Kebangkitan Nasional di Era Digital

Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Komunitas Berbeda Itu Biasa mengadakan diskusi di kampus Unika Atma Jaya Jakarta dengan tema “Peran Pemuda dan Kebangkitan Nasional di Era Digital”, pada tanggal 19 Mei 2017. Bertempat di ruang Multimedia, Fakultas Teknik Atma Jaya, diskusi ini dihadiri kurang lebih 100 orang muda.

Acara tersebut menghadirkan tiga pembicara utama yaitu Andina Dwifatma – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta, Bonnie Triyana – Sejarawan dan Pemimpin Redaksi Majalah Historia, dan Siti Desiree Nasfhia – Campaign Support Manager Kitabisa.com. Diskusi ini terselenggara kerja sama antara Unika Atma Jaya Jakarta dan Komunitas Berbeda Itu Biasa (BIB), yakni komunitas orang muda  yang ingin menanamkan gagasan pluralisme, cinta pada keberagaman di Indonesia melalui media sosial di instagram/twitter @berbedaitubiasa.

diskusi bib01“Namun dalam sejarahnya media massa sebenarnya masih memiliki peluang untuk menurunkan tensi politik,” ujar Bonnie.

Bonnie mengakui bahwa sampai saat ini perang sejenis masih terjadi di Indonesia dengan pola yang berbeda dan situasi yang berbeda. Namun dia menegaskan banyak pihak yang memperkuat gagasannya dengan memutarbalikkan sejarah dan menjadikannya legitimasi untuk dipercaya orang. Disinilah tantangan kaum muda untuk jangan melupakan sejarah.

“Orang-orang itu bisa saja mengemas sejarah sesuai dengan kebutuhannya, sehingga melegitimasi sejarah itu menjadi sebuah kebenaran. Orang yang tidak mengetahuinya, akan mudah percaya saja,”ungkap Bonnie.

Sementara itu Andina Dwifatma mengatakan media massa, dalam hal ini social media menjadi corong untuk menyebarluaskan HOAX. Dia pun mengimbau kepada generasi muda yang tercatat sebagai pengguna terbanyak dan teraktif social media untuk menghadang isu-isu yang memecah belah persatuan dan menimbulkan konflik.

“Sudah saatnya jangan menjadi silent majority, harus bersuara, karena kalian inilah yang paling banyak menggunakan social media, dan kita juga yang bertugas melakukan edukasi, harmonisasi,” kata Andina.

Siti Desiree menambahkan kegiatan menyebarkan gagasan pluralisme di Indonesia harus berkembang semakin kuat dan banyak. Tujuannya agar anak muda Indonesia lebih banyak berkreasi secara positif ketimbang terlibat pada hal-hal negatif.

“Kebangkitan Nasional dimaknai dengan ayo dong anak-anak muda bangkit, kita berlomba melakukan hal-hal yang baik, bangkit, bangun, buat karya-karya terbaik,” tuturnya.

Post Author: omknet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *