Ensiklik Laudato Si manarik banyak pihak untuk mempelajari dan mendalami. Paus Fransiskus mengajak bumi menjadi rumah bersama. Pembahasan berkaitan dengan ensiklik ini, juga dibuat KWI khususnya para sekretaris eksekutif dengan Valeria dari Komunitas Sant Egidio (27/07) di Gedung KWI Cut Mutia Lantai 2. Valeria memulai dengan menegaskan bahwa Enskilik Laudato Si langsung ingin menyentuh kebutuhan dunia. Beberapa hal yang dibuat Paus pun menunjukkan ensiklik ini ingin menyentuh langsung. Paus mengirimkan ensiklik ini pertama-tama pada semua uskup dan bukan dari media massa dan juga melibatkan awam.
Konsep yang mau dibangun esiklik ini adalah konsep integral. Konsep ini melindungi alam sekaligus melindungi manusia. Kita perlu menyadari bahwa manusia tidak terpisahkan dengan alam lingkungan. Kerusakan bumi selalu bersama dengan kerusakan manusia. Bumi adalah rumah bersama. Semua orang punya hak tinggal dalam rumah. Orang miskin pun punya hak untuk tinggal dalam rumah bersama.
Ada enam point penting yang harus kita lihat bersama: Pertama, Hubungan antara orang miskin dan kerusakan bumi. Paus fransiskus selalu memberi perhatian pada orang miskin. Perlindungan lingkungan adalah cara untuk melindungi orang miskin dan untuk masa depan juga. Kedua, Semua hal di dunia dihubungkan dan ada koneksi dengan semua. Ketiga, Kritik paradigma baru yang datang dari teknologi. Keempat, Bagaimana mengerti dan bicara baru tentang ekonomi dan perkembangan. Kelima, Arti manusiawi untuk Ekologi. Keenam, Budaya sampah dan membangun arah untuk gaya hidup yang baru
Bencana-bencana kehidupan sudah kita rasakan. Adanya kerusakan komunitas, ketidaksetaraan global, kerusakan lingkungan hidup dan manusia tentu menjadi tanggungjawab kita bersama. Ajakan nyata yang perlu dibangun adalah Gerakan Ekologis dari pinggiran kota. Orang tua meninggalkan keluarga bekerja di kota. Waktu habis untuk bekerja atau untuk perjalanan. Anak jarang berjumpa dengan orang tua. Manusia mengalami hubungan terpisah. Pastoral utama adalah pinggiran kota. Perlu juga diperhatikan pentingnya lansia dalam keluarga.
Paus juga mengajak pada pertobatan ekologis. Pertobatan dilakukan dalam perubahan-perubahan gaya hidup. Upaya pertobatan ekologis dilakukan dengan dialog dan edukasi. Dialog lebih membawa komitment-komitment jelas dan kebijakan-kebijakaan yang ramah lingkungan. Pertemuan sekitar satu setengah jam itu juga diwarnai dengan diskusi-diskusi untuk memperdalam dan mengkonkritkan perwujudan Rumah Bersama.