Lembaga Pendampingan Usaha Buruh Tani Nelayan (LPUBTN) mengadakan program pendampingan orang muda untuk isu-isu sosial kemasyarakatan. Program itu bernama Pemuda Pelopor, dan diselenggarakan bekerjasama dengan Komisi Kepemudaan KAS, Komisi PSE KAS dan Panitia AYD 2017. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka menyambut Asian Youth Day ke-7 yang akan berlangsung di Yogyakarta. Target peserta yang diharapkan adalah anak-anak muda Katolik yang bergerak di sosial kemasyarakatan dan memiliki prestasi sosial. Mereka akan mendapatkan pendampingan berupa dukungan jaringan karya dan pertemuan berkala untuk upgrade kapasitas sebagai penggerak.
Isu mengenai buruh, tani dan nelayan menjadi keprihatian tersendiri bagi panitia penyelenggara, lantaran jarang menjadi pembahasan di tingkat anak muda. “Karena Katolik itu terlalu kota, lupa dengan Katolik desa,” ungkap Lilik Krismantoro, aktivis orang muda dan pegiat sosial. “Padahal, Gereja Katolik Indonesia dulu bertumpu pada mereka, penguatan buruh, tani, nelayan, terutama era Pater Djikstra,” lanjutnya.
Lilik adalah salah satu aktivis yang akan mendampingi peserta program. Sosialisasi sudah dimulai sejak Bulan Maret, sedangkan seleksi peserta akan berlangsung Bulan Mei dan Juni. “Bulan Juli puncaknya, selebrasi pas AYD,” ucap Lilik.
Saat ini, peserta masih terbatas kalangan Keuskupan Agung Semarang. Harapan penyelenggara, program serupa dapat diadakan lagi dengan lingkup nasional. Apakah kamu salah satu calon pesertanya?