Bendera Polandia Dibalik

Mewakili Indonesia, di depan 50.000 orang lebih ( part 9)

IMG_20150803_192554
Akhirnya kami sampai juga pada penghujung program Youdepro kami (Youth Development Project) . Project terakhir kami adalah memperkenalkan YOUCAT pada orang muda yang datang di acara Youthday di Medjugorje. Kami datang di Medjugorje dua hari sebelum acara berlangsung. Ketika selesai misa, salah seorang panitia mengumumkan bila ada yang ingin mewakili negaranya dalam prosesi pembukaan Youthday, berkumpul di samping gereja setelah misa. Nah, karena group kami internasional sekali, kami merasa ini kesempatan yang baik, untuk memperkenalkan Youcat dari podium, di depan 50.000 orang. Wah kami excited. Ditambah lagi Sharon, temanku dari Irlandia menantang kami semua, untuk bisa ber-selfie dengan orang terbanyak di Medjugorje, kami lebih semangat lagi. Ketika kami berkumpul, ternyata hanya Indonesia dan Kenya yang belum terwakili, dan kami bersedia untuk mewakili negara kami untuk memberi sambutan di podium, saat acara pembukaan Youthday.

 
Akhirnya sampailah kami kepada hari pembukaan Youthday, kami berkumpul pukul 5 sore hari itu untuk mencari papan nama negara kami. Karena mungkin Kenya dan Indonesia belum pernah terwakili, panitia belum memiliki papan namanya. Kami akhirnya menulis di papan nama negara kami sendiri. Setelah itu kami berbaris, satu persatu sesuai urutan alfabet, biasanya setiap negara ada lebih dari 3 orang yang mewakili, namun aku harus membawa papan nama sendiri, tanpa bendera. Nggak papa lah, yang penting bisa mewakili Indonesia, pikirku. Dengan percaya diri, aku berbaris bersama perwakilan dari negara-negara yang lain. Sambil menunggu giliran memberi sambutan, aku mengajak bicara beberapa negara yang berbari di deretanku seperti India dan Irlandia. aku masih bingung apa yang harus aku katakan di depan podium. Ada 3 poin yang bisa aku pikirkan: 1. Memperkenalkan Indonesia, 2. Intorducing Youcat, 3. Take selfie, kira-kira dalam waktu 30 detik. Oh, What a challages!

 
Aku menarik nafas panjang, supaya aku tidak grogi, mimpi apa aku harus ngomong di depan 50.000 orang, “Iya memang cuman 30 detik, kalau lebih?” Pikirku, “Kalau berhenti di tengah jalan, lupa?, atau garing karena aku cuman sendirian? Aaahhhh dibawa enjoy saja” , Sambil berdoa penyertaan Roh Kudus untuk boleh melancarkan semuanya. Aku masih Ingat ketika segrombolan orang muda dari Croatia ( Hvartska) memberikan sambutan yang panjang, plus menyanyikan lagu kebangsaan mereka panitia berkata kepada kami “ Don’t do that okay, not that long” sambil mengisyaratkan bahwa itu sesuatu yang NO NO. Setelah India, tibalah saatnya aku maju, dengan langkah pasti aku berjalan menuju podium “Indonesiaaaa…”

1538937_10153119632711305_2121048993477507824_n
“ Whooooo!!!!! Hello people in Medjugorje, is there anyone here from Indonesia? Put your hands up? No?Am I the only one? “ , seperti dugaanku…” My name is Nadia, and I’m here with YOUCAT, we will have our booth with Yellow umbrella, over there, If you are young evangelizer, and interested to know more about your faith, come and visit us, before I leave, let’s take a selfie”, and…. Click!

 
“ Woooooooaoaaaaaaa!!!!!” teriak 50.000 orang di sana. Aku turun podium dengan nafas dega nafas lega, akhirnya semua berakhir, ditambah lagi ketika aku berbaris, teman dari India yang baru aku kenal berkata “ You are legend!”. Ahhh…so I think It’s not bad, kataku dalam hati. Terima Kasih Tuhan.

 
Prosesi itu nggak hanya sampai di sini. Pada saat penutupan, perwakilan setiap negara harus menyediakan 3 orang, untuk perarakan akhir, orang pertama membawa papan nama, orang kedua membawa bendera, dan orang ketiga akan menerima sesuatu yang melambangkan perutusan. Hah, dimana aku harus menemukan 2 orang Indonesia yang lain? Ditambah bendera lagi yang ketinggalan di koper di Jerman, Alamakkkk. Belum selesai aku pusing berpikir, Johann, mentor kami langsung bertanya kepada panitia kalau memang tidak ada perwakilan dari negara tersebut, apakah boleh digantikan. Dan panitia menjawab, boleh! Bahagianya hati kami. Kara, dan Sharon membantu Vallentine untuk mewakili Kenya. Sementara Ivan dan Johann membantu aku mewakili Indonesia. Masalah yang lain adalah, bendera!

 
Aku punya Ide yang bagus, saat kemarin menjaga stand aku berkenalan dengan beberapa anak Polandia yang friendly banget, namanya Gustav dan Marchin dan aku ingat mereka membawa bendera Polandia. Tidak ada salahnya kalau bertanya pada mereka, jika aku boleh meminjam bendera mereka tapi terbalik! Dicoba dulu saja, pikirku. Hampir mustahil menemukan mereka sebenarnya, tapi sungguh ajaib! Mungkin memang kami berjodoh, karena ketika kami sedang berada di sekitar gereja, mereka lewat dan menyapaku duluan! What a coincidence! Dan karena mereka orang baik, mereka rela meminjamkan bendera Polandia yang akan dipasang terbalik, menjadi bendera Indonesia. Kelalaian berujung persahabatan, sungguh indah!

IMG_20150805_215232
Akhirnya pada saat penutupan Youthday dengan semangat kami berbaris, apalagi kali ini aku tidak sendiri, ada Johann dan Ivan membantuku membawakan bendera dan papan nama. Dan nama negara juga tidak urut, jadi team Youdepro bisa baris berdekatan karena Kenya dibelakangku. Pada saat kami melangkah maju, Johann yang memang punya wajah Asia ( karena dia orang Korea tapi lahir di Jerman) didatangi seorang anak muda Eropa, dan diajak berbicara bahasa Indonesia, spontan Johann kaget dan memanggilku. Orang muda ini bernama Ivan! ( di Croatia banyak sekali nama Ivan yang artinya Yohaness di bahasa Inggris), dia belajar bahasa Indonesia sejak SD dan tinggal di Zagreb- Ibukota Croatia. Kami berbincang sejenak dan bertukar email berharap bisa terus berhubungan setelah ini. Nah, dapat teman baru!senangnya. Kami melanjutkan perarakan, sampai di depan altar, setiap perwakilan negara diberi rosario, dan tongkat sebagai lambang perutusan. Wah lengkap sudah, jelas-jelas tugas besar menanti di depan sana. Namun aku yakin dengan pendampingan dari Bunda Maria, semua tidak akan mustahil.

 

Hari penutupan Youthday itu ditutup dengan menari bersama sama di lapangan YouthDay.
Setelah Youthday di Medjugorje ini, kami akan langsung kembali ke Jerman, dan melaksanakan presentasi akhir kami di Kirche in not – Koningstain, hanya sekitar 3 hari disana, dan saatnya mengucapkan selamat tinggal satu sama lain.

 
Tidak terasa sudah 3 bulan kami bersama, suka duka bersama,berproses, bertukar pikiran, sambil mengerjakan project yang bisa dibawa pulang ke negara kami. Bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, belajar bekerja secara professional, disiplin, namun dengan lingkungan Katolik yang sangat kental. Tentunya tidak mudah untuk mengucapkan selamat tinggal setelah apa yang kami lalui. Namun waktu berkata lain, inilah saatnya kami berkarya secara langsung di negara kami, mempraktekkan apa yang kami rancang, dengan semangat yang sudah dibangun dari awal. Dan kenangan yang tersulam rapi ini akan selalu mengikat kami bersama, dan membawa kembali ke masa-masa Indah kebersamaan kami di program Youdepro. Untill we meet Again!  (Nadia Nicole).

 

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *