Kali ini nuansa idulfitri di kota waikabubak terasa berbeda. Apa yang bikin beda? Omk, pemuda Gereja Kristen Sumba(GKS) dan Pemuda Islam bersatu di malam takbiran. Bersama Polri dan TNI, orang muda dari dua gereja tersebut mengawal dan turut serta dalam pawai takbiran dalam kota waikabubak dan sholat id di lingkungan mesjid agung. Pemandangan yang membahagiakan dapat saling menjaga kedamaian dan kerukunan.
Peristiwa ini adalah yg pertama kali di kota ini dan di Kabupaten Sumba Barat. Sudah 30 tahun komunitas muslim tidak mengambil rute takbiran tidak seperti yang terjadi pada malam ini. Dengan kerjasama pemuda lintas agama ini, ada kebutuan yg berhasil dipecahkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ‘rivalitas’ GKS dan Katolik masih menjadi isu utama. Peristiwa ini tentu membuka jalan baru utk kedua jemaat ini menuju tanah terjanji.
Ketua MUI Sumba Barat, Haji Dollah Bamualim sungguh bahagia, “Saya bahagia karena pawai takbiran melewati 2 gereja besar yakni GKS Waikabubak dan Gereja St.Petrus dan Paulus Waikabubak. Keterlibatan Omk, pemuda GKS dan pemuda Marapu sungguh kami apresiasi. Ini adalah warta gembira untuk masyarakat kita yg majemuk ini. Semoga ini menjadi awal yg baik untuk kerjasama kita ke depan”, ungkapnya.
Apresiasi yg mendalam juga disampaikan oleh segenap jajaran MUSPIDA dan tokoh masyarakat. Aksi serupa ini juga dilaksanakan oleh OMK dan pemuda GKS di Kota Waingapu dan Weetabula. Komisi Kepemudaan Keuskupan Weetebula dab para peserta IYD turut serta dalam aksi ini. Selanjutnya pada bulan agustus OMK akan memprakarsai dialog bersama para pemuda lintas agama. Semoga ini semakin mempererat persahabatan antar umat terutama sekali orang mudanya.