Temu OMK Fak-Fak
Setiap 2 (dua) tahun sekali Orang Muda Katolik pada Tim Wilayah Pastoral (OMK TPW) di Fak-Fak, mengadakan kegiatan bersama. Kegiatan bersama ini mereka namakan “Temu OMK”. Terhitung 5 (lima) tahun terakhir ini –sejak tahun 2010– kegiatan dua tahunan ini terus diadakan. Sudah 3 (tiga) kali kegiatan temu OMK ini dilaksanakan, yakni tahun 2010, 2013 dan 2015. Temu OMK pertama dilaksanakan pada tahun 2010 dengan tema “Jangan berkata AKU MASIH MUDA” (dari semangat Nabi Yeremia). Kegiatan dilaksanakan di Paroki St. Paulus – Wagom (hanya satu hari). Temu OMK kedua diadakan pada tahun 2013, berlangsung dua hari, dilaksanakan di Paroki St. Yosep – Fak-Fak Kota, dengan tema “Aku Bangga sebagai Orang Katolik”.
Tahun 2015 merupakan temu OMK yang ketiga. Secara tetap acara dua tahunan terus digiatkan sebagai ajang kumpul dan bertemunya orang muda di TPW Fak-Fak. Demikian tandas Ketua Panitia Temu OMK 2015, Paulus Sirwutubun, “Temu OMK ini bertujuan merangkul dan membangun kebersamaan di dalam wadah komunitas OMK dan bersama-sama merubah pola pikir menjadi pribadi yang memiliki intregitas dalam iman dan moral Kristiani menurut ajaran agama Katolik sehingga mampu memberi teladan di dalam keluarga, Gereja, masyarakat”.
Tempat Kegiatan Temu OMK selama 3 (tiga) hari ini: 19-21 Juli– berlangsung di stasi Sto. Yosef – Brongkendik, Paroki Sta. Maria – Merapi. Bersama panitia – umat di stasi ini– sungguh menyambut gembira ajang kumpul kaum muda Katolik ini. Ketua Dewan Stasi Gereja St. Yosef – Brongkendik, Yohanes Woy, menegaskan “Umat Katolik di Kampung Brongkendik, Raduria dan Hambriankendik, Distrik Fakfak Tengah, menyiapkan berbagai kebutuhan kegiatan ini. Selain gedung sekolah, umat di tiga kampung ini pun menyediakan rumah tinggal mereka untuk didiami para peserta”.
Kegiatan ini melibatkan peserta yang banyak sehingga partisipasi umat bahkan masyarakat setempat (yang mayoritas orang Katolik) sungguh terasa. Semuanya berjalan dengan lancar dan sangat sukses. “Kami sudah menyiapkan 25 rumah warga untuk dijadikan homestay para peserta. Ketiga kampung (desa): Hambriangkendik, Raduria dan Brongkendik sendiri sebagai tuan rumah juga menyiapkan puluhan rumah untuk ditinggali para peserta. Penyiapan tempat tinggal juga diikuti dengan penyediaan bahan pangan lokal seperti umbi-umbian dan sayur-mayur. Sementara panitia menyediakan beras dan bahan pokok lainnya. Puji Tuhan semuanya berjalan dengan lancar”, jelas Rafael Temongmere, Ketua RT 02 Kampung Brongkendik.
Peserta Dan Undangan Temu OMK di kota Pala –nama lain dari kota Fak-Fak– dihadiri oleh OMK-OMK se-TPW Fak-Fak. Ada 4 (empat paroki, masing-masing: paroki Sto Yosef – Fak-Fak Kota, paroki Sto. Paulus – Wagom, paroki Sta. Maria –Merapi, dan paroki Sta. Bernadeth – Mamur. Sebanyak kurang lebih 480-an OMK termasuk panitia hadir pada temu anak muda tersebut. Sesuai rencana, diundang pula OMK-OMK se-keuskupan dengan 3 (tiga) peserta untuk masing-masing (ada 7 TPW di KMS). Namun oleh pelbagai alasan OMK-OMK di luar TPW Fak-Fak tidak sempat hadir. Hanya OMK dari Paroki Sto. Martinus Kaimana yang datang sebanyak 3 (tiga) orang, dan 2 (dua) orang dari Paroki Sta. Maria Bintang Laut – Doom (Sorong).
Hadir pula Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari Sorong (Komkep KMS) yakni Rm. Josep Lambertus Sena, Pr. Oleh karena kesulitan penerbangan, Romo Josep baru bisa hadir pada tanggal 21 Juli, bertepatan dengan acara penutupan Temu OMK tersebut. Beliau didaulat untuk menutup acara tersebut. Diundang pula Mgr. Jhon Saklil, Pr (uskup Agats – Papua dan selaku Ketua Komkep KWI), sekaligus menjadi salah satu nara sumber (penceramah) dalam kegiatan tersebut. Bapak Uskup Jhon tidak sempat datang karena penerbangan ke Fak-fak yang tidak ada sesuai waktu yang telah dijadwalkan.
Tema temu OMK TPW Fak-Fak di tahun 2015 yakni , “Orang Muda Katolik Melawan Kejahatan dan Menyuarakan Kebenaran”, dengan subtema-nya “Menjadikan Orang Muda Katolik yang Menghayati Nilai Keagamaan, Budaya dan Memerangi Narkoba”. “Orang Muda Katolik perlu menyadari bahwa hidup diberikan Tuhan, dan menyikapi, mengusahakan serta membangun hidup menuju kebahagian, kesucian, kedamaian antara sesama alam ciptaan dan Tuhan-nya. Oleh karena itu, apa saja yang bertentangan dengan hidup harus dilawan. Lawan bukan harus dengan senjata, tetapi lawan dengan hidup tertib, hidup taat hukum, baik hukum agama maupun hukum positif negara. Hal itu tidak bisa ditawar-tawar lagi, tetapi sekarang dipandang mendesak! Sebagai contoh, salah satu fokus pembahasan kegiatan ini adalah perihal Narkoba. Maka, OMK sebagai kelompok terbesar dalam Gereja Katolik, harus bergerak maju untuk melawan kejahatan Narkoba dengan membangun kesadaran hidup bersih, tidak terlibat Narkoba”, demikian yang ditegaskan oleh Pastor Izaak Bame, selaku Ketua Tim Pastoral Wilayah (TPW) Fak-Fak, dalam kata sambutannya pada pembukaan Temu OMK.
Kapolres Fak-Fak, AKBP Haji Mohammad Yusuf Th., SH, MH, berceramah tentang “Dampak narkoba dan hukumnya”; dari Dinas Kesehatan Fak-Fak mencermati tentang “Dampak dari narkoba dan penyakit menular seksual”, yang dibawakan oleh Kepala Bidang Bina Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, Gondo Suprapto, SKM, M.Si. Juga ada dialog antara peserta bersama dengan Danramil Fak-Fak, Lettu (Inf.) Bonadji. Acara ini juga dihadiri Bupati, pejabat dan tokoh adat.
Dari pihak Gereja sendiri menyoroti tentang “Pemahaman arti Liturgi Ekaristi Gereja bagi OMK dalam mengembangkan iman” oleh Pastor Steven Langitan, Pr., serta dari Pastor Izaak Bame berbicara mengenai “Gereja dan politik”. Selain ceramah-cemarah, temu OMK diisi pula acara-acara lainnya , seperti misa pembukaan dan penutupan kegiatan, kerja bakti dan rekreasi malam bersama.
Beberapa Yang Menarik Sejumlah hal menarik dari perlehatan kaum muda Katolik di Kota Pala tahun 2015 ini. Panitia mengadakan pelbagai usaha untuk penggalangan dana kegiatan. Ada bhakti sosial dengan membersihkan di pasar, melakukan bazaar, juga adakan “ngamen “ di rumah-rumah umat dan juga di pasar. Sebelum dan sesudah kegiatan, panitia mengadakan acara adat bersama dengan para tetua adat setempat. Semuanya ini merupakan sebuah adat kebiasaan yang dilakukan oleh hampir semua umat dan masyarakat di kabupaten Fak-Fak. Hal ini selaras dengan motto hidup masyarakat Fak-Fak sendiri yakni “Satu Tungku, Tiga Batu: Adat (Budaya), Agama (Religi) dan Pemerintah (Sosial)”.
Pada acara pembukaan dimeriahkan oleh umat Muslim dari wilayah tempat kegiatan. Para remaja putera dari Masjid Al-Mutakim, Kampung (Desa) Pasir Putih, Distrik Fak-Fak Tengah. ikut memeriahkan misa pembukaan dengan mengarak para imam dan petugas liturgi lainnya menuju gereja, tempat perayaan. kegiatan pembukaan Temu Orang Muda Katolik se-Pastoral Wilayah Fakfak. Pada acara ramah tamah, para remaja puteri dari Remaja Masjid yang sama menarikan tarian bernuansa keagamaan Islam, yaitu tari Wahdana dan tari Samra, dengan iringan lagu penyanyi R & B asal Swedia, Maher Zain berjudul Barakallah dan lagu berjudul Wahdana yang dinyanyikan Wafiq Azizah.
OMK Luar Biasa. Luar Biasa OMK Inilah kata-kata yang tepat dan pantas disandangkan kepada OMK TPW Fak-Fak. Para pastor, umat, panitia dan peserta sungguh luar biasa. Mereka bahu-membahu menyiapkan segalanya dengan serius. Sungguh terasa hasilnya yang sangat memuaskan. Semuanya berjalan lancar dan dirasakan dengan penuh sukacita. Pada acara penutupan temu OMK, saya –selaku Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari-Sorong (Komkep KMS) didaulat untuk memberikan kata sambutan dan menutup acara. Sebuah pantun apresiatif layak semua mereka dapatkan. Begini isi pantunnya: Pater Izaak, membeli pulsa Beli di counter Jogja, samping SAMSAT Pakainya, tidak sendirian Berbagi sama Pater Steven dan Diakon Eman OMK TPW Fak-Fak, sungguh luar biasa Giat menggereja, untuk jadi saluran berkat Semuanya, demi kemuliaan nama Tuhan Di kota Pala, yang aman dan nyaman.
jls,pr Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari – Sorong (Komkep – KMS): Fak-Fak,19-21 Juli 2015. OMK giat, Gereja kuat ; Dalam spirit Gereja KMS yang maju, mandiri dan bermartabat.
1 thought on “Temu OMK Fak-Fak: OMK Luar Biasa; Luar Biasa OMK”
revokata
(Mei 22, 2016 - 13:26)mohon info bagaimana saya bisa menghubungi Sr.Martina yg mengelola panti asuhan di stasi Torea? trimaksh, Tuhan memberkati….amin