Perarakan Salib di Keuskupan Manado Diiringi Tari Suling Gendang Ende

Perarakan Salib IYD Keuskupan Manado di Kevikepan Palu
**Diarak Dengan Tari Suling Gendang Ende

12553089_879164282196172_1058144805884136041_n

Claurentinus Resi, wakil ketua Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Maria Penolong Abadi Beteleme terdengar sangat bersemangat ketika menceritakan perjalanan salib Indonesian Youth Day (IYD/Hari Orang Muda Katolik se-Indonesia) Keuskupan Manado 2016 di paroki mereka kepada seksi publikasi dan dokumentasi IYD 2016, Senin (25/1). Tiba di gereja paroki mereka, Minggu (24/1) sekitar pukul 15.00 (bertepatan hari ketujuh Pekan Doa Sedunia untuk persatuan umat kristiani dalam kalender liturgi Gereja Katolik) dari Paroki Santa Theresia Tentena, salib itu sudah membuat ia bahagia. Apalagi salib yang diantar pastor paroki Santa Theresia Tentena, pastor Yori Sandehang bersama rombongan disambut secara meriah.

12494873_879164075529526_1418668208755974375_n

“Rombongan sekitar 20 orang yang terdiri dari pastor paroki, OMK dan Dewan Pastoral Paroki (DPP) dengan tiga mobil itu disambut tarian adat Suling Gendang khas Ende Flores. Pastor rekan paroki Beteleme, Pastor Windy Tangkuman mewakili pastor paroki Fredy Samudia menerima salib di depan gereja,” katanya.

Rombongan pembawa salib, kata Re, sapaan Claurentinus diarak sejauh 30 meter. Arak-arakan dikawal aparat kepolisian sektor (Polsek) Lembo yang berdekatan dengan gereja.

“Pastor Yori menyerahkan kepada pastor Windy. Pastor Windy kemudian berdoa singkat,” katanya.

Setelah makan bersama dan istirahat, misa dirayakan pukul 19.00. Doa Novena IYD dan doa Persatuan Umat Kristen didoakan di malam itu.

“Saat itu banyak yang basah saat mengikuti misa. Maklum setelah lama kemarau panjang kemarin turun hujan yang sangat lebat,” ujarnya.

Dalam khotbahnya, Pastor Windy memaknai hujan itu sebagai hujan berkat. Salib membawa berkat bagi daerah yang lama tidak diguyur hujan itu.

12642639_879163738862893_8873547532744479459_n

“Dari pekan pertama Januari tidak hujan. Anak asrama di sini juga bisa mandi dengan mudah karena bak penampungan air penuh,” ujarnya.

Setelah misa, doa tetap dilanjutkan. Novena dilakukan sampai pukul 23.30.

“OMK stasi yang jauh perjalanan pulangnya misalnya dua jam perjalanan menginap di pastoran. Dan pagi tadi (Senin, 25 Januari 2015) misa diadakan lagi,” katanya.

Ia sangat terharu karena Pastor Windy dalam renungannya menceritakan sejarah salib IYD Keuskupan Manado itu. Salib itu katanya dibuat oleh seorang muslim di Gorontalo.

“Saya terharu karena yang berbeda keyakinan saja memberi diri untuk membuat salib. Kadang kita tidak mampu menghormati salib,” katanya.

Misa dalam rangka Pesta Bertobatnya Rasul Paulus yang memang dirayakan pada tanggal 25 Januari juga dipikirkan dan dirasakan sangat bermakna. Doa Persatuan Umat Kristen dalam rangka Penutupan Pekan Doa Sedunia untuk maksud yang kata sama didoakan kembali.

“Kalau pada hari Minggu (24/1) didoakan pada ujud doa umat,” ujarnya.

Hari ini, Selasa (26/1), salib akan dibawa ke Luwuk (kevikepan Luwuk Banggai). Salib diperkirakan tiba di Luwuk, Rabu (27/1) pukul empat dini hari.

“Mereka (kevikepan Luwuk Banggai) katanya tidak sabar lagi menunggu. Mereka penasaran karena baru tahu di media sosial,” katanya. (dma)

SIDE BAR!!!PDS

Pekan Doa Sedunia (PDS) untuk persatuan umat kristiani memang ditutup pada Pesta bertobatnya Rasul Paulus dalam kalender liturgi Gereja Katolik. Di Stasi Santo Fransiskus Fransiskus, Pastor Yoseph Ansouw (Pastor Paroki Santa Ursula Watutumou dimana stasi itu berada), mengajak umat juga berdoa bersama Doa untuk Persatuan Umat Kristen dalam misa Hari Minggu Biasa III, Minggu (24/1) menurut kalender liturgi Gereja Katolik sesudah doa sesudah komuni. Hari Minggu itu menjadi hari ketujuh PDS.

Dalam renungannya, Pastor Yo sapaan akrabnya, mengatakan dulu pernah ada adagium “Ekstra Ecclesiam Nula Salus”(Di luar Gereja tidak ada keselamatan). Saat itu Gereja Katolik sejak masa-masa awal kekristenan mendapatkan tantangan iman yang sangat kuat.

“Waktu itu ada bahaya perpecahan Gereja. Dalam keyakinan itu iman kristiani diwartakan selama berabad-abad,” ujarnya.

Pada Konsili (pertemuan khusus para uskup di seluruh dunia termasuk di dalamnya paus) Vatikan ke-II (Tahun 1962-1965), Gereja memberikan buah iman yang baik kepada dunia dari Roh Kudus yang terus membuatnya berdiri itu. Gereja Katolik menempatkan Kristus yang utama beserta kebenaran-Nya dalam hubungan dengan gereja-gereja lain.

“Paham baru itu kadang disalahpahami secara esktrim. Semua dianggap sama saja,” katanya.

Dasarnya, kata Pastor Yo, pada bacaan kedua Minggu Biasa III (yang sudah tersistem dibacakan sama di gereja katolik seluruh dunia ini sama dengan bacaan pertama dan bacaan Injil). Umat Kristen katanya memiliki kepala tubuh yaitu Kristus.

“Semua menurut Paulus punya berkat, daya, dan potensi yang berbeda tapi satu dalam persekutuan tubuh Kristus. Berkat kasih karunia Kristus semua saling membutuhkan dan melengkapi,” katanya.

Ia mengatakan dalam berbagai tugas, mereka sudah diingatkan, untuk mengikuti Kristus sebagai yang utama. Semua itu sudah dikatakan Paulus sebagai modal persekutuan karena pengamatannya terhadap potensi perpecahan yang mulai ada saat itu.

“Modal persekutuan bukan pada diri pribadi tapi Kristus. Jadi bukan pada golongan Apolos atau Paulus tapi pada Yesus. Kembali ke sumber, Dialah Sabda menjadi Manusia,” ujarnya.

Dalam bacaan pertama, tentang Sabda Allah yang dibacakan, umat diingatkan akan Sabda. Juga dalam perayaan Ekaristi.

“Dalam liturgi misa kita ada Liturgi Ekaristi dan Liturgi Sabda. Dalam perayaan ekaristi di mana sabda dibacakan di Ambo, kita menimba persektuan. Dalam Yesus Sang Sabda dan Korban Kristus, kita diajak untuk mewartakan,” katanya.

Dengan Roh Tuhan, kata Pastor Ansouw, umat diminta memberitakan kabar baik, pembebasan bahwa tahun rahmat telah datang. Mereka diajak memberi dirinya mewartakan tentang Yesus Kristus.

“Tapi ingat juga identitas kita. Kita satu, Kudus, Katolik, apostolik (bagian kalimat pengakuan iman yang dibuat Gereja Katolik sejak awal-awal kekristenan). Marilah dengan Kitab suci, dan korban ekaristi kita memberitakan pembebasan dan membawa hidup rukun, dan damai,” ujarnya. (David Manewus)

Post Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *