah orang-orang zaman teknologi canggih saat ini.

Thomas merasa terasing dengan percakapan para murid Yesus yang membicarakan “Kami telah melihat Tuhan!”. Ketika pandangan beralih kepada Thomas yang berada di tengah percakapan mereka, Thomas tidak tahu harus menjawab apa. Seakan mereka mendesak Thomas , kamu tidak seperti kami telah melihat Tuhan, dan hal itu membuat Thomas merasa harus melindungi dirinya dengan perkataan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.”

Thomas mengalami keraguan yang mendalam yang bila tidak disembuhkan , ia akan menjadi tidak bisa mengimani Yesus. Seringkali dalam sebuah komunitas umat beriman, ada juga orang yang seperti Thomas , “Mengapa mereka dapat melihat Tuhan sedangkan saya tidak? Apakah saya kurang beriman?”  Disinilah kekaguman saya kepada Yesus, karena Ia melihat hati Thomas tersebut. Delapan hari kemudian, ketika semua para murid berkumpul dan Thomas ada di antara mereka, Yesus hadir di tengah mereka. Perkataan pertama setelah itu “Damai sejahtera bagimu!” Mendengar perkataan Guru mereka tentu saja segera menyambutNya.

Sapaan Tuhan yang meneduhkan seperti Ia meneduhkan gelombang-gelombang laut yang ditiup angin. Sapaan Tuhan yang membuat hati hambaNya diam untuk mendengarkan perkataanNya.Yesus menyapa semua yang hadir di tempat itu, termasuk kepada Thomas. Semua mata memandang ke arah mereka.

Thomas diam karena kini Yesus telah berada di hadapannya. Thomas tahu Yesus sudah mati dan bangkit dari kematian, tetapi kini ia meihat Yesus yang bangkit itu ada di depan matanya. Apakah ia tidak gemetar? Apakah hatinya tidak akan takut, apalagi dia pernah berkata sebelum melihat bekas lukaNya ia tidak akan percaya. Ternyata ucapannya , yang mungkin waktu itu spontan keluar dari bibirnya , kini sungguh terjadi. Yesus menjawab apa yang dikatakannya!

Yesus memintanya untuk menaruh jarinya ke luka di tanganNya serta melihat bekas paku pada tanganNya. Kemudian jarinya dicucukan ke dalam lambungNya. Gemetarlah Thomas akan kuasa Allah dan takutlah ia, sehingga ia berkata “Ya Tuhanku dan Allahku!” Ungkapan iman yang juga disertai pertobatan yang mendalam atas apa yang telah diucapkannya. Ketidakpercayaannya saat itu juga disembuhkan oleh Yesus.

percayaYesus tidak menghukum Thomas melainkan mengasihinya. Karena imannya itu, ia kini melihat siapa itu Yesus dan tidak ada lagi keraguan dihatinya. Dan melalui Thomas juga, Yesus berkata “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!” Perkataan itu bukan didengar hanya oleh Thomas melainkan oleh semua yang hadir bahkan oleh para murid yang awalnya berkata “Kami telah melihat Tuhan!”. Sia-sia juga kebahagiaan iman mereka, bila mereka berkata telah melihat Tuhan, tetapi mereka tidak percaya .

Yesus,

kami percaya karena telah melihat Engkau

dalam doa kami telah melihat Engkau hadir

dalam setiap perayaan Ekaristi

Dalam Adorasi pun , Engkau hadir menyapa kami.

Dan kami pun mengimani Engkau dengan mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku”

semoga iman kami tetap melihat

walaupun Engkau tidak hadir

walaupun kami dalam kegelapan iman

kami tetap percaya Engkau akan menyapa  ” Damai sejahtera bagimu!”

 

Veronica Setiawati

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *