Persiapan AYD7: “Bangun Harmonisasi dalam Keragaman”

11219511_756217847816580_8534154341252777738_n

“Wow…..”, seru seorang peserta rapat persiapan AYD7 ketika melihat proses pembuatan kopi jos ala Jogja yang khas dimana kopi dicampur dengan arang kayu membara. Banyak pengalaman seru dan menarik yang dirasakan para peserta rapat persiapan AYD7. Makanan yang beragam selama pertemuan pun menjadi perbincangan menarik. Indonesia kaya berbagai jenis makanan dan buah-buahan serta semuanya enak.

 

Kurang lebih selama 4 hari (4-7 Oktober 2015) diadakan pertemuan persiapan AYD yang membahas mengenai pendalaman tema, struktur kepengurusan dan berbagai hal berkaitan dengan AYD7. Keragaman dalam kultur dan agama di Indonesia menjadi perbincangan yang menarik. Indonesia bisa menjadi contoh dan tempat belajar bagi Asia berkaitan dengan membangun kerukunan dalam keragaman.

12072834_755875904517441_2273144450574945604_n

Pertemuan di Wisma Syantikara, Yogyakarta menjadi pertemuan yang sangat penting karena masukan-masukan dan diskusi akan membantu dalam segala persiapan penyelenggaraan AYD7. Pertemuan ini dihadiri oleh Mgr. Joel Zamudio Baylon (Ketua Kepemudaan OLF FABC) dari Filipina, Mgr. Cornelius Sim dan Mrs Jen De Loyola Liew (Koordinator Regional Asia Tenggara II) dari Brunei Darussalam, Mgr. John Philipus Saklil (Ketua Komisi Kepemudaan KWI) dari Keuskupan Timika, Father Patrick Simon Gomes (Sekretaris Eksekutif OLF FABC) dari Bangladesh, Father Brian D’Souza dan Father Jude David (Koordinator Regional Asia Tenggara II) dari Singapura, Father Melquiades Jacobe De Bellen, Jr dan Ms Winnie Su (Koordinator Regional Asia Timur) dari Taiwan, Father Deepak Thomas (Koordinator Regional Asia Selatan) dari India, serta Sr Maria Esther Palma (Panitia AYD6) dari Korea Selatan. Selain itu, turut hadir tim  steering commitee AYD7 dari Indonesia.

12079100_756217881149910_5466669935661595109_n

Layaknya makanan lezat yang beragam, kehidupan masyarakat Indonesia dan tentunya juga Asia perlu terus membangun keharmonisan. “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia”. Kita hadir dan datang dari berbagai bangsa dan berbeda bahasa dan kultur tetapi kita mampu membangun spirit yang sama yakni mewartakan kabar gembira dan membangun perdamaian dan cinta kasih.

 

 

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *