Novena IYD dan Hari Valentine OMK Kevikepan Tombulu
*Para Pastor Nyalakan dan Terbangkan Lampion
Orang Muda Katolik (OMK) Kevikepan Tombulu merayakan Hari Valentine dengan cara berbeda, Sabtu (13/2) sampai Minggu (14/2). Setelah rapat pastores (para pastor) se-kevikepan Tombulu, diadakan misa Novena Indonesian Youth Day 2016, sekaligus dengan sebagai cara rohani membuka kegiatan Valentine bersama yang dilaksanakan di aula paroki.
Kegiatan awal begitu romantis. Sekretaris Keuskupan Manado, Pastor John Montolalu, pastores Kevikepan Tombulu dan beberapa OMK memasang lampion yang kemudian dibiarkan terbang ke langit disaksikan semua OMK.
Setelah ada pembinaan dari Pastor John dan para pastores, beberapa kegiatan heboh yang mengundang gelak tawa, dan teriakan kegembiraan diadakan. Sebuah drama komedi musikal tentang percintaan “Tole dan Keke” dua sejoli Minahasa sukses membuat penonton terpingkal-pingkal.
Pastor John Montolalu dalam pembinaannya membina OMK Kevikepan Tombulu bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta IYD 2016. OMK keuskupan Manado katanya harus siap menyelenggarakan acara nasional itu.
“Pemenang theme song itu dari OMK keuskupan Tanjung Karang. OMK Kevikepan Tombulu harus go nasional juga,” katanya.
Pastor Rein Saneba, pastor paroki Santo Fransikus Xaverius Pineleng dan Santo Antonius Kali mengajak OMK dengan tagline “ayo ke gereja, ayo peduli OMK, ayo berkerja sama”. Sekarang katanya OMK Kevikepan Tombulu bisa mengikuti lomba video kreatif (durasi lima sampai delapan menit) tingkat nasional.
“Juga ada nantinya lomba menulis fiture. Ada juga lomba menulis berita dan lain-lain,” katanya.
Pastor Dino Kalalo, pastor paroki Hati Kudus Yesus Tanawangko mengatakan
OMK jangan sampai terjerat trafficking. Senin (8/2), katanya sudah diperingati Santa Yosefina Bakhita (hari itudijadikan Paus Fransiskus sebagai hari doa dan puasa sedunia bagi korban perbudakan modern yaitu perdagangan manusia).
“Ia seorang suster tapi sebelumnya pernah menjadi korban perdagangan manusia. Menurut data di tingkat propinsi ada 18 orang hilang untuk perdagangan manusia yang sama,” katanya.
Pastor Dino Kalalo mengatakan dari data orang hilang selama ini juga bisa jadi terdapat OMK. Ia mengharapkan sebagai Kader-kader gereja, tidak ada OMK yang masuk situasi seperti itu.
“Kedua OMK juga jangan terjebak narkoba. Kita prihatin karena Sulut urutan dua seluruh Indonesia untuk narkoba dan trafficking,” katanya.
Pastor Joy Deri, pastor paroki Santo Yohanes dan Kornelius Lota mengatakan sebagai ketua komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Manado meminta OMK semakin mandiri.
Mereka harus kuat ketika ada bahaya godaan meninggalkan Gereja.
“Saya yakin tidak semua bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena negara tidak mampu. Begitu juga dengan perusahaan karena beberapa tahun terakhir pengangguran semakin banyak,” ujarnya.
Pastor Decky Ogi MSC, pastor paroki Kristus Raja Kembes juga memberikan pernyataan senada dengan Pastor Joy Deri. Sementara pastor Dami Pongoh, Vikaris episcopalis (Vikep) atau wakil uskup kevikepan Tombulu menceritakan tentang jenasah Pader Pio dan Leopordo sudah dipindahkan ke Roma.
“Mereka itu rasul sakraman pengakuan dosa karena itu walau sudah meninggal jenasah mereka masih utuh. Itu tidak ada di tempat lain,” ujarnya.
Sebelumnya dalam sambutan awal ia sudah mengatakan kegiatan Valentine itu itu bukan sekadar hura-hura. Semua diminta untuk saling membutuhkan sebagai OMK.
“Bersatu kita teguh. Bercerai kita hancur,” katanya.
Pastor Dami juga dalam sambutan di dalam gereja juga berterima kasih atas dukungan umat. Ia berterima kasih pula kepada pastor Didi Andries MSC sebagai pastor paroki Bunda Hati Kudus Rumengkor.
“Novena ketiga akan dilaksanakan 11 Maret di Paroki Santo Antonius Kali. Pada pukul 15.00 di hari itu akan ada pertemuan kostor dan seksi liturgi,” katanya.
Dua hari sebelumnya (tanggal 9 Maret), kata Pastor Dami akan ada on going formation (pembinaan lanjut) perkawinan untuk usia perkawinan pasangan 16 sampai 25 tahun di Seminari Pondok Emaus Tateli pada pukul 09.00 pagi. Temanya cintamu dan cintaku, cinta kita.
Pastor Kris Ludong dalam sambutannya di gereja mengatakan sebelum puncak Oktober, akan ada persiapan atau latihan. Setelah salib IYD Keuskupan Manado dikirab di paroki-paroki akan ada pertemuan se-kevikepan Tombulu.
“Tapi sebelumnya hidupkan kepengurusan yang habis masa berlakunya. Puncak perarakan salib di Kevikepan Tombulu ialah tanggal 24 sampai 26 Juni paroki Mokupa di “kota” paling indah Agotey,” ujarnya
Salib kata Pastor Kris diperkirakan akan sampai Kumelembuai tanggal 1 Juni. Tanggal 1 sampai 3 salib akan di bawah ke Suluan dan Rumengkor.
“Tanggal 3 sampai 8 Juni akan ada di lima stasi Kembes. Penjemputan dan perarakan bisa dilakukan dengan kuda seperti para misionaris bahkan bisa melibatkan berbagai budaya,” katanya.
Tanggal 8 sampai 9, salib akan ada di Paroki Kali. Tanggal 9 sampai 10 Juni salib akan berada di Lotta.
“Tanggal 10 sampai 11 salib akan berada di Pineleng, 11 sampai 15 di Warembungan, 15 sampai 16 di Paroki Tateli Kalasey (Tatkala), tanggal 16 sampai 24 Juni di Tanawangko. Dari Lemoh salib diharapkan naik ke Agotey,” ujarnya.
Di tanggal 26 sampai 27 salib berada di Koha. Tanggal 28 di Mokupa dan kemudian di bawa ke Nusa Utara.
“Justru yang tersalib menjadi keselamatan. Ia menjadi kebanggaan,” ujarnya.
Dalam acara di Agotey, akan ada misa bersama dan lomba kesenian. Akan ada lomba mars dan theme song.
“Kalau ada bisa ciptakan lagu mars OMK kevikepan Tombulu dipersilahkan. Di Hari Sabtu ada pembinaan juga outbond, dan di hari minggu penutupan,” katanya. (david manewus)