NOVENA DAN ZIARAH SALIB IYD II DI UNIT PASTORAL ST. YUSUP PEKERJA TULANGBAWANG

Minggu, 14 Februari 2016 berkumpullah 22 peserta IYD keuskupan Tanjungkarang bersama 65 orang OMK UP Mesuji dan Tulangbawang. Sekitar 87 OMK berkumpul bersama bersama umat setempat untuk merayakan Ekaristi sekaligus Novena IYD dan Ziarah salib IYD yang kedua. Tema novena IYD yang kedua ini adalah “OMK yang bersukacita”. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh RP.

 

Yustinus Eko Yuniarto SCJ ketua KomKep Keuskupan Tanjungkarang dan RD. Albertus Joni SCJ sebagai konselebran. Misa didahului dengan paraliturgi prosesi Salib IYD yang diarak bersama seluruh OMK yang hadir. Salib IYD dihantar oleh OMK peserta IYD dari Paroki St. Andreas Rasul Marga Agung yang kemudian menyerahkan Salib IYD kepada peserta IYD dari UP St. Yusup Pekerja Tulangbawang. Perarakan dari halaman pastoran menuju ke dalam Gereja berlangsung hikmat diiringi lagu pujian kepada Kristus, lalu berdua-dua OMK berlutut di depan salib yang diletakkan di depan altar yang dilanjutkan dengan doa bersama di hadapan salib. Kemudian perayaan Ekaristi dirayakan.

 

Dalam kotbahnya Rm. Eko SCJ menyampaikan mengenai alasan mengapa kita harus bersukacita, apa kaitannya dengan masa penuh rahmat prapaskah ini. Bagaimana kita diajak untuk lebih banyak berdoa, berderma dan berpuasa. Kita juga diajak untuk melihat karya Allah, memandang ke atas, kepada Allah, setiap kali kita ada dalam pencobaan, seperti Yesus yang mampu menepis godaan dengan senantiasa memandang BapaNya, menepis tawaran iblis dengan mengutip kalimat dari kitab suci hingga iblis terkalahkan. Tidak jarang juga kita ada dalam pencobaan, bagaimana sikap kita? Wajah sukacita akan melahirkan sukacita berikutnya. Orang muda diajak untuk senantiasa membuat orang lain serta Allah tersenyum.

omktubamesuji

Setelah misa ada dinamika kelompok bersama tim keuskupan yang membuat semua peserta terlibat masuk dalam kegembiraan bersama. Rm Eko juga memaparkan materi tentang OMK yang bersukacita. Paulus mengatakan kalimat ini “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!
Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
(Filipi 4:4). Kata kuncinya di sini adalah “dalam Tuhan.” Di luar Tuhan mustahil kita dapat senantiasa bersukacita.

 

Peserta diajak berproses di dalam kelompok, ada delapan kelompok yang terdiri dari sepuluh orang. Mereka diminta untuk membuat kalimat singkat berjumlah lima kata dengan tema sukacita sembari menyebut nama teman dalam kelompok. Menurut Rm. Eko, bersukacita merupakan sebuah sikap dan pilihan, tidak selalu berarti perasaan yang terus-menerus kita rasakan. Mustahil dan tidaklah sehat bila kita selalu bersukacita apa pun kondisi yang kita hadapi. Itu sebabnya Firman Tuhan menegaskan, “ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari.” (Pengkhotbah 3:4).

Orang yang bersukacita dalam Tuhan tetap bisa bersedih, namun ia tidak terbebani atau ditindih oleh apa pun yang dialaminya. Begitulah seharusnya sukacita itu dihidupi oleh OMK.

 

Dalam diskusi dan dinamika proses itu kegembiraan tercipta, suasana begitu cair sehingga peserta mengenal lebih banyak teman baru mereka. Hukuman dalam game pun menjadi menggembirakan dalam suasana persaudaraan. (Tim Komkep Keuskupan Tanjungkarang)

Post Author: omknet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *