PANITIA IYD-MANADO. Novena Indonesian Youth Day (IYD) 2016 sudah masuk bulan kelima. Orang Muda Katolik (OMK) di setiap Keuskupan mengadakannya dengan berbagai cara.
Dalam spirit kesatuan OMK se-Indonesia, OMK Kevikepan Manado pula mengadakan Novena IYD bulan kelima. Kali ini setelah Paroki Malalayang, Kleak, Karombasan dan Rike maka Paroki Raja Damai Tikala menjadi tuan rumah. Misa dan Novena diadakan di Gereja Stasi Salib Suci Taas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (27/5/2016) malam. Pukul 19.30 waktu setempat perayaan ekaristi dimulai. Pst. Ebet Runtu Pr sebagai selebran utama didampingi lima rekan imam lainnya sebagai con-selebran. P. Frans Mandagi Pr, Pr. Lucky Singal Pr, P. Novri Korompis Pr, P. John Rawung MSC dan P. Bastian Sa’pang MSC. Kedua nama yang disebut pertama dan terakhir adalah Pastor Moderator OMK Kevikepan Manado.
Dalam Homilinya Pastor Ebet mengangkat dua topik sebagai pesan Injil. Kurang lebih 50-an orang muda yang ada di dalam Gereja saat homili disampaikan, terkejut mendegar pernyataan Pastor berkacamata itu. “Hati-hati kalau buat Doa atau Novena.”
Pernyataan ini disimpulan dari sebuah humor rohani yang diceritakan sebelumnya. “Ada seorang pemuda yang galau menghadap Pastor Parokinya. Pemudi tersebut sedih karena pacarnya berbeda agama. Pastor kemudian menyarankan untuk berdoa Novena. Sesudah Novena selama Sembilan bulan sang pemudi kembali dengan muka yang tambah sedih. Pastor pun bertanya binggung, bukankah Novenanya berhasil. Ya memang berhasil tapi tidak hanya dibaptis Katolik sang pacar malahan sudah masuk Seminari (Sekolah dalam tahapan menjadi Imam Katolik).” Tutur Pastor diikuti gelak tawa semua yang hadir saat itu.
Pesan yang ditekankan terkait Bacaan Injil hari itu Mrk. 11:11-26. Dalam satu perikop tertulis “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kami minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk. 11:24).
“Tuhan akan mengabulkan doa kita, tentu saja yang sesuai dengan Kehendak-Nya. Tugas kita hanyalah meminta dengan penuh keyakinan.” Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita.
Dalam kaitan dengan Novena IYD Pastor Paroki Raja Damai itu mengajak OMK dan umat untuk berdoa banyak-banyak. “Semoga IYD bisa terlaksana sesuai dengan kehendak Tuhan bukan kehendak kita.”
Melihat semangat OMK yang pasang surut Pastor mengajak kita terus berdoa agar dari hari ke hari semangat OMK semakin konsisten. “Kadang kita mungkin kecewa atau putus asa, hari-hari yang lalu ada ribuan orang yang datang lalu mungkin hanya seratus orang yang hadir, tapi kita harus percaya akan penyelenggaran Tuhan yang baik,” kata Pastor menutup bagian bertama.
Tema kedua yang diangkat adalah tentang persekutuan. Hal ini terkait Tema Novena IYD bulan kelima yaitu “OMK yang Mempersatukan”.
Dalam bacaan Injil saat itu, dikatakan Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. “Hai itu dapat menjadi pesan bagi kita. Sebagai OMK adalah tugas kita sekalian, yakni kita perlu menjaga Gereja.” Sama yang dikatakan Yesus bahwa Gereja atau Bait Allah itu adalah sebagai rumah Doa.
“Janganlah kita menjadikan rumah doa ini menjadi sarang penyamun.” Ajak Pastor.
Kita harus menunjukan sikap hormat saat masuk ke Gereja. “Kalau upacara bendera, saat bendera dinaikan, kita mengambil sikap tegak dan memberi hormat. Seperti itu juga kalau kita masuk Gereja, hendaknya menunjukan sikap hormat. Makanya di pintu masuk Gereja diberi air kudus. Simbol kita akan masuk ke tempat kudus maka bersikaplah selayaknya.” Dengan sikap liturgis ini kita menjadikan rumah Tuhan, rumah Doa.
“Sedangkan bendera kita hormat apalagi Tuhan,” tegas mantan rektor Seminari Tahun Rohani Pondok Emaus Tateli.
Gereja bukan hanya berarti fisik, sebuah gedung tapi juga berarti persekutuan. “Ekklesia yang artinya orang-orang yang dipanggil untuk berkumpul, bersekutu.” Untuk itu OMK diajak bersekutu.
Orang muda diajak agar dalam kegiatan Novena seperti ini makin memperkuat kesatuan. Satu di dalam Doa.
“Entah itu KBK (Kaum Bapak Katolik), WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia), SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner), atau pun OMK, semua diajak untuk membentuk sebuah persekutuan Doa bukan persekutuan yang lain.”
OMK diajak untuk menjaga agar persekutuan ini tidak menjadi sarang “penyamun”, melainkan selalu berkumpul dalam persekutuan yang dikuatkan dengan Doa.
“Sekarang kita mengadakan perayaan Ekaristi. Sebentar ada band, menyanyi-menyanyi, game dan lomba-lomba, tapi semua kita awali dan kita buka dengan Doa.”
Jiwa muda diajak, baik di tingkat stasi, paroki, kevikepan pun keuskupan untuk menjaga persekutuan. Ada kecenderungan dalam diri OMK untuk saling bersaing. Persaingan yang diharapkan adalah persaingan sehat.
“Tapi kadang-kadang persaingan membuat kita tidak sehat.” Hendaklah motivasi kita masuk dalam persekutuan OMK, dengan tujuan utama yaitu bersekutu dan berdoa. Janganlah tujuan kita mencari siapa yang lebih hebat, siapa yang jadi lebih jago.
“Jika kita bersaing siapa yang paling bagus dan jago justru membuat orang menjadi lelah dan lebih banyak efek negatif daripada positif.”
Lagi-lagi pesan Yesus untuk menciptakan rumah Tuhan sebagai rumah Doa ditekankan. “Maka Yesus mengajarkan dalam Injil tadi, marilah kita jadikan rumah Tuhan, rumah Doa bukan sarang berkelahi,”
Di akhir Homilinya Pastor mengajak OMK untuk saling mendoakan tapi sebelumnya saling mengampuni terlebih dahulu.
“Seperti ajakan Yesus dalam Injil, sebelum kita menghadap Tuhan untuk berdoa, hendaklah kita saling mengampuni. Marilah kita menjadikan pertemuan kita ini sebagai sarana untuk saling mengampuni dan mengasihi.”
Suasana doa tercipta malam itu didukung dengan dekorasi gereja yang indah hasil karya OMK setempat. Lilin-lilin kecil terpasang rapih memagari kiri-kanan tangga masuk gedung gereja. Ditambah koor yang memakai pakaian putih, menyanyikan lagu-lagu Ordinarium dengan penuh penghayatan serta suara yang merdu.
Acara selanjutnya dibuat di aula samping gereja. Kurang lebih 150-an OMK terlibat dalam acara kebersamaan yang dipandu langsung oleh dua anggota tim Master of Ceremony (MC) Panitia IYD. Theme Song IYD 2016 menjadi pembuka acara. Semua OMK dengan semangat memperagakan lagu tema yang berjudul Sukacita Injil.
Beberapa bentuk acara seperti penampilan band dan orchestra mini serta tampilan dari kedelapan OMK se-Kevikepan Manado memperat persaudaraan dalam acara kebersamaan malam itu. Sungguh pemandangan OMK yang Mempersatukan.
(Varis Tinangon & Anastasia Polii (foto)/Tim Pubdok-Panitia IYD)